Hal itu, terjadi begitu saja. Awalnya, rumah ini hanya dihuni olehku dan daddy-ku... Kami selalu bersama, sejak mommy meninggal pun daddy selalu bersamaku. Selalu disampingku. Selalu menghiburku kala aku mulai mengingat potongan-potongan ingatan tentang mommyku...
Namun, sekarang ada hal yang berbeda...
Aku... Mendapat seorang ibu baru---kalian tahu? Ibuku yang baru adalah seorang pria...
Bisa kalian bayangkan?Rasa kecewa datang begitu saja ketika daddy berkata ingin menikah lagi.
Kalian tak akan dapat membayangkannya, betapa aku merasa dikhianati oleh daddyku sendiri... Beliau telah melupakan mommy...
Sikap daddy yang memang berubah beberapa bulan ini... Yang terkadang aku merasa... Daddy tidak sehangat dulu... Dan kini, daddy mengejutkanku dengan kabar bahwa aku... Akan memiliki sesosok---papa?
.
.
.
Daddy nampak berdiri dengan gagah didepanku dan aku tetap bersembunyi dibelakang kaki-kaki jenjang milik beliau. Aku tak berani menatap sosok yang mungkin kata orang ia rupawan, namun bagiku ia begitu mengerikan... Sekelabat aku mengingat kisah tentang ibu tiri dari cerita disney.
Apakah, dia akan bersikap jahat padaku ketika daddy tidak ada?
"Hai, Bass? Namamu Bass bukan? Salam kenal..." ujar sosok didepanku dan daddy itu--matanya menatapiku dan itu membuatku semakin takut. Aku semakin bersembunyi dibelakang tubuh daddy.
"Bass, jangan takut. Namaku, Tee.. Kau bisa memanggilku P'Tee," ia masih berusaha membujukku untuk berbicara. Namun segalanya masih terasa menakutkan untukku.
"Bass, balaslah sapaannya," suara daddy yang kali ini mengajakku berbicara. Aku semakin menutup mulutku rapat-rapat ketika daddy bersuara seperti itu. Tidak dapatkah daddy mengerti bahwa aku merasa ketakutan?
"Bass..." daddy kembali berbicara. Namun kali ini nadanya semakin mencekam. Kedua mataku mulai berkaca-kaca.
"Oh! P'Tae! Kau membuat Bass menangis!" aku tersentak ketika secara tiba-tiba dia mendekatiku dan mengusap air mataku dengan sapu tangan miliknya. Aku terdiam karena terlalu kaget.
Aku disini hanyalah anak-anak berumur 13 tahun bulan depan. Aku dihadapkan suatu situasi yang bahkan aku tak dapat mengerti...
"..." aku masih diam.
"Tee... Sudahlah. Bass memang mudah menangis. Sebaiknya kita pergi makana, dengan makan hati Bass akan membaik."
Entah mengapa... Ucapan daddy membuatku sakit. Aku mendongak melihat daddy yang tidak melepaskan tatapannya dari sosok rupawan di depanku. Lalu aku menatap sosok rupawan itu dan dia pun juga menatapku dan tersenyum lembut.
Aku tidak mengerti.
Aku lebih memilih diam dan tidak berbicara apa-apa.
"Apa Bass lapar? Ayo kita makan," ajak sosok itu sembari menarik tanganku keluar dari tempatku bersembunyi--aku tersentak, "P'Tae, ayo." aku menatap daddy yang diajak oleh sosok itu---aku melihatnya sungguh. Aku tidak buta. Daddy tersenyum. Senyuman lembut yang dulu sering ia keluarkan untuk mommy.
Apa yang harus kulakukan sekarang...
.
.
.
Ya prolog-nya 😂 jadi bagaimana manurut kalian? Lanjut atau tidak? 😄 vote and comment please! 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Arti
RandomBass hanyalah sesosok anak berumur 13 tahun... setelah umur 6 tahun ia ditinggalkan oleh mommynya--secara tiba-tiba daddy membawa seorang lelaki kepadanya.. daddy bilang bahwa lelaki itu adalah calon ayahnya... bisakah kalian membayangkan itu?... B...