BAGIAN #5

2K 284 10
                                    


Dia adalah seseorang yang berbeda. Kulitnya begitu putih seperti salju. Wajahnya sangat menawan dan ‘cantik’ membuat Yunho terpana saat menatapnya. Yunho belum pernah melihat sosok malaikat. Tapi  menurutnya yang ada dihadapannya saat ini bahkan lebih indah dari pada seorang malaikat.

Rambutnya jatuh dibahunya. Dan bibirnya begitu merah seperti buah cherry yang nikmat untuk digigit. Yunho tidak pernah merasakan perasaan yang menginginkan sesuatu begitu membuncah seperti yang dialaminya saat ini. Ia menginginkan malaikat itu.

Beberapa waktu lalu seorang biarawati memanggilnya saat dirinya berada di pinggir jalan. Suster Yoo Je Hi, mengajaknya ketempat ini. Sebuah panti asuhan bernama Boo Sung.

“Yunho-ya, mulai sekarang ini adalah rumahmu. Aku dan suster yang ada disini adalah keluargamu. Kau bisa berteman dengan siapapun disini. Mungkin kau yang paling tua dan besar, jadi aku harap kau bisa menjaga anak-anak lain disini.” Kata suster sebelum pergi meninggalkan Yunho sendiri.

“Hey! Si cantik sedang kesepian. Bagaimana jika kita menemaninya.” Suara itu terdengar tak jauh dari tempat Yunho berada. Ia menoleh dan melihat tiga orang anak lelaki yang berdiri sambil tertawa. Lalu pandangannya beralih pada sosok malaikatnya.

Anak itu mengangkat wajahnya. Seketika Yunho tersentak. Dia menangis?

Ada raut ketakutan di mata bulat dan besar miliknya, yang membuat Yunho tiba-tiba merasakan nyeri di ulu hatinya. Anak manis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Bangkit berdiri kemudian berlari menjauh.

“Dia kabur. Ayo kejar!!” salah satu bocah laki-laki yang berada dibelakangnya berteriak dan ketiga anak laki-laki itu berlari mengejari si malaikat.

Yunho merasa harus mengikuti kata hatinya. Ia ikut berlari dan mengejar mereka. Mengabaikan panggilan suster Yoo.

Yunho berhenti dan menyembunyikan tubuhnya di balik pohon.

“Kau mau lari kemana Kim Jaejoong?”

Anak itu tersudut. Langkahnya membentur dinding pagar pembatas panti.  Sementara ketiga anak laki-laki lainnya tertawa seperti setan.

“Bermain saja dengan kami.. “ ujar salah satunya dan yang lain menanggapi dengan tawa.

Anak itu merosot, tubuhnya bersandar pada dinding. “K-kumohon, jangan menyakitiku...”

Mendengar permohonan itu bukan membuat ketiga anak laki-laki lainnya tersentuh, melainkan saling menyeringai dan berjalan mendekat.

Yunho menggeram. Kedua tangannya terkepal dengan kuat. Mata musangnya menatap tajam.

“K-kumohon....” suara itu begitu memilukan. Membuat Yunho merasakan pedihnya.

“Sudahlah. Ayo kita melakukan permainan menarik.” Ketiga anak itu berjalan mendekatinya. Tubuh kurus yang bergetar itu semakin meringkuk.

Bough
Bough

Kim Jaejoong, sosok itu mengangkat wajahnya. Menatap ngeri pemandangan dihadapannya. Dua orang anak laki-laki yang menganggunya terjatuh ketanah dengan darah mengucur di kepala mereka. Salah seorang lagi terpaku tanpa bisa bergerak.

“Pergi kau. Atau batu ini melayang di kepalamu.” Suara dingin dan tenang itu membuat Jaejoong merinding. Satu-satunya anak lelaki yang tersisa berlari menjauh meninggalkan kedua temannya yang sudah tidak sadarkan diri.

Anak laki-laki bermata musang itu berjalan mendekatinya setelah membuang batu dari tangannya. Dia berjongkok didepan Jaejoong. Tubuh Jaejoong yang gemetar semakin meringkuk. Ia memejamkan matanya saat si mata musang mengulurkan tangannya.

Mine To Take (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang