"Apa aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya ?" Tanya Zahiya pada Adnan di atas kendaraan beroda dua milik Adnan. Mereka sengaja bertemu untuk membicarakan pasal hubungan mereka. Adnan terus mengalihkan pembicaraan, jawaban itu begitu berat baginya. Ia sudah lelah akan sikap Zahiya padanya yang super over protective. Adnan tidak suka itu, Ia ingin pasangannya mengerti posisinya sebagai pelajar. Ia ingin pasangannya mengerti hobi dan kegiatannya, bukan terus-terusan dicemburui. Namun di sisi lain, kenangan dua tahun itu tak kan mudah untuk hilang bahkan memudarpun belum tentu mampu. Hal yang memberatkan lagi, Adnan begitu faham keadaan Zahiya. Bagaimana dia hidup tanpa dirinya. Namun karena Zahiya terus memaksa, Adnan menjawab dengan berat hati.
"Untuk saat ini, kamu tak punya kesempatan. Maaf" Dengan berat hati Adnan memjawab demikian.
Zahiya tak memberikan tanggapan apapun. Namun Adnan tahu pasti hatinya sangat rapuh. Adnan juga tak menginginkan perpisahan ini namun keadaan begitu memaksa hal ini terjadi.
"Di depan berhenti." Ucap Zahiya kemudian sembari menahan air mata yang kemudian jatuh juga.
"Engga. Aku antar kamu ke rumah. Ga enak sama ayah." Ucap Adnan sedikit merasa bersalah karena telah membuat wanita yang Ia sayangi begitu rapuh. Keluarga Zahiya memang sudah mengenal Adnan bahkan ayah Zahiya sudah begitu mempercayai Adnan.
"Engga, aku turun di depan aja. Biar naik angkot. Ga usah ga enak sama ayah. Ayah mah udah berangkat lagi." Ucap Zahiya yang terkekeh tak ingin diantar pulang.
Akhirnya Adnan menurunkan Zahiya di tempat yang diinginkan Zahiya. Adnan tetap stand by menunggu Zahiya menaiki angkutan umum yang berlalu lalang.
Sampai di situ pertemuan mereka. Untuk memutuskan hubungan yang sudah dijalani selama dua tahun itu.
Setelah perstiwa itu, tak ada komuniksi di antara mereka. Alloh telah membukakan pintu hidayah untuk mereka. Bukan hanya karena sikap Zahiya yang tidak bisa diterima. Namun Adnan sadar bahwa hubungan yang tidak berlandaskan keridhoan Alloh tidaklah akan berjalan seperti semestinya.
Ku tinggalkan dia karena Dia
Itu salah satu judul novel yang ingin ku baca
Kini ku lakukan itu semata-mata meraih ridho-Nya
Senja tak nampak beberapa hari ini
Entah karena apa ku begitu merindu
Semua tentang dirimu
Ku kira waktuku tak kan lama lagi
Inginku nikmati senja bersamamu kembali
Wahai pujaan hatiZahiya menulis untaian kata itu di buku khusus koleksi puisinya. Ia manusia yang paling gemar menulis, apa pun itu.
Tak terasa satu tahun sudah mereka hidup terpisah. Pagi itu Adnan mendengar berita bahwa Zahiya masuk rumah sakit karena kanker payudara. Mendengar berita itu Adnan terenyak. Hanya sesal menyelimuti dirinya. Menurut dokter. Penyakit itu sudah lama bersemayam di tubuhnya. Karena penyakit kulit yang diderita Zahiya maka timbul infeksi sehingga terjadilah itu semua. Adnan menyesal karena selama setahun ini dia tidak pernah mengontrol keadaan Zahiya, apakah penyakitnya kambuh atau tidak, apakah dia ada keluhan kesehatan atau tidak. Semenjak saat itu Adnan tak pernah pergi dari samping Zahiya dan terus mengucapkan permintamaafan.
"Adnan, aku ingin sholat berjamaah denganmu di mesjid seperti dulu yang sering kita lakukan. Setelah itu aku ingin ke puncak untuk melihat sunset denganmu." Ucap Zahiya pada mantan kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Sang Senja
RomanceSenja dan hujan memang jarang tuk bersatu. Namun untaian kata indahmu justru bisa membuatku merasakan nikmatnya senja dan hujan bersamaan. 😊