V

124 4 0
                                    


Rumah Pak Roy

Rain memasuki gerbang raksasa rumah Pak Roy setelah minta izin dengan Satpam di rumah tersebut. Rain kagum melihat betapa besarnya rumah bosnya itu. Tiba-tiba Rain melihat Kevin meregangkan ototnya di depan rumahnya dan menghampirinya.

Rain :" Selamat pagi pak" ( berdiri di depan Kevin dengan membawa sebuah folder)

Kevin :" Sini berkasnya" ( menjulurkan tangannya)

Rain :" ini orang nggak ada sopan santunnya ,apa pak Roy tidak mendidik anaknya tata

krama yang baik. Dia ini orang atau kulkas berjalan sih dingin banget sampai 0 derajat" (mengoceh dalam hati dan menatap Kevin)

Kevin :" kenapa diam. Sini berkasnya" (menatap tajam ke arah Rain sambil menjulurkan

tangannya)

Rain :" ini Pak" ( gugup dan memberikan sebuah folder kepada Kevin)

Kevin : (menerima folder)

Rain :" Kalau begitu saya permisi dulu pak" (melangkahkan kakinya)

Kevin : ( menarik tas selempang Rain)

Rain : ( kaget )

Rain :" Ada apa pak?" ( gugup)

Kevin :" btw terima kasih" ( senyum tipis)

Rain :" entah setan apa yang merasukinya tiba-tiba senyum. Wahh senyumnya sumpah errr" ( batin Rain dan melongo)

Kevin :" hello Rain" ( mengibas-ngibas tangannya di depan wajah Rain)

Rain :"eh, sama-sama pak" ucap Rain gugup

Kevin :" entah setan apa yang merasukiku tiba-tiba baik mengucapkan terima kasih"

( batin Kevin)

Kevin :" sekarang kamu boleh pergi " ( senyum kikuk)

Rain :" Sampai jumpa besok di kantor Pak" ( pergi meninggalkan Rumah Pak Roy)

Kevin : ( melihat Rain sampai Rain meninggalkan rumahnya)

Kevin : (melihat ke bawah)

Kevin :" Eh ini mungkin milik Rain" ( memungut sebuah gantungan kunci )

Kevin :"loh kok ini nggak asing " ( Kevin berlari masuk ke rumahnya)

~kafe~

Pelanggan:" Saya pesan Choco bubble tea " ( berdiri memesan di depan pembuat kopi)

Rain :" Ok tuan, silahkan duduk di meja nomor 7" ( memberikan nomor antrian dan

menunjukkan tempat yang kosong di dekat jendela

Rain : ( membuat pesanan pelanggan)

kiran :" bagaimana tadi pertemuannya dengan Pak Kevin?? " ( menghampiri Rain yang

sedang membuat pesanan)

Rain :" males bicara tentang dia, tapi dia tuh udah agak mencair. Kira-kira Suhunya

menjadi 14 derajat" ( senyum tipis)

kiran :" bagus deh kalau begitu, adek memang bisa mencairkan sesuana" ( menyenggol

tangan Rain)

Rain :" tumben aja dia seperti itu, mungkin kesambet setan" ( senyum kecut)

~ Di kantor~

Riska :" Rain lu di panggil Pak Kevin ke ruangannya " ( ngos-ngosan)

Rain :" ada apa yah dia memanggilku?" ( batin Rain dan berjalan menuju ruangan Kevin)

RAINWhere stories live. Discover now