9

696 29 0
                                    

Pov Julian
Malam ini aku sedang berada dalam kamarku.Dengan lampu yang mati,ac menyala dan aku berada di dalam selimut.Aku sedang...ahh aku tidak bisa ceritakan ini pada kalian,aku malu.

Tepat pukul 23.00 aku memasukannya,lalu aku coba secara perlahan-lahan untuk merasakannya.
Kini aku sudah berada amat dalam merasakannya.

"Aku merasakan semuanya malam ini"ucapku.

Lalu aku coba terus merasakannya hingga aku terpesona akan hal tentang itu.Aku terus memasukannya secara perlahan-lahan.Aku menutup mata agar bisa merasakan dia lebih dalam.

"Matanya teduh,nenangin,tawanya,dia lucu kalo lagi kesel,kalo lagi badmood,kalo lagi jengkel karna gua"kataku.

Aku melihat senyumnya dalam bayangan pikiranku,memasukkan dirinya didalam pikiranku.Tawa yang cukup bahagia.Senyum tanpa kebohongan,tapi tunggu di dalam matanya yang teduh dapat aku lihat kesedihan yang menerpa dirinya.

"Apa kamu baik-baik aja Raf?apa ada yang sakit dalam diri kamu?"tanyaku pada diri sendiri.

Rasanya aku ingin memilikimu,tapi aku takut untuk mengucapkannya,dan aku juga takut kita akan berpisah,jadi lebih baik kita bersama kaya gini,menjadi seorang teman.

Semoga saja cinta tak selamanya membingungkan.

Lalu kenapa aku menjadi memikirkanmu amat dalam Raf?aku harus menelfonmu.

Aku mengambil hpku diatas meja didekat kasur.Lalu memencet nomor Rafa.

Suara nada sambung telfon terdengar.
"Hallo?" Katanya diujung sana.

"Mmm...halo Raf,ini gua Julian"

"Hooh gua tauuu,nama lo ada kaleee dilayar ponsel guaa.Btw ada apaan?"tanyanya.

"Kangen"

Aku pun memutuskan sambungan telfon,karna aku maluu untuk berbicara padanya.

Besok gue akan ketemu sama lo Rafa,dan ngurangin rasa kangen gue,batinku.

ABCD (Aku,Benci,Cinta,Dia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang