BAGIAN #8

1.8K 264 12
                                    

Jaejoong berdiri di depan studionya. Menatap arang yang tersisa dari tempat itu. Tidak ada barang yang dapat di selamatkan di sana. Semuanya menghilang. Hancur oleh kobaran api.

Dia sudah menghubungi murid-muridnya. Mencoba menyakinkan mereka kalau dia akan mencari tempat lain. Jaejoong tidak menyebutkan jika ia sama sekali tidak punya uang untuk menyewa gedung lain.

“Apa kau baik-baik saja?”

Jaejoong menoleh. Ia mendapati detektif  Shim berada di sampingnya.

“Tolong  jangan tanya  padaku bahwa aku akan hancur.” Karena seperti itulah yang Jaejoong lihat dari tatapan dan wajah Shim Changmin padanya. Seperti dirinya akan terpecah belah.  Seorang anggota polisi lainnya yang beberapa waktu lalu mengantar Jaejoong pulang, Kim Junsu berada beberapa langkah di belakang Changmin.

“Aku minta maaf atas studiomu.” Kata Changmin. “Tapi aku tidak berfikir kau akan hancur. Aku yakin kau bisa menghadapi semua ini. Apa kau sudah melakukan apa yang kukatakan?  Berfikir tentang... Jung Yunho?”

Jaejoong tertawa pelan. “Yunho tidak melakukan ini padaku.” Wajahnya berubah murung tiba-tiba. “Dia berfikir akulah yang melakukan ini pada diriku sendiri.  Yunho, polisi di Jepang, Yihan—“

“Hmm.. ya” Changmin memotong. “Aku tidak tahu siapa itu Yihan, tapi kau harus tahu bahwa aku bicara sedikit dengan detektif Fujisato pagi ini.”

“Benarkah?”

“Dia menyuruh mekanik untuk memeriksa mobil itu. Masih tidak ada tanda-tanda dari pengaruh tabrakan di bagian belakang. Tapi Fujisato menemukan sesuatu yang lain. Semua cairan rem hilang.”

Deg

“A-apa??” rasa dingin menyebar di suluruh tubuh Jaejoong.

“Dengan semua cairan hilang. Mobilnya tidak dapat berhenti. Malam itu, kau diarahkan ke tingkungan, dan kau diharuskan mengerem. Kau tidak bisa mengerem karena tidak ada cairan itu, dan mobilnya kehilangan kendali.”

Nafas Jaejoong terasa sesak mendengar semua itu. Ia memeluk tubuhnya sendiri.

“Seseorang menyabotase mobil itu.”

Jadi benar, seseorang mencoba membunuhnya selama berbulan-bulan. “Aku ingin ini berakhir. Apa yang harus kulakukan? Apa? Aku tidak bisa hidup seperti ini.” Jaejoong menggelengkan  kepala.

“Kami akan menemukannya. Jangan cemas.” Kata Changmin. Jaejoong menatap Changmin, pandangannya menyiratkan bahwa mudah bagi detektif berkata seperti itu. Ini bukanlah hidupnya yang terancam.

“Dengan bukti baru, Fujisato membuka kembali investigasi di Jepang.” Lanjut Changmin. “Si brengsek yang melakukan ini pasti akan tertangkap.”

Junsu mengangguk keras menyetujui ucapan detektif itu.

Tatapan Jaejoong beralih pada seseorang yang berjarak di radius 300 meter darinya. Agen Yunho. Laki-laki berjaket kulit dan tampak seperti seorang brandalan dari pada seorang agen. Lalu tatapan matanya jatuh kembali pada dua anggota polisi di hadapannya. Shim Changmin dan Kim Junsu. Jaejoong menghela nafasnya.

“Kau pikir si brengsek ini adalah Yunho?”

Changmin tidak menjawab.

Jaejoong menatap sulit. “Bukan.” Ujarnya.

Kim Junsu menggeleng. “Menaruh kepercayaan terlalu besar pada pria yang salah akan berbahaya.”

“Semua yang kulakukan akhir-akhir ini berbahaya. Terima kasih atas bantuannya.” Jaejoong bergegas pergi dari kedua anggota polisi itu dan agen Yunho langsung mengikutinya.

Mine To Take (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang