15

530 24 4
                                    

Kejadian beberapa hari lalu masih terngiang di dalam pikiran Rafa.
Kejadian dimana seorang Juniar Julian Prasetyo menyatakan perasaanya pada Rafa.

Hari sudah berganti menjadi hari Senin.Setelah upacara Rafa langsung bergegas ke atas menuju kelasnya.Tak disangka Julian sudah mendahuluinya sampai di kelas.

Pelajaran Bahasa Indonesia dimulai.Dimana ketua kelompoknya itu adalah Julian.Jantung Rafa tidak karuan saat duduk disamping Julian,dan ia memutuskan untuk bertanya satu hal pada Julian.

"Iyan" panggil Rafa.

"Kenapa?" balas Julian.

"Yang ngechat gua tiga hari berturut-turut itu lo apa bukan?" tanya Rafa.

"Bukan" balas Julian.

Sontak Rafa kaget mendengar balasan Julian tadi.

"Iya gue Rafa yang ngechat lo tiga hari berturut-turut,napa dah?" tanya Julian.

"A-ah ngga,gapapa" balas Rafa dengan wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.

Waktu terasa sangat cepat hingga akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.Seperti biasanya Rafa pulang jalan kaki menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah,ia langsung bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat sebentar.Di sela-sela istirahatnya,tiba-tiba suara notifikasi line berbunyi.Ternyata itu dari Julian.

JulianPrasetyo : Rafaaaaaaaaaaaaa

RachelArafa : Apa yan?

JulianPrasetyo : Gue mau nanya sesuatu boleh ga?

RachelArafa : Nanya apa dah?

JulianPrasetyo : Lo mau ga kalo kita ngomongnya aku kamu?

Melihat pesan Julian,sontak membuat Rafa terkejut.Mana bisa ia ngobrol dengan Julian menggunakan aku kamu,pasti akan membuat Rafa deg-degan setengah mati.

RachelArafa : Hmm...lo mau?

JulianPrasetyo : Ya kalo gue gamau mana mungkin gue nanya lo sayang

RachelArafa : Gue bingung hehe,besok deh ya gue jawab,gimana?gapapa kan?

JulianPrasetyo : Oke kalo gitu

Setelah percakapan itu,Rafa menjadi lebih sering memikirkan Julian,bagaimana muka Julian,kelaukannya waktu pertama kali Rafa berjumpa dengannya.

Ku harap kau tak sama seperti paku yang pergi bersama palu, yang membuat lubang pada kayu yang sederhana.

Keesokan harinya.
Rafa berangkat ke sekolah,sesampainya disekolah ia langsung menutup mukanya diatas meja untuk tidur.Tak terasa ia sudah tidur lima belas menit dan teman sebangku sekaligus pacarnya sedang melihatnya tanpa kedip.

"Apa lu liat liat?" tanya Rafa.

"Ooh jadii lo tidur begini yaa,kebo amat wahahaha" ledek Julian.

"Bodo amat,gini gini masih cantek weekkk" balas Rafa sambil menjulurkan lidahnya.

"Iyain dah,btw pulang sekolah ikut gua yakk,haruss gamau tauuuuu" pinta Julian maksa.

"Dih dih dih ngapain?" tanya Rafa.

"Kepoo luuuu wahahaha" ledek Julian.

"Huh" balas Rafa sinis.

Bel pulang sekolah berbunyi.
Rafa menunggu Julian yang sedang beres-beres.Setelah Julian beres-beres mereka langsung bergegas menuju kebawah karena koridor mulai sepi.
Sesampainya dibawah Rafa bertanya pada Julian ia akan dibawa kemana.

"Yan,gua mau dibawa kemana sih?" tanya Rafa.

"Udah sih ikut aja" balas Julian.

Akhirnya Rafa pun mengikuti Julian dan ternyata Julian mengajaknya ke kantin.

"Mau ngapain dah ke kantin?lu laper?" tanya Rafa.

"Hmm gua mau ngasih lu something sama gue mau tau jawaban lu apa yang kemarin" balas Julian.

"Ooh ituuu,iya gue mau kok kita ngomong aku kamu,tapi gue masih canggung,gpp kan?hehe"

"Ooh iya gapapa kok"

"Btw lu mau ngasih something  apa? tanya Rafa.

"Oh iya,wait yak" balas Julian sambil mengambil entah itu apa didalamnya.

"Tadaaa!!nih gue mau ngasih coklat buat lo,dimakan yaa" pinta Julian.

"Ooh iya makasih,yaudah gue pulang duluan ya yan udah dijemput,sekali lagi makasih ya"

Sepanjang jalan pulang Rafa merasa sangat senang dengan pemberian Julian.

ABCD (Aku,Benci,Cinta,Dia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang