6

1.8K 63 0
                                    

Seminggu kemudian. . .

"akhirnya kamu sembuh juga sayang. Mama khawatir banget sama kamu sejak kamu dioperasi. Untung ada pendonor itu.” Ucap Mamanya dengan penuh kasih sayang.

“Dan Happy Brithday Dini…” ucap semua orang serentak.

“Makasih ya semuanya. Aku senanggg banget. Oya, Dina mana ya Ma? Gak tau kenapa Dini kepikiran dia terus. Hari ini kan ulang tahun kami” Sahut Dini.

“iya ya? Mana dia Bi?” Tanya Ibunya pada Bi Irah.

“Sebentar nyonya.” Jawab Bi Irah dengan berlari menuju kamar Dini.

  Dan beberapa menit kemudian sudah tiba dengan membawa sepucuk surat.

“ini surat dari Non Dina sebelum pergi.” Beritahu Bi Irah.

  Walau agak heran, Ibunya pun membacanya dengan agak keras.

  Untuk semua orang yang sangaaat Dina sayang Mungkin saat kalian baca surat ini Dina gak ada lagi disini. Dina udah pergi ketempat yang saangaat jaauh.

Oya, gimana kabar kak Dini? Gak sakit lagi kan? Semoga ginjalku dapat membantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum terwujud.

Teruntuk PAPA yang SANGAT KURINDUKAN:

Gimana Pa? rumah kita udah tenang belum? Gak ada yang gak sopan lagi kan? Oh pasti gak ada dong ya? Ya iyalah, Dina si pembuat onar kan udah gak ada.

Teruntuk MAMA yang SANGAT-SANGAT KU RINDUKAN:

Ma, Dina pasti akan sangat rindu dengan teddy bear pemberian Mama lima tahun yang lalu. Ma, Dina kangeeen banget pelukan Mama. Dina selalu iri saat Mama hanya mencium kak Dini disaat ia tidur. Dina iri melihat Mama yang selalu menyemangati kak Dini disaat ia sedang sedih. Dina iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak Virgo dan kak Dini. Dina sangaat iri.

Teruntuk KAK VIRGO dan saudara kembarku, DINI;

Gimana kak, gak ada lagi kan yang ganggu kalian belajar? Gak ada lagi kan yang nyetel music keras-keras dikamar? Pasti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akan membuat kalian malu karena punya saudara yang bodoh bukan? Oh, pastinya.
   Oya, SELAMAT ULANG TAHUN YA KAK, SELAMAT MENJALANI UMURMU YANG KE-17 TAHUN.
  Yang mungkin takkan pernah aku rasakan.Kalian semua harus tau, betapa AKU SANGAT MENYAYANGI KALIAN. Mungkin dengan kepergianku, semuanya akan tenang dan rumah kita menjadi tentram. Dina harap, gak aka ada lagi yang terkucilkan seperti Dina. Yang selalu menangis setiap malam.
  Yang selalu merindukan hangatnya kekeluargaan. Mungkin dengan kepergian ini, aku akan tahu bagaimana kalian akan mengenangku, seperti aku yang selalu mengenang kalian setiap malam dengan tangisan. . .

  Semoga KALIAN SEMUA BAHAGIA TANPA DINA, AAMIIN.

Salam rindu penuh tangis bahagia

Aldinaya Zivanna

      Semua yang mendengar menangis. Mereka bertanya-tanya pada Bi Imah dimana Dina. Namun tiba-tiba telepon rumah berbunyi..

“iya, saya Hermawan, ada apa ya?” Tanya Papanya dengan penasaran.

   Dan sesaat kemudian Papanya menangis dan segera mengajak anggota keluarganya ke Rumah sakit.
  Dan mereka terlambat, Dina telah pergi untuk selama-lamanya. Dan menginggalkan berjuta penyesalan disetiap tangis yang jatuh.

  Kini, ia telah tenang dan jauh dari ketidakadilan selama hidupnya. Walau air mata tengah menangisinya yang telah pergi untuk selama-lamanya. . .


The End

Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang