Meskipun pagi ini Konoha di landa hujan gerimis, itu tidak menghentikan aktivitas pagi hari warga desa. Jalan-jalan desa pagi itu tidaklah sepi. Payung adalah hal yang di bawa oleh hampir semua warga desa yang keluar pagi itu. Pasar menjadi tujuan utama para warga desa yang sedang berada di luar ruangan saat ini.
Pagi itu seusai sarapan, Boruto pun mulai berjalan meninggalkan rumah. Kondisinya saat ini sudah sangat baik mengingat sudah 5 hari ia beristirahat di rumah. Pagi ini ia sangat bersemangat sebab ada panggilan dari kantor Hokage untuk timnya. Meskipun sang Hokage sedang berada jauh dari desa, tapi saat ini sang wakil—Shikamaru telah menggantikan Naruto untuk sementara.
Meskipun hujan, Boruto tetap melangkah maju mengabaikan bajunya yang mulai basah. Tentu saja jika bukan karena mendengar kabar bahwa Shikamaru akan memberi tim mereka misi, tak akan mau ia berhujan-hujan seperti ini. Dan bukannya tak ada payung, tapi payung di rumahnya rusak. Yang tersisa hanya payung milik sang adik. Tidak akan mau dirinya memakai payung itu karena payung itu hanya akan menjatuhkan harga dirinya.
Dikarenakan hujan yang turun hanya berupa gerimis, baju dan jaket yang ia kenakan jadi tak begitu basah.
Begitu ia tiba di sana, ia di kejutkan dengan keberadaan Konohamaru dan Sarada yang sudah menunggunya. "Apa kau tidak membawa payung? Pakaianmu basah," kata Sarada.
"Nanti aku jelaskan. Sekarang, paman Shikamaru. Tolong jelaskan tentang misi kami!"
"Hufft. Kau memang bukan anak yang sabaran. Dengarkan baik-baik. Aku memang bukan Hokage. Tapi menggantikannya saat sedang pergi adalah tugasku. Misi ini kuberikan pada kalian atas nama Hokage. Dari semua tim Genin yang ada, hanya tim kalian yang saat ini tidak lengkap dan sudah lama menganggur," kata Shikamaru.
"Ya. Katakanlah itu pada ayahku. Dia tidak pernah mau memberi kami misi yang tingkatannya lebih tinggi," ujar Boruto.
"Ehem!" Konohamaru berupaya mengingatkan Boruto agar tetap bersikap sopan.
Shikamaru mengambil sebuah dokumen di laci. "Permintaan ini baru datang tadi malam. Permintaan ini datang dari orang bernama Yulino, seorang penguasa daerah di sebuah negeri yang sangat jauh dari 5 negara besar. Ia meminta Konoha selaku desa Shinobi terdekat untuk mengirim sebuah tim untuk melakukan pengawalan terhadap putranya."
"Hah? Misi pengawalan. Itu terlalu mudah bagi kami," kata Boruto.
Sebuah pukulan pun mendarat di bahunya. "Terima saja. Jangan banyak mengoceh bodoh. Ini misi pertama kita setelah sekian lama," kata Sarada.
"Kami akan melakukannya. Benarkan?" tanya Konohamaru meminta pendapat muridnya.
"Tentu sensei! Benarkan Boruto?"
Boruto hanya bisa mengangguk.
"Ada sebuah masalah. Yulino meminta pengawalan 3 orang Jounin. Tapi sayangnya dalam keadaan seperti ini kita tidak bisa mengirim lebih banyak Jounin lagi. Pengawasan negara dan desa harus di perketat sebab Hokage sedang pergi menjalani sebuah misi rahasia. Saat ini Jounin yang dapat ditugaskan hanyalah penanggung jawab genin. Tapi tim yang tersisa di desa saat ini hanya tim kalian. Aku terpaksa harus mengirim kalian dan sebuah surat permohonan maaf."
"Kalau permintaannya adalah 3 Jounin, pasti orang yang akan kita kawal ini sangat penting dan mungkin sedang di incar," kata Konohamaru.
"Whoa! Berarti ini bukan misi pengawalan biasa," ujar Boruto mulai nampak tertarik.
"Ya. Yulino sudah tua. Dan putranya adalah satu-satunya pewaris dalam keluarga. Ia sudah beberapa kali di incar oleh kelompok bernama Amitsuki yang di ketahui ingin memiliki setengah dari tanah milik Yulino."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uzumaki Destiny
FanfictionDunia ninja tidak akan selamanya aman. Meskipun kelima negara besar sudah membentuk aliansi dan terlahirnya generasi bebas perang. Masa depan dunia shinobi terancam. Kali ini oleh kehadiran kekuatan sihir yang berasal dari luar. Satu-satunya yang bi...