BAGIAN #2

3.4K 377 13
                                    



‘Aku akan menjadi satu-satunya...’

Suara langkah-langkah  kaki yang berderap kearahnya membuat Jaejoong seperti mendapat angin segar untuk bernafas.

“Kim Jaejoong ssi?”

Jaejoong memejamkan matanya saat sinar dari lampu senter mengenai wajahnya. “Jaejoong ssi apa yang telah terjadi? Aku mendengar kau berteriak dan meminta tolong.” Itu adalah supir Yunho. Laki-laki tinggi bernama Yoochun. Jika ia mampu bergerak, Jaejoong akan memeluk pria ini karena datang disaat yang tepat. Tapi sebaliknya ia cukup bersyukur bisa mengucapkan sepatah kata. “Dia ada disini.”

Yoochun langsung mengarahkan lampu senternya mengelilingi ruangan membelah kegelapan. Namun tidak ada siapa-siapa.

“Dia ada disini.” Jaejoong berkata lagi. Yunho sudah memperingatkannya bahwa orang itu berbahaya. Bagaimana jika Yoochun tidak ada, apa yang akan orang itu lakukan?

“Jae?”

Suara bass yang familiar itu terdengar begitu tegang. Lampu telah menyala kembali menyinari dengan keterangan yang hampir membuat mata Jaejoong sakit. Yunho bergegas menghampiri Jaejoong, menariknya dari Yoochun. “Apa yang baru saja terjadi?”

“Jaejoong ssi bilang ada seseorang disini.” Yoochun memperhatikan pecahan kaca.

“Cepat selidiki.” Yunho memerintahkan sambil menarik lebih dekat Jaejoong padanya. “Aku akan mengurusnya.” Tatapan musangnya beralih pada Jaejoong yang terlihat sekarat. Yunho menggendongnya lalu bangkit dan berjalan keluar dari studio.  Pecahan cermin yang hancur telah berserakan di lantai dan berderak di bawah sepatu Yunho.

“Sialan. Kau bisa mengalami gegar otak.” Seru Yunho penuh kepanikan.

Jaejoong memilih diam dan menahan rasa sakitnya. Saat Yunho membawanya menuju sebuah range rover miliknya dan mungkin setelah ini mereka akan menuju rumah sakit.

“Sudah pasti gegar otak.” Kata dokter saat menyorotkan cahaya pada mata Jaejoong.

Yunho menyilangkan lengan di depan dada. Dia mundur agar dokter bisa lebih leluasa memeriksa Jaejoong.  Tapi ia tidak akan meninggalkan ruang pemeriksaan sempit itu. Yunho tidak akan membiarkan Jaejoong keluar dari pandangannya.

“Anda harus tinggal semalam untuk observasi.” Kata dokter  Cho Kyuhyun saat ia menurunkan cahayanya. “Ini tindakan pencegahan untuk situasi seperti ini.”

“Tidak.” Kata Jaejoong langsung menolaknya. “Aku mau pulang.”

“Saya tidak berfikir  anda  menyadari bagaimana  berbahayanya gegar otak. Cidera otak tidak bisa ditebak. Gegar otak anda tampaknya ringan sekarang. Tetapi bagaimana jika anda kejang di tengah malam? Jatuh dan tidak ada orang yang bisa menolong anda?”

Tatapan Jaejoong berpindah pada Yunho lalu kembali ke dokter Cho. “Aku── aku akan baik-baik saja.”

Dokter menoleh kebelakang pada Yunho.

“Aku pasiennya.” Jaejoong mengingatkan. Yunho sedikit terkejut mendengar nada kemarahan dalam suara Jaejoong.  Mengabaikan ucapan Jaejoong, dokter Cho menghadap Yunho sepenuhnya. “Apakah anda... berhubungan dengan pasien?” tanyanya. Yunho mengangguk.

“Dia tidak akan sendirian. Aku bersamanya.” Ujarnya. Dokter Cho menghela nafasnya. “Kau harus menjaganya agar tetap terjaga. Mengawasinya sepanjang malam.” Katanya lagi. Yunho mengangguk. “Anggap saja masalah ini selesai.”

Mine To Take (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang