Pertemuan yang tidak sengaja

89 6 0
                                    


Semenjak kejadian itu mereka berdua saling mengurusi kesibukan sekolah nya masing-masing, Rifki yang sedang melaksanakan simulasi UNBK telat bangun tidur sehingga dia bangun di jam 06.35 pagi sedangkan simulasi dimulai jam 07.15 pagi karena dia masuk di sesi 1 yang kebagian di pagi hari, Rifki langsung mandi tidak sarapan, langsung mandi, mengenakan seragam langsung kesekolah dengan jam 06.45 pagi.

" Gua bisa terlambat kalo begini caranya, semoga saja masih sempat. " Rifki langsung berlari menuju sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah nya.

Tapi disaat Rifki sedang berlari terburu-buru sehingga dia menabrak perempuan itu sampai tas yang dia gunakan terjatuh dan serentak sleting tas nya terbuka mengeluarkan buku-buku milik perempuan itu.

Braaakk... Rifki menabrak perempuan dengan berambut panjang, mata yang hitam yang memancarkan indahnya, serta hidung mancung dan bibir yang tipis.

" Aduh... Maaf maaf gua gak sengaja, lu gak papa kan? Masih bisa jalan kan? " Tanya Rifki yang panik sekaligus ketakutan.

" Iya iya gapapa gua juga kok yang salah gara-gara lari gua yang sekencang kilat sampe nabrak lu kan. " Jawab perempuan berambut panjang itu sambil membereskan bukunya.

" Eh iya aduh gua bantuin dah jadi ampar-amparan gini buku nya gara-gara gua, oh iya nama lu dari kelas mana? Maap ya sekali lagi. " Rifki membereskan buku milik perempuan itu kedalam tas nya.

" Iya iya, gua dari kelas Farmasi. Dah ya gua duluan, dahh. " Perempuan itu langsung lari menuju sekolah dengan lari cepatnya.

Rifki juga langsung bergegas lari menuju sekolah karena takut di kunci gerbang nya.

Kriiiinggg...kriiiinggg suara bel masuk berbunyi

Rifki dan perempuan itu masuk tepat jam 07.15 dan langsung menuju kelas pelaksanaan simulasi UNBK nya masing-masing.

***

Disaat hari pertama simulasi UNBK di hari Senin Rifki tidak belajar sama sekali bangun nya pun kesiangan sama seperti wanita yang dia tabrak tadi pagi, dan di waktu pulang sekolah Wanita itu langsung bergegas lari ke gerbang sekolah menunggu Rifki seperti ada maksud tertentu.

" Aduuh bocah tadi itu mana sih yaa aku ingin memanfaatkan nya karena tadi dia sudah menabrak ku hehehe. " Ucap wanita rambut panjang itu sambil tersenyum jahat.

Tak lama kemudian dia pun menemui Rifki jalan sendirian seperti biasa tak punya teman selain Rasya.

" Hey jangkung sini sini " ucap wanita rambut panjang sambil melambai-lambai tangannya ke arah Rifki.

" Mau ngapain lu nunggu gua disini? " Tanya Rifki

" Oh iya sebentar nama lo siapa? " Tanya wanita itu

" Perlu kah nama gua buat lu? " Tanya Rifki

" Cinta itu perlu kenal siapa pemilik nya, karena itu coba lah mengerti perasaan yang orang lain rasakan. " Jawab Wanita rambut panjang itu seperti wanita kurang kasih sayang.

" Apa sehabis gua memberikan nama gua, lu ngasih jalan buat gua pulang? " Tanya Rifki sedikit kesal.

" Apa lo gak mau nanya nama gua? " Tanya wanita rambut panjang itu.

" Banyak sekali mau nya lu ini, yaudah nama lu siapa? Gua mau pulang. " Tanya Rifki menarik nafas karena sedikit kesal.

" Yapp.. Nama gue Dinda Raisa, gue seorang gamers cantik idaman para cowok-cowok gamers, Dan gua juga seorang Anime Lovers bukan Otaku, gua dari kelas XII Farmasi 2, lu bisa panggil gua Dinda. Gampang kan? " Jawab Dinda membanggakan dirinya di depan Rifki.

" Oh begitu yaudah gua mau pulang dulu. " Rifki langsung melangkahkan kaki nya.

" Tungguu dulu lo jalan sendirian atau bawa motor? Mau gue anterin gak? Mumpung gue lagi baik niihh " Dinda langsung memberhentikan jalannya Rifki untuk mengajak pulang bareng Dinda.

Tiba-tiba satpam langsung menuju arah mereka berdua.

" Woy bocah jangan di pintu gerbang bae diluar sana kalo mau ngobrol mah, jangan disini lo ngalangin mobil jalan tuhh." Satpam itu langsung mengusir mereka berdua

" Oke siap beh kita balik nih. " Ucap mereka berdua.

Rifki pun menerima tawaran pulang bareng Dinda.

Dinda langsung mengambil motornya di parkiran dan mengantar pulang Rifki, disaat perjalanan Dinda selalu mengajak ngobrol Rifki dan memberikan tawaran-tawaran mengajak main.

" Gue manggil lo Iki aja ya? Nama lu kesusahan banget kalo setiap itu gua panggil Rifki. " Dinda mengusulkan nama panggilan Rifki.

" Terserah lu aja mau manggil gua apa, gua gak peduli. " Jawab Rifki tidak peduli dengan namanya diusulkan oleh Dinda.

" Oh iya besok ada anime yang seru di bioskop lo mau gak nemenin gue gak? " Dinda mengajak Rifki nonton film anime di bioskop.

" Maaf, Gua gak mau soalnya gua gak pernah pergi kesana. " Rifki menolak ajakan Dinda untuk nonton film anime di bioskop.

" Yah kok gitu? Beneran lo nolak ajakan gue? Lo sama aja nolak Cinta yang Dateng dong? " Ucap Dinda

" Terserah lu aja, gua gak butuh juga. " Ucap Rifki tak peduli

" Lo jadi orang jangan terlalu tertutup buat segala hal napa udah Lo lakuin aja apa yang ada jangan lo tolak gitu aja. " Dinda terlihat ingin merubah sikap Rifki karena sifat Rifki terlalu tertutup untuk orang lain.

Terlalu lama mereka mengobrol di perjalanan sampai tiba juga di rumah Rifki.

" Makasih udah nganterin gua, mau masuk dulu atau mau langsung pulang? " Rifki memberikan tawaran mampir kerumah Rifki.

" Beneran gapapa masuk kerumah lo? Ada orang tua lo gak? Tar diomelin lagi? " Ucap Dinda takut ada orang tua Rifki.

" Gak ada, ayah ku sudah meninggal, sedangkan ibuku ada di luar daerah. " Ucap Rifki

" Jadi kamu tinggal sendiri? " Tanya Dinda

" Sudah masuk saja. " Ajak Rifki

Setibanya di Kamar Rifki, Tiba-tiba Dinda seperti berada di surga karena kamar Rifki adalah kamar Gamer tidak disangka ternyata Rifki mempunyai PS4, PC Gaming, serta buku di setiap sisi kamar.

Tiba-tiba ada SMS masuk ternyata Ibu nya Rifki sudah berada di luar gerbang rumah nya.

" Rifki ibu sudah diluar buka kan pintunya dong. " SMS dari ibunya

Rifki langsung bergegas lari kebawah untuk membuka kan pintu gerbang Rumahnya.

" Eh mau kemana lo? Ada siapa? " Ucap Dinda terlihat panik

" Ibu gua lu tunggu disini aja gak usah kemana-mana. " Ucap Rifki dengan tenang

Rifki langsung mengantarkan barang ibu nya ke ruang tamu dan ibunya terlihat kangen sekali dengan Rifki karena lumayan lama Ibunya Rifki kerja di luar daerah.

" Rifkii, kamu sudah besar ya sekarang maafkan ibumu ini ya yang kerja terlalu jauh darimu dan melupakan mu, tapi itu tidak menjadi hal untuk melupakan mu, anakku. " Ibu nya memeluk Rifki dan menangis karena baru bertemu kembali

" Gapapa Bu, Rifki udah biasa kok sendiri kan ibu juga selalu memperhatikan ku walaupun lewat SMS. " Ucap Rifki

Disaat lagi Rifki dan ibu nya sedang bertemu, Dinda langsung turun kebawah untuk menemui ibu nya Rifki untuk salim.

" Tante, baru pulang? Hehe." Dinda langsung Salim dan menyapa Ibunya Rifki.

" Sehat kok, kamu siapa nya Rifki? Pacar? Rifki kamu punya pacar kok gak bilang ibu? " Ucap ibu Rifki yang seketika senang dia mengira Dinda adalah pacar Rifki.

" Bukaaannn... " Mereka berdua terlihat kaget ibu nya Rifki menduga seperti itu.

Ini cerita soal pertemuan yang tidak disengaja oleh Rifki dengan Dinda saat terlambat untuk melaksanakan Simulasi UNBK :v Sehobi tapi tidak Sejiwa :'v. Stay Read and Vote okeh :v

Love And WonderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang