Flash back end
Semenjak Rain dan Rian berpisah, mereka tak pernah lagi berkomunikasi. Mungkin karena masalah tempat, waktu, dan kondisi yang tidak berpihak kepada keduanya.
~ Di kamar Riska~
Riska :" nih buat lu" ( menyodorkan segelas minuman kepada Rain)
Rain :" Thank you" ( menerima segelas minuman tersebut)
Rain :" Eh Ris, hari ini kan konsernya EXO di jepang" ( sumringah sambil buka youtube di
laptopnya)
Riska :" Iya bener, ayo kita nonton " ( senang dan duduk di dekat Riska)
Rain : Sehun Oppa Saranghae ( teriak girang). Rain memang alay jika berhubungan dengan korea
Riska : Chanyeol Oppa Saranghae (teriak girang)
Suara teriakan mereka menggemah seisi kamar Riska yang tidak kedap suara karena histeris menonton konser boy band kesukaan mereka. Untung ayah dan ibu Riska nggak ada di rumah, kalau ada pasti mereka udah serangan jantung karena teriakan mereka yang seperti naik roller coaster.
3 jam kemudian
Rain :" Ris , gue pulang dulu yah udah sore" ( memakai sepatunya)
Ibu Sara :" Eh tunggu dulu nak" (berlari kecil menuju Rain)
Rain :" ada apa tante?" ( bingung)
Ibu Sara:" ini buat kamu" ( menyodorkan satu kantong plastik sayur-sayuran)
Rain :" aduhhh tante nggak usah repot-repot. Ini tante jual aja besok" ( menolak)
Ibu Sara:" bapak Riska sudah pergi menjual sayur, daripada mubazir dan layu. Lagian sayur-sayuran yang belum laku kami tidak menjualnya lagi besok jadi ini kamu bawa aja. Kamu bisa menumisnya atau bikin sayur laode" ( memaksa)
Rain :" terima kasih tante. Tante aku anggap seperti ibu Rain sendiri" (memeluk ibu Sara)
Ibu Sara:" saya juga sudah menganggap Rain seperti anak tante sendiri" (mengelus rambut panjang milik Rain yang terawat)
Rain :" Aku pulang dulu yah" ( cipika-cipiki dengan Riska dan ibu Sara)
Riska dan Ibu Sara :" Hati-hati di jalan" (senyum menatap Rain pergi)
~ Di rumah Rain~
Kiran :" Assalamu Alaikum" (membuka pintu)
Rain :" Waalaikum salam " ( menyiapkan makan malam)
Kiran :" kakak mandi dulu yah" ( memasuki kamarnya)
Rain :" iya kak" ( duduk dan menunggu Kiran untuk makan bersama)
Beberapa menit kemudian Kiran selesai mandi dengan wajah yang segar dan rambut yang masih basah dan berjalan menuju meja makan .
Kiran :" adek dari supermaket beli sayur?? ( menyendok nasi)
Rain :" tidak kak, tadi sepulang dari kerja aku mampir ke rumah Riska dan tante Sara yang memberikan sayur ini" ( menguyah makanannya)
Kiran :" Oh begitu" ( menyendok makanannya masuk kemulutnya)
~Ruang tamu~
Kiran :" Besok adek libur. ada rencana keluar sama teman-teman kamu? ( memakan
Cemilan)
Rain :" Ga ada kak, tapi aku mau ke kafe besok bantu kakak" ( menonton tv)
Kiran :" makasih yah dek, besok memang banyak pelanggan karena libur" ( cengengesan)
Rain :" nggak usah berterima kasih kak, itu memang kewajiban aku untuk membantu
kakak mengelolah kafe kita" ( mata berkaca-kaca)
Kiran :" eh adek kok nangis. Kenapa ??" ( khawatir)
Rain : " Aku rindu mama dan papa" ( menitikan air mata)
Kiran :" Kakak juga dek. Tapi kakak yakin mama dan papa sudah tenang di alam sana" (
memeluk Rain)
Rain :" kakak masih ingat dengan Rian??" (melepaskan pelukannya)"
Kiran : iya dek kakak masih ingat kok. Rian kan calon adik ipar kakak" (menggoda Rain)
Rain :" ihhhh kakak kami kan sahabat" ( mempoutkan bibirnya yang mungil)
Kiran :" Sahabat jadi cinta" ( tertawa)
Rain :" sejujurnya aku "( tiba-tiba hpnya berbunyi)
Rain :" Assalamu Alaikum" ( mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal)
Kevin :" Besok kamu bawa berkas-berkas yang kamu selesaikan kemarin ke rumah saya
jam 8 pagi" ( berdiri di balkon rumahnya dilantai 2)
Rain :" ini Pak Kevin??" (berdiri dari tempat duduknya)
Kevin :" Iya dan kamu Rain Staff editor di perusahaan saya" ( ketus)
Rain :" iya pak. Besok saya akan ke rumah pak Kevin" ( gugup)
Kevin : (memutuskan sambungan telpon)
Rain :" uhhhh dasar bos super dingin" ( kesal dan menghempaskan tubuhnya di kursi)
Kiran :" dia bilang apa?" (penasaran)
Rain :" oh dia anak Pak Roy pemilik perusahaan KR Magazine, karena Pak Roy sedang sakit jadi Pak Roy memberikan amanah kepada anaknya untuk mengurus perusahaannya dan besok si sudi itu menyuruh aku bawa berkas-berkas yang kemarin aku selesaikan ke rumahnya" ( ogah)
Kiran :" hehehehe sudi?" ( ketawa)
Rain :" tatapan si Sudi itu udah nggak asing bagiku. Sepertinya aku pernah melihat
Sebelumya ( muka serius)
Kiran :" Jangan-jangan" ( menggoda Rain)
Rain :" jangan-jangan apa kak?? ( penasaran)
Kiran : " hehehe ngak papa kok" ( ketawa)
Rain : (kesal)
Keesokan harinya
Rain :" Kak, aku ke rumahnya si Sudi dulu yah, sehabis dari sana Rain ke kafe" ( mencium pipi dan tangan Kiran, tangan kirinya memegang sebuah folder)
Kiran :" Ok dek. Kakak tunggu" ( senyum)
YOU ARE READING
RAIN
Teen Fiction-Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan: aku ingin hari depanku selalu bersamamu. -Dinginnya udara di waktu hujan menyelinap kerelung pori-pori kulitku dengan sembunyi-sembunyi, sama...