Hari-hari, kini terlewati dengan tawa dan bahagia.
Aku telah menerima P'Tee dengan baik---tidak, bahkan aku sudah tidak memanggilnya P'Tee lagi. Namun, aku memanggilnya Papa. Aku tidak memanggilnya ibu atau pun mommy, karena bagaimanapun juga Papa itu lelaki! Dan juga, aku tidak akan melupakan Mommy. mommy akan selalu ada di hatiku dan tidak akan pernah tergeser sedikitpun. Papa memiliki tempat lain di hatiku.
Dulu, ketika untuk pertama kalinya aku datang ke makan ibu dan berucap meminta izin untuk memanggil P'Tee dengan sebutan Papa, jujur saja aku begitu gugup. Namun, aku yakin... Ibu akan senang dengan keputusanku ini. Biarlah masa lalu ibu begitu kelam, namun, beliau telah berusaha menebusnya. Aku sekarang bisa mencurahkan rasa rinduku terhadap ibu dengan melihat kedua mata P'Tee, karena itu adalah kedua mata Ibu.
Lalu, tidak lupa saat itu pun Daddy dan P'Tee meminta ijin kepada Ibu untuk menikah. Rasa-rasanya aku masih mengingat dengan jelas ucapan Daddy.
Dan---sekarang adalah waktunya aku dan kedua ayah kesayanganku untuk menyongsong masa depan bersama dengan menggenggam tangan kami!
"Bass, ayo sarapan! Nanti kamu terlambat," Papa terdenger memanggilku dengan keras. Aku yang sedang menata buku segera menjawab untuk tunggu sebentar.
Setelah kurasa semua buku pelajaranku telah aku masukkan semua, aku bergegas menuju ruang makan.
"Maaf, tadi Bass harus menata buku dulu," ucapku sesampai ruang makan. Aku duduk di depan kursi papa.
Papa menghela napas, "Papa kan sudah bilang, tata bukumu setiap malam saja. Agar pagi-pagi seperti ini tidak tergesa-gesa."
Aku meringis mendengarnya, "Iya, Pa... Maafkan aku... Semalam aku ketiduran," balasku. Aku melirik kursi daddy yang masih kosong, "Dimana Daddy, Pa? Belum bangun?"
"Ya, kau dan daddymu itu sama saja... Dasar," keluh papa yang membuatku sontak tertawa.
"Hei, istriku, kenapa pagi-pagi begini sudah mengeluh seperti itu, hm?" Daddy secara tiba-tiba datang dengan memeluk papa dari belakang.
Oh iya, Daddy dan Papa memang sudah menikah bulan lalu. Di rumah ini juga. Semuanya terasa bahagia, senyuman bahagia Papa dan Daddy membuatku ikut merasa begitu bahagia. Apalagi ketika mereka mengucapkan sumpah janji atas nama cinta yang mereka lakukan, aku merasa tidak akan pernah menyesal telah menerima P'Tee sebagai teman hidup Daddy.
"Aish! Lepaskan, P'! Ada Bass disini," gerutu Papa. Daddy nampak tidak peduli.
"bass sudah cukup besar. Pasti dia mengerti, ya kan, Bass?" tanya Daddy kepadaku. Aku memutar kedua bola mataku tidak peduli.
"Ya, ya, ya." balasku. Aku mulai menata piring dan sendok-garpuku di meja, "Papa, bisa kita mulai acara makan kita?" ucapku memohon.
Papa mengangguk dan membawa Daddy untuk segera duduk di sampingnya.
Daddy pun membuka acara sarapan pagi kami itu dengan khidmat.
.
.
.
"Bass, nanti pulang langsung ke kantor Daddy, ya?" ucap Daddy kepadaku yang akan turun dari mobil.
Papa duduk di tempat samping supir. Sedangkan aku di kursi belakang.
"Kenapa memangnya?" tanyaku bingung.
"Nanti Daddy akan bertemu dengan teman lama. Katanya, dia juga ingin bertemu denganmu." balas Daddy. Aku pun mengangguk mengerti.
"Baiklah kalau begitu, aku berangkat dulu, Dad, Pa! Hati-hati di jalan ya!" aku keluar dari mobil. Papa nampak melambaikan tangannya padaku dan mobilpun mulai berjalan menyebrangi jalanan.
Aku melangkahkan kakiku dengan enteng. Semuanya terasa berbeda ketika Papa telah menjadi ibuku yang baru. Teman-temanku banyak yang awalnya merasa kaget mengetahui aku mempunyai dua ayah. Tapi, lama-kelamaan mereka dapat mengerti, yeah alasannya juga karena Papa sangat baik hati... Lagipula Krist kan sama saja dengan P'Singto kesayangannya itu. Oh, jangan lupa, Gun juga sebenarnya memendam rasa untuk Off. Hahaha...
.
.
.
Ketika pulang sekolah, aku benar-benar datang ke perusahaan milik Daddy.
Aku segera membuka pintu ruangan Daddy ketika sampai di depannya, "Dad?" panggilku pelan.
"Oh, Bass? Kau sudah datang?" tanya Papa kedaku. Papa tengah duduk sofa tepat disamping Daddy. Di depan mereka ada sepasang suami istri yang nampak sekali telah berumur.
Aku tersenyum kecil, "Iya, Pa. Aku bergegas kemari tadi," balasku sembari berjalan mendekati Papa dan Daddy.
"Duduklah disini. Kenalkan, ini teman lama Daddy." Daddy memintaku untuk duduk di samping Papa. Aku pun tersenyum dan mengatupkan kedua tanganku dan mengucap salam.
"Ahh, Bass masih begitu lucu dan manis, ya, Tae," ucap sang istri kepadaku.
Aku tampan ya, catat. Tampan. Bukan manis, apalagi lucu. Ingin sekali aku mengucapkan itu. Namun, rasanya tidak sopan.
"Haha tentu saja. Bass akan selalu seperti anak kecil dimata kami," Papa menyahut. Entahlah, aku tidak bisa marah ketika mendengar ucapan Papa itu.
"Lalu, dimana Godt? Dia tidak datang?" tanya Daddy. Sang suami nampak menghela napas berat.
"Anak itu sebentar lagi datang kok, hanya dia sedang kuliah. Sentar lagi juga selesai,"
Daddy mengangguk mendengar jawaban itu. Memangnya siapa itu P'Godt?
Tak lama setelah itu, datanglah seorang lelaki, well... Dia nampak sangat tampan. Maksudku, dia tinggi, kulitnya putih dan mempunyai wajah yang rupawan.
Wow. Adakah seseorang se-sempurna ini?
"Maaf, atas keterlambatan saya." ujarnya dengan suara beratnya.
"Tidak apa-apa, Godt. Kemari dan berkenalanlah dengan mereka," ucap sang suami.
Entah mengapa jantungku berdegup dengan kencang.
Pria rupawan itu berjalan mendekati kami dan dia mulai mengenalkan diri, "Sawasdee khrap, nama saya Godt..." dia berucap dengan sopan.
"Aku Tae dan ini istriku Tee, lalu ini adalah anak kamu, Bass." balas Daddyku.
Dia nampak terpaku untuk sesaat. Aku tidak mengerti, tetapi sepertinya dia sedari tadi melihatku dengan aneh.
"...Anak anda, sangat manis, Khun Tae." ucapnya yang membuat kami diam. Papa nampak menyenggol lengan Daddy.
"Tentu, dia anakku, hahaha," Daddy mencoba melucu.
Tiba-tiba pria rupawan itu---P'Godt-- menatap kedua orang tuanya, "Pa, Mae, tolong lamarkan Bass sekarang juga untukku!" ujarnya yang membuat kami semua berteriak secara kompak.
"HAH?!!"
PRIA RUPAWAN INI SEPERTINYA SUDAH GILA!!!! APA-APAAN DIA!?
-----
Yup, ini dia Epilog-nya... Maafkan kalau tidak sesuai dengan harapan... Saya membuatnya setelah saya melakukan ujian... Dan, saya mau bilang mungkin saya Hiatus untuk waktu yang cukup lama. Tapi tenang saja, cerita yang KristSing tetep saya lanjutin kok! Hehehe... 😂
Oh ya, saya mau berterimakasih untuk kalian yang sudah Setia membaca cerita ini dan mau berkomentar dan memvote cerita saya.... Saya meminta maaf bila jarang membalas komentar kalian. Tapi, serius saya selalu baca kok komentar kalian 😭... Sekali lagi terimakasi ya! Sampai ketemu lagi di cerita 2moon yang lainnya hehehe ❤❤❤ cerita ini gak akan ada kalau tidak ada dukungan dari kalian dan inspirasi saya, yaitu; teman saya hehhe...
Rabu, 9 maret 2018
Achillea Millefolia---
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Arti
RandomBass hanyalah sesosok anak berumur 13 tahun... setelah umur 6 tahun ia ditinggalkan oleh mommynya--secara tiba-tiba daddy membawa seorang lelaki kepadanya.. daddy bilang bahwa lelaki itu adalah calon ayahnya... bisakah kalian membayangkan itu?... B...