Di suatu hari di dalam kelas yang begitu ramai murid yang baru dan suasana kelas baru, Rifki mencari bangku yang di belakang dengan dekat tembok di deketnya itu adalah tempat favoritnya karena terjauh dari orang yang ingin mengajak dirinya mengobrol.
seketika ada seorang gadis datang dengan kerudung putih dan kacamata minus yang dia pakai dengan membawa senyuman yang manis dipandang membuatnya kaget karena tiba-tiba datang kepadanya menanyakan sesuatu hal kepadaku.
" Hei ini Rifki ya? Sudah lama sekali ya kita tidak bertemu 6 tahun lho kita gak ketemu semenjak kita SD, ingat gue gak? " tanya gadis tersebut.
" Maaf lu siapa ya? Maaf gua orang nya jarang mengingat sesuatu hal," Setidaknya Ia hanya berusaha jujur pada gadis yang tak Ia kenal sebelumnya.
" Gue Rasya Asyifa temen kecil lu dulu mungkin lu gak inget ya udah lama banget soalnyaa hehe. " ucap Rasya dengan muka sedikit bahagia dan penasaran.
Rifki menopang dagunya itulah salah satu kebiasaannya ketika Ia sedang berpikir suatu hal. " Oh iya gua tau kok inget iya Rasya," ingatnya.
" Oh iya gue pengen ngomong sesuatu sama lu udah lama banget gua pendem, kalo gue suka sama-- " Ucap Rasya ingin mengungkapkan sesuatu.
" Suka apa ? " tanya Rifki melihat dengan tatapan bingung.
" Kalo gua suka samaa-- " Ucap Rasya dengan ucapan menggantung.
Kring...kring...
" Gue balik ke bangku gue dulu yaa bye, Rif. " pamit Rasya sambil melambaikan tangannya ke arah Rifki yang nampak kebingungan.
" Hmm oke."
Tak selang berapa lama, datanglah seorang wali kelas baru seorang wanita yang sepertinya masih baru di sekolah ini dan nama Wali Kelas ini adalah Bu Santika, Rifki tak terlalu peduli apapun gaya mengajar guru itu, Rifki tetap berusaha fokus pada lima pelajaran yang harus Ia jalani, dan sesi paling Rifki benci adalah sesi perkenalan, dan hal itu selalu membuat Rifki merinding, takut, ragu, dan tidak percaya diri.
Kini saatnya, memulai perkenalan. Tak terasa sebentar lagi akan mendekati nomor absennya, sebelum itu Rasya memperkenalkan dirinya di depan kelas, murid cowok senang sekali Rasya memperkenalkan diri karena Rasya memang cantik, Ia akui itu, bahkan Ia tak menyangka, padahal dia dulu tak begini, dia gadis yang selalu dibully karena hal sepele, yaitu menurut anak-anak yang mem-bully dia itu karena Rasya itu item, pake kacamata minus, dan cupu. Tapi menurut Rifki, dia gak begitu nerd, walau begitu Ia tetap mensupportnya karena dia teman kecilnya, Rifki juga gak menyangka dia bakal secantik ini di SMK mungkin dia merubah diri terus menerus untuk berpenampilan cantik.
" Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Rasya Asyifa, sebelumnya saya dikelas 11 TKJ 4, Terimakasih, Wassalamu'alaikum wr.wb. " ucap Rasya.
Kini setelah, Rasya memperkenalkan diri. Gantian giliran dirinya yang memperkenalkan diri di depan kelas dengan suasana kelas yang sepi dan semua mata tertuju kepadanya.
" Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Rifki Akihiko, sebelumnya saya dikelas 11 TKJ 5, Terimakasih, Wassalamu'alaikum wr.wb. " ucap Rifki.
Dan berakhir sudah sesi perkenalan ini, gua sangat membenci sesi ini entah kenapa gua selalu terlihat asing buat mereka tapi mereka melihat gua hanya biasa saja padahal.
***
Beberapa jam berlalu, tanpa sadar waktu telah menunjukkan waktu istirahat dan suara kebebasan bagi murid terdengar nyaring di sepenjuru sekolah.
Kring...kring...
Waktu istirahat pun telah tiba, Rifki hanya berbekal nasi goreng dengan ayam goreng, bagi Rifki makan ini paling Rifki suka karena ini yang paling enak karena buatan mamah Rifki.
Tak lama berselang Rasya pun datang ke meja gua dan meminta makan bersama.
" Heyy, Rif boleh aku ikutan makan bareng kamu? Aku masih belom punya teman hari ini hehe." Ucap Rasya dengan senyumnya
" Boleh kok.. duduk dimana saja terserah kamu." Ucap Rifki.
" Hehe iya, Aku baru tau lho kamu sekolah Disni sudah 3 Tahun, Aku gak pernah ngeliat kamu keluar kelas ataupun kemana-mana setelah istirahat ternyata kamu setiap harinya hanya dikelas saja. Apakah kamu gak bete dikelas terus? " Ucap Rasya.
" Aku hanya ingin selalu menenangkan diri, dan aku juga kurang suka dengan keramaian" Ucap Rifki sambil menggerakkan sendok makanan nya.
" Benarkah? Aku melihat muka mu seperti nya kamu berbohong seperti itu, hehe." ucap Rasya dengan tertawa sedikit.
" Oh iya tadi kamu mau ngomong apa pas tadi sebelum bel berbunyi? " Tanya Rifki penasaran.
Tiba-tiba teman Rasya datang memanggil dirinya untuk kegiatan eskul Basket.
" Hoyy, Rasya kita kan hari ini ada kegiatan eskul Basket kok kamu gak keluar? Aku sudah mengenakan kostum juga kan kita hari ini latihan. " Ucap teman Rasya melambaikan tangan nya kepada Rasya.
" Oh iya ya aku lupa hehe, sudah dulu ya Rif aku mau ada latihan basket dadah, sampai jumpa lain waktu, dadah... " Ucap Rasya membereskan tempat makanan nya.
" Oh oke kalo begitu semangat ya." Ucap Rifki sambil menganggukkan kepalanya.
Dan kembali gagal lagi ucapan yang dikatakan sebelum nya oleh Rasya itu dipertanyakan sama Rifki, maksud kata-kata itu apa maksud nya Rifki masih kurang paham sebenarnya untuk siapa dia mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Wondering
Teen FictionBercerita tentang Rifki anak sekolahan yang ingin merasakan rasanya dicintai, tapi semasa sekolahnya dia menemukan wanita yang akhirnya membuat dia merasakan apa itu cinta.