"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk" kata Kakashi, guru matematika yang selalu mengenakan masker.
Masuklah pemuda berambut pirang sambil nyengir menunjukkan gigi-gigi putihnya.
"Ohayo minna" sapa Naruto bersemamgat.
Kelas mulai ricuh, banyak yang berbisik-bisik tentang Naruto. Terutama mengenai pakaiannya yang lusuh dan kusam. Ada yang mengatakan jijik ada yang mengatakan tampan bahkan ada yang menguap, siapa lagi kalau bukan Kiba si pemalas.
"Semuanya tenang!" Kata Kakashi dengan suara tinggi. "Ayo perkenalkan dirimu" sambungnya.
"Watashi Namae wa Namikaze Naruto Desu" kata Naruto memperkenalkan dirinya sambil membungkuk kan badannya. (Ga pintar bahasa jepang, harap maklum ya hehehe).
"Baiklah, kau bisa duduk di samping Tenten. Silahkan angkat tanganmu Tenten"
Tenten pun mengangkat tangannya, lalu Naruto berlalu menuju meja yang diunjuk.
"Hai Tenten" sapa Naruto.
"Hai"
Pelajaran pun di mulai. Semua mendengarkan penjelasan guru Kakashi dengan seksama.
Skip Time
Jam istirahat pun dimulai. Tenten segera beranjak menuju kelas Hinata, namun yang dilihatnya hanya kelas yang kosong. Dia sangat khawatir pada Hinata, karena dari awal masuk sekolah ini dia selalu di bully.
'Aku harap anda baik-baik saja Hime-sama' batin tenten.
Di tempat lain.....
Di tembok belakang sekolah terlihat seorang gadis sedang di pojokkan oleh beberapa gadis lainnya.
"Lihat si murahan ini, dia masih sok suci di depan orang-orang" kata Shion sambil memegang rahang Hinata agar melihat ke arahnya.
"Khe... Dasar. Baiklah hari ini kami akan membuat kue. Hahahahaha" tawa Shion menggelegar. "Ambilkan persiapan kita" sambungnya.
2 orang gadis lain datang membawa ember berisi air parit, mereka juga membawa telur dan juga tepung.
Shion pun mundur beberapa langkah. Mereka mulai mengambil ancang-ancang untuk melempar air parit yang telah dicampur dengan telur dan tepung.
Hinata hanya menutup matanya dan pasrah dengan yang terjadi selanjutnya.
Namun selang beberapa menit, Hinata tetap tidak merasakan apapun. Akhirnya dia membuka mata dan melihat badan seseorang yang memunggunginya. Pemuda berambut pirang yang semalam berkenalan dengannya.
"Naruto?"
Naruto pun berbalik, seluruh seragam dan wajahnya hitam dan bau busuk menyengat dari badannya. Dia menjadi tameng untuk Hinata.
"Kenapa?"
"Tidak ada alasan" jawab Naruto lengkap dengan cengirannya.
"Cih... Hei jalang, selanjutnya kupastikan kau yang kena!" Teriak Shion dan pergi bersama teman-temannya.
"Gomen" cicit Hinata.
Naruto kembali tersenyum dan berlalu meninggalkan Hinata yang masih terdiam di tempat.
Bel pelajaran pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah selesai. Semua murid telah masuk ke ruang kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
Hinata pun masuk ke kelas, namun pikiran nya hanya tertuju pada si pemuda pirang 'bagaimana dia belajar dalam keadaan seperti itu?' batin Hinata.
* * *
Hari demi hari pun berlalu dengan cepat. Hinata tidak pernah lagi merasakan terkena air busuk, telur busuk atau di kurung di kamar mandi sekolah. Setiap Shion dkk ingin menjahilinya Naruto selalu datang disaat yang tepat. Dia selalu menjadi tameng untuk melindungi Hinata dari mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Princess
RandomNaruto seorang lelaki periang yang berkenalan dengan seorang putri pemurung yang menyamar menjadi rakyat biasa. Kedekatan yang bermula dari kisah heroik Naruto yang selalu membantu Hinata saat di bully di sekolahnya. Kedekatan yang memunculkan benih...