Pagi siangku

104 1 0
                                    

Selamat pagi, kamu yang selalu kuinginkan hadir dalam mimpi malamku. Namun aku tak punya malam, hari ini pukul 11 siang. Selamat siang matahari yang jarang kulihat dari pandang mataku lalu naik keatas kepala, terhalang, atap apartemen.

Lembaran mata uang berserakan diranjang, kusapu wajahku dengan telapak tangan dan bergegas ke toilet. Lembaran uang berhamburan kelantai ketika kuberanjak, namun tidak kuhiraukan. Dingin menyergap wajahku, air dingin dihari yang panas.

Ponsel berdering

Aku benci deringan ini, aku benci.

"Halo"
"Halo"

Selalu saja seperti itu, selalu saja. Panggilan tanpa suara.

Berdering
Berdering

Aku benci, aku tidak peduli lagi dengan deringan itu.

--

Bagaimana aku bisa mencium aromamu jika aku tidak berada dekat denganmu, bagaimana bisa aku merasakan manis bibirmu? bagaimana aku bisa mengelus wajahmu yang menawan? bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku merindukan mu jika sosokmu tak pernah kutemui. Kutanyakan padamu, kapan kau akan menemuiku? Seseorang yang kuimpikan dan kuharap kumiliki?

Mimpi dan berangan sungguh mengasyikan, kadang merindukan laki - laki yang sempurna memang membuatku lebih dapat memaknai kehidupan untuk menuju kesana. Tidak apa jika aku begini, tetapi aku sungguh merindukan kehidupan yang sebenarnya. karena aku sedang bermain - main.

--

Hiruk pikuk perkotaan, udara panas nan pengap yang menyergap ujung kaki naik ketubuh dan menampar wajah Fizi, debu halus menguasai seluruh penjuru . Gadis bertubuh langsing dan tinggi, uraian rambutnya menyibak kedua arah sisi wajahnya. Alisnya mengernyit kepanasan.

"Fizi " seru seorang laki laki bertubuh gempal dengan kacamata tebal hitam nan mencolok mewarnai wajahnya.

"Fizi" serunya lagi.

Namanya bukan Fizi, fizi hanya nama panggilanya dikantor.

My big inspiratorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang