1

2.3K 71 2
                                    

   Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indahnya bumi. Sebagai teman paling setia dikesendirianku dalam ketidakadilan ini.

"Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?" tanyaku dalam pengharapan.

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dengan cukup pelan."pasti bi Irah." Tebakku

"iya, sebentar!"
sahutku sembari berjalan dari serambi kamar.

"Maaf non, waktunya makan malam. Yang lain sudah ngumpul dibawah."Ucap Bi Irah saat pintu kamarku terbuka.

"ok bi Dina juga udah lapeer banget."Candaku padanya.

  Bi Irah adalah seseorang yang merawatku sejak lahir. Bagiku, ia sudah seperti Ibu kandungku.

  Dirumahku, hanya Bi Irah yang peduli dengan keadaanku. Disaat aku sakit, hanya ia yang selalu repot menyiapkan obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai raportku jauh dari nilai kak Dini.
Hanya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Dini, saudara kembarku.

****

Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang