Drive- Oh Wonders
.
.
.
All I do, all I do's not enough
Loving you, loving you
I cannot be loving you, loving you.
.
Saat itu adalah ketika matahari tenggelam di ufuk barat menyisakan sedikit semburat jingga.
Bunyi bel pintu yang di tekan berkali-kali mengisi keheningan di kediaman milik (Surname).
(Name) menguap lebar, seharian penuh ia bekerja sebagai kasir minimarket di lanjutkan dengan belajar mengejar beasiswa semalaman suntuk. Tentu saja ini membuatnya merasa sangat lelah sekali.
"Sei..."
Belum sempat (Name) melanjutkankan kalimatnya, sosok Akashi Seijuroo telah lebih dulu menarik tubuh gadis itu kedalam sebuah pelukan hangat.
Tampak frustasi dan putus asa.
"Ayo pergi,"
"Apa maksudmu? Besok aku harus beker-"
"Lupakan itu,"
(Name) lebih memilih menurut saat mendapati sorot serius sekaligus sedih yang terpancar dari wajah seorang Akashi Seijuroo.
***
.
.
.
.
Akashi mengemudi dalam diam
Gadis yang duduk di sebelahnya juga diam
Perjalanan yang penuh dengan keheningan
(Name) tak mengerti apa yang diinginkan kekasihnya itu.
Ia bahkan belum meminta ijin sang Ibu atas kepergiannya
(Name) terlalu tidak tega untuk membangunkan wanita yang telah bekerja keras seharian tersebut.
"Sei kita mau kemana?"
"Pergi,"
"Kemana?"
"Tempat dimana kita bisa bahagia dan bersama,"
***
.
.
.
.
.
.
"Kau bodoh..." manik (e/c) menatap pemandangan malam kota dari balkon kamarnya.
Angin berhembus menggerakkan setiap helai rambutnya.
"Tidak..." mata dikatup dengan rambut, bibir mungil menggumam perlahan.
"Aku yang bodoh,"
.
.
.
.
"(Surname)," sorot wajah yang tegas di sertai tatapan tajam yang cukup mengintimidasi.
Selalu saja, setiap kali (Name) menatap pria itu, membuatnya seolah menatap Akashi.
"Kudengar kau tengah mengejar beasiswa ke London?"
Yang ditanya mengangguk pelan, "Yah tetapi selalu gagal,"
"Bagaimana jika aku memberimu beasiswa penuh untuk kesana?"
Kepala terangkat, netra (e/c) menatap tidak percaya pada tawaran yang baru saja di lontarkan oleh ayah kekasihnya itu.
(Name) pikir ia akan kembali di ancam dan di marahi oleh Masaomi gara-gara perihal hubungannya dengan Akashi.
"Aku tidak bercanda," Masaomi seakan bisa membaca pikiran (Name).
"Pergilah kesana dan jangan menghalangi masa depan cerah Seijuroo,"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku tidak menyesal," (Name) masih terus bergumam sembari menatap papan reklame besar yang berhadapan langsung dengan kamarnya. Tatapan matanya masih sama seperti sebelumnya.
Sendu.
Menyiratkan perasaan hampa dan rindu yang mendalam.
.
.
.
.
.
.
.
"Benarkah? Kau mendapatkannya?! Beasiswa itu?!"
Yang ditanya mengangguk dengan penuh antusias, "Yeps! Minggu depan aku akan ke sana! Sei usahaku akhirnya tidak sia-sia!" seru (Name) dengan penuh semangat. Bohong.
"Baguslah apa aku juga perlu menyusulmu ke London?" Akashi mengacak-ngacak rambut milik kekasihnya itu.
"Tentu saja! kenapa tidak?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kurasa kita berdua sudah mendapatkan masa depan yang cerah sekarang,"
Bohong
Hidup gadis itu tidak speenuhnya cerah
Perasaan rindu, menyesal, dan masa lalu masih terus menghantuinya
(Name) tau yang ia lakukan sekarang ini hanyalah membohongi dirinya sendiri.
"Apa lagi yang aku lakukan?"
.
.
.
Loving you, loving you leaves me hurt
All I do, all I do is get burnt
Loving you, loving you
I cannot be loving you, loving you
Count stacks of the routine lies
Funny how easy you could see my blindside
..
.
***
à suivre
KAMU SEDANG MEMBACA
Spark 🎄 || Akashi Seijuro
FanficPikiran tak ingin bertemu, tapi kaki tetap melangkah dan mata terus mencari sosoknya.. Semua hanya gara-gara sepercik rindu.. Sepercik perasaan yang kian lama malah kian menguat.. . . Bisakah kita dipertemukan kembali? . . disclaimer...