Chapter sebelumya
~ Di kantor~
Riska :" Rain lu di panggil Pak Kevin ke ruangannya " ( ngos-ngosan)
Rain :" ada apa yah dia memanggilku?" ( batin Rain dan berjalan menuju ruangan Kevin)
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Rain berjalan menuju ruangan Pak Kevin yang pintunya tidak tertutup rapat, kemudian Rain mencoba mengintip dan melihat seorang perempuan sexy sedang bergelayut manja di depan Kevin. Rain ingin masuk tapi waktunya tidak tepat karena takut Pak Kevin memarahinya. Akhirnya Rain mencoba mengetuk pintu.
Rain : ( mengetuk pintu )
Tok tok tok- bunyi ketukan pintu
Rain :" saya Rain pak " ( bicara di depan pintu dengan gugup)
Kevin :" masuk aja Rain " ( melihat ke arah pintu)
Kevin :"lu pulang aja . Gue sibuk ( ketus dan berdiri dari kursinya)
Bella :" Ok sayang. Nanti malam kita keluar, tempat dan waktunya nanti aku sms "
( mencium pipi Kevin)
Rain : ( buang muka)
Bella : ( keluar dari ruangan Kevin dan menatap sinis ke arah Rain)
Rain : ( berjalan menuju meja kerja Kevin)
Rain :" Ada apa Pak memanggil saya?" ( gugup)
Kevin : " duduk dulu baru mulai bicaranya" ( duduk dan senyum tipis)
Rain : "maaf Pak" ( duduk)
Kevin :" aku memanggil kamu kemari karena ada yang ingin aku sampaikan" ( menatap
Rain dengan serius)
Rain : ( muka memerah)
Rain :" Ada apa pak? " (meremas bajunya)
Kevin :" Aku sebenarnya" ( muka serius)
Tiba-tiba hp Kevin berbunyi bertanda ada pesan masuk
Kevin :" karena aku ada meeting nanti kita ketemuan lagi di kafe Sky Blue " ( mengambil
sebuah berkas di laci mejanya)
Rain : itu kan kafe aku ( batin Rain)
kevin : ekhem ( senyum kikuk)
Rain :" Ok pak, saya permisi dulu" ( meninggalkan ruangan Kevin)
Kevin :" aku harus menyampaikan semuanya malam ini pada Rain" ( batin Kevin dan
meninggalkan ruangannya)
- kantin-
Sekarang Rain dan Riska makan siang di kantin. Setelah pesanan mereka datang, tiba-tiba Riska bertanya kepada Rain tentang tadi pagi
Riska : eh Pak Kevin bilang apa ke lu? ( menatap Rain penasaran dan menguyah
makanannya dengan lahap )
Rain : hmm Pak Kevin ngajakin gue ketemuan di kafe (mengunyah makanannya)
Riska : (tersedak)
Rain : yaelah makannya pelan-pelan aja kali, gue nggak bakalan makan punya lu kalau
punya gue habis ( nyodorin jus alpukat milik Riska sendiri)
Riska : lu beneran nih?? Kok guenya nggak percaya sih ( berusaha menelan makanannya)
Rain : sudahlah nggak usah dibahas. Emang kata orang tua nggak boleh bicara sambil makan tuh buktinya kamu jadi tersedak ( memberikan tissue kepada Riska)
Riska : (cengengesan)
-Kafe Sky Blue-
Rain mendapat SMS dari Kevin bahwa mereka akan bertemu di kafe jam 8 malam dan sekarang Rain telah duduk manis di meja nomor 7 sambil menunggu Kevin. Rain penasaran dengan apa yang Kevin ingin bicarakan dengannya. Sementara menunggu Kevin datang tiba-tiba Kiran menyapa Rain.
Kiran : adek nunggu seseorang? (mendaratkan bokong di kursi depan Rain dengan wajah
bingung)
Rain : eh kakak. Maaf yah Rain nggak langsung bantuin kakak karena aku lagi nunggu Pak
Kevin datang ( senyum tipis)
Kiran : kalian kencan? ( muka melongo)
Rain : ah kakak tidak. Pak Kevin ingin ngomong sesuatu, mungkin tentang perkejaan
(memerah)
Kiran : loh muka kamu memerah tuh ( mencolek pipi Rain)
Rain : iihhh kakak reze deh ( mempoutkan bibirnya)
-Dilain tempat-
Kevin yang telah bersiap-siap menuju kafe tiba-tiba mendapat telpon dari rumah sakit bahwa ayahnya sedang koma segera menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat.
-RS-
Kevin berlari menuju kamar ayahnya dan mendapati ibunya menangis sambil menunduk. Kevin yang tidak tega melihat ibunya menangis segera menghampiri ibunya.
Kevin : jangan menangis bu, ayah pasti sedih melihat ibu seperti ini ( memeluk ibunya)
Ibu : hiks hiks hiks ibu takut ayahmu akan meninggalkan kita seperti adikmu dulu (
menenggalamkan wajahnya di bahu Kevin)
Kevin : ibu jangan berpikir seperti itu. Ayah kuat, ayah pasti bisa melewati masa kritisnya (
mengelus rambut ibunya)
ibu : ( melepaskan pelukannya)
Kevin : ( menghapus air mata ibunya)
Kevin : ibu sudah makan? ( memegang kedua bahu ibunya)
Ibu : (mengelengkan kepalanya)
Kevin : ibu mau makan apa? Kevin akan beliin ( wajah serius)
Ibu : ibu tidak selera makan, bagaimana ibu bisa makan dalam situasi ini ( wajah sedih)
Kevin : nanti kalau ibu sakit ayah pasti marahin Kevin karena tidak merawat ibu dengan
baik (wajah pura-pura ketakutan)
ibu : anak ibu memang cerdas merayu ( senyum tipis)
tiba-tiba pintu kamar ayah Kevin terbuka membuat Kevin dan ibunya berdiri menuju dokter
kevin : bagaimana keadaan ayah saya dok? ( penasaran)
YOU ARE READING
RAIN
Teen Fiction-Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan: aku ingin hari depanku selalu bersamamu. -Dinginnya udara di waktu hujan menyelinap kerelung pori-pori kulitku dengan sembunyi-sembunyi, sama...