Hujan deras pun tiba saat mereka berjalan ke arah pulang, Rifki dan Rasya langsung mencari tempat untuk berteduh.
" Kita langsung ke warung depan itu saja.." ucap Rifki menggenggam tangan Rasya sambil berlari ke warung depan.
" Iya yaudah ini hujannya deras sekali " ucap Rasya sambil berlari menuju warung.
Sesampainya di warung mereka berdua basah kuyup seluruh tubuh.
" Maaf ya kita berteduh di warung. "Ucap Rifki
" Hehe iya gapapa kok disini juga asal kita bisa berteduh. " Ucap Rasya yang kedinginan.
Saat Rasya kedinginan karena kehujanan dan menyebabkan baju nya basah Rifki memberikan jaketnya kepadanya walaupun agak basah.
" Sya, nih pakai saja jaket milikku kamu mulai kedinginan kan? Ucap Rifki menawarkan jaket miliknya ke Rasya.
" Tidak usah Rif, Aku tidak apa apa kok nanti juga bisa anget dengan sendiri nya, brrrr.. " jawab Rasya menolak tawaran Rifki.
Rifki pun langsung memaikan jaket milik nya kepada Rasya.
" Kenapa kamu memaikan jaket mu kepadaku? Bukan kah dirimu kedinginan juga? " Tanya Rasya menatap Rifki kedinginan.
" Anggap saja ini impas karena kamu telah mau menjadi teman ku kembali. " Jawab Rifki memberikan senyum kecil kepada Rasya.
Rifki tersenyum itu adalah hal langka karena Rifki tidak pernah tertawa karena apapun, orang yang baru menemuinya pun merasa langka kalo Rifki tersenyum walaupun sekecil bikin ketumbar.
" Kamu tersenyum Rif? Sejak kapan kamu belajar senyum seperti itu? Lucu tauu hehe.. " Ucap Rasya sambil tertawa kecil dan kebingungan karena Rifki tidak pernah tertawa.
" Apakah ini aneh buat orang seperti diriku? " Tanya Rifki bingungnya
" Bukan aneh, Tapi karena kamu jarang tersenyum jadi nya mereka menganggap mu berbeda dari orang biasanya hehe.. " Ucap Rasya tertawa kecil.
Hening sejenak seperti memberhentikan waktu untuk sementara.
"Hmm.. Rif, kamu punya sosial media gak? Seperti Line atau semacam nya? " Tanya Rasya malu malu.
" Line? Seperti nya aku punya tapi aku jarang terpakai juga sih karena cuma ibuku saja yang komunikasi dengan ku soalnya ibuku sedang berada di luar kota jadi dia selalu mempertanyakan kabar ku dan memberitahu sesuatu. " Jawab Rifki yang mengecek hp nya.
" Kalo gitu kita tukeran ID Line mau? Supaya kita bisa komunikasi walaupun hanya menggenggam hp saja." ucap Rasya yang terlihat bahagia karena Rifki sesuai apa yang ia inginkan.
" Yasudah nih ID Line milik ku. " Ucap Rifki memberikan ID Line milik nya ke Rasya.
Hujan yang deras memang membasahi baju mereka berdua tapi tidak membuat mereka bersedih, tapi mereka merasa membuat dunia nya sendiri.
" Rif, sepertinya sudah berhenti hujan nya mau lanjut pulang? " Tanya Rasya kepada Rifki sambil meluruskan tangan nya ke atas mengecek apakah masih hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Wondering
Dla nastolatkówBercerita tentang Rifki anak sekolahan yang ingin merasakan rasanya dicintai, tapi semasa sekolahnya dia menemukan wanita yang akhirnya membuat dia merasakan apa itu cinta.