rencana

20.9K 1K 9
                                    

Duke Benjamin siang ini, meminta asistennya untuk segera menyelidiki siapa Dixie. Dia masih tidak bisa terima dipukul dan kalah oleh pria bernama Dixie kemarin.

"Kevin, segera kau selidiki pria yang ada di kartu nama ini." Perintah Ben pada asistennya.

Asistennya segera mengambil kartu nama itu.
"Dixie Duarte Ramirez. Ada apa dengan pria ini tuan?" Tanya Kevin pada majikannya.

"Dia telah berani menggoda istriku dan memukulku kemarin. Aku ingin kau menyingkirkannya dan menghancurkannya." Sahut Ben pada Kevin.

Kevin sebagai kepala keamanan bagi Duke Benjamin tentu tahu siapa Dixie. Semua orang yang bekerja di bidang security, baik polisi ataupun pengawal pribadi tentu mengetahui siapa Brandon dan Dixie.

Brandon dan Dixie adalah penguasa dunia mafia di bidang persenjataan. Sedangkan Anderson Guanivero (almarhum ayah Anna) adalah penguasa dunia mafia di bidang narkoba. Siapapun yang menggunakan senjata pasti tahu atau setidaknya pernah mendengar nama Brandon dan Dixie.

"Dia adalah seorang mafia penguasa persenjataan terbesar di dunia tuan. Tak akan mudah untuk menyingkirkannya atau menjatuhkannya." Ucap Kevin pada Ben.

Ben langsung berdiri menggebrak mejanya.
BRAAAKKK!!!!
"Kalau kau tak bisa menghancurkannya! Maka aku yang akan menghancurkanmu dan juga seluruh keluargamu!!! Apa kau mengerti?!!" Bentak Ben penuh amarah pada Kevin kepala keamanannya.

"Saya mengerti tuan! Akan segera saya lakukan! Permisi!" Sahut Kevin gentar dengan ancaman majikannya.

"Bagus, sekarang pergilah lakukan tugasmu!" Ucap Ben lagi dan Kevin langsung undur diri dari hadapan Ben.

Ben kembali duduk di kursi kerjanya.
"Seorang mafia penguasa persenjataan rupanya, hebat kau Maura, jadi ini caramu untuk lepas dariku? Kau tak lagi main belakang dengan pria lemah seperti yang lalu. Kau pikir aku tak bisa mengalahkan pria mafia itu?! Kau salah besar Maura." Ucap Ben pada dirinya sendiri sambil tersenyum iblis. Ben masih saja menganggap bahwa Maura istrinya itu selingkuh dengan pria bernama Dixie.

***

Dikediaman Brandon saat ini, Dixie baru saja bangun dari tidurnya dan keluar dari kamar tamu. Dixie melihat Anna yang sedang memasak di dapur.

"Hai Anna, dimana Brandon?" Sapa Dixie dan Anna langsung menoleh terkejut.

"Eh kau Dixie, jangan suka mengejutkan ibu hamil tahu! Brandon sudah berangkat ke kantor, tapi sebentar lagi dia pasti pulang untuk makan siang. apa kau tak sadar saat ini jam berapa?" Sahut Anna kembali menyelesaikan masakannya.

"Maaf, aku tak bermaksud mengejutkanmu. aku semalam tak bisa tidur." Ucap Dixie.

"Ya aku mengerti. Duduklah akan aku buatkan kopi untukmu." Sahut Anna.

"Terima kasih Anna, kau beda dengan kakakmu Elsa itu, dia selalu ingin menerkamku jika bertemu. " Ucap Dixie terkekeh mengingat sosok Elsa yang selalu mengajak ribut tiap bertemu dengannya.

"Hahahaha! kau juga sih yang membuatnya selalu marah setiap bertemu. Kasihan Xander yang harus kewalahan jika kalian bertemu, sudah seperti Tom and Jerry saja." Ucap Anna tertawa sambil menyuguhkan segelas kopi ke hadapan Dixie.

Tak lama nampak Brandon masuk ke dalam rumah.
"Hai apa yang sedang kalian tertawakan?" Sapa Brandon lalu memeluk dan mencium bibir Anna  dengan lembut dan dibalas oleh Anna juga.

"Ouch...tolong kalian hargai keberadaanku disini dong... bermesraan dihadapan orang yang sedang patah hati itu tak sopan tahu!" Oceh Dixie mengomel melihat kemesraan Brandon dan Anna.

Brandon dan Anna hanya tertawa melihat Dixie yang menggerutu.
"Makanya buruan cari wanita, yang single saja jadi tidak bermasalah seperti kemarin." Ucap brandon menggoda Dixie.

My Love Invalid (Pindah ke dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang