◇8

5.9K 588 120
                                    

"Wow wow si manis V marah?" ejek Jeka dan melirik teman temanya.

"Apa kau tidak terpesona denganku? Kudengar kau belum memiliki kekasih?" lanjut Jungkook lagi.

"Dalam mimpimu Jeon, siapa bilang! Asalkan kau tahu, aku sudah punya kekasih dan aku tidak sudi di sentuh oleh orang lain selain kekasihku!" jawab Taehyung.

"Astaga, ini pertama kalinya Jeon Jungkook di tolak! Kau akan menyesal V!"

"Kau tahu aku sangat jago di ranjang! Kau pasti akan ketagihan!"

"Sekali lagi Jeon busuk Jungkook! Itu hanya mimpi bagimu, kalau kau kekasihku dengan senang hati aku akan membuka lebar lebar kakiku untuk dimasukin!"

"Jangan lupa aku hanya mendesahkan namanya, sambil terus berkata Fuck me Daddy, lubang babby mu ini sangat gatal!" tantang Taehyung.

Taehyung berkata dengan lantang dan juga jangan lupa dia mengigit bibir bawahnya menggoda Jeon Jungkook. 'Kena kau Jeon keparat Jungkook.' batin Taehyung bersorak senang.

"Terkutuk kau dengan mulut laknatmu V!!" umpat Jungkook kesal.

Taehyung hanya memberikan senyum mengejek untuk Jungkook, Hyung Hyung Taehyung hanya menghela nafas karena omongan Taehyung.

'Cinta sudah membutakan Taehyung, apa apa dia selalu berkata kekasihnya dan kekasihnya!' batin Hyung Hyung Taehyung nelangsa.

Jungkook sudah sangat geram dan benar-benar ingin menerkam kekasihnya itu saat ini juga, kalau dia tidak ingat siapa dia sekarang dan siapa orang yang menjadi kekasihnya.

"Kupastikan kekasihmu itu tidak lebih baik dariku, V!" geram Jeka.

"Oh iya Tuan Jeon sialan Jungkook alias Tuan Jeka yang terhormat," kata V sambil tersenyum meremehkan pada Jungkook.

"Kau bisa buktikan omonganmu dan jangan pernah membual Jeon!" lanjut V.

"Jangan panggil margaku V, kupastikan akan ada nama Jeon di depan namamu!" tegas Jungkook dan segera pergi dari sana.

"Kau mau kemana? Aku tunggu mimpi yang tidak pernah tercapai itu Jeon!" teriak V saat melihat Jungkook yang mulai menjauh.

Teman teman Jungkook menyusul Jungkook, mereka heran tidak biasanya Jungkook pergi begitu saja. "Jeka? Ada apa?" tanya Minjae.

"Aku sedang tidak mood." saut Jeka.

"Apa karena Taehyung?"

Mingyuk hanya bisa diam sambil menyusul langkah lebar kedua temannya itu. "Hn!"

"Lalu kita akan kemana?" tanya Minjae lagi.

"Bagaimana kalau kita ke cafe miliku? Aku akan mentraktir kalian bedua sepuasnya." jawab Jeka.

"Tidak biasanya? Tadi katanya kau bad mood, kenapa sekarang tampak bahagia?" tanya Mingyuk yang heran melihat Jungkook dengan senyumnya.

"Tidak, aku hanya sedang ingin mentraktir kalian," karena Kim Taehyung setia padaku, lebih tempatnya pada Kwon Ryeon lanjut Jungkook dalam hati.

Kedua Min itu tidak habis pikir dengan perubahan mood Jungkook, tapi mereka tidak ambil pusing. Lagian jarang sekali Jungkook mentraktir mereka, jadi kenapa tidak di nikmati saja.

Di lain tempat di kediaman keluarga Kim, eh salah maksudnya di tempat Taehyung yang tadi dengan Jungkook berdebat dan di saksikan oleh Hyung Hyung nya tengah heboh.

"Astaga V!" pekik Jhope heboh.

"Kau kenapa sih Hyung?" kata V sambil menutup kedua telinganya akibat terikan dari Jhope.

"Kau gila? Kau tadi menantang Jeka dan kau juga menolaknya!"

"Lalu?" remeh V.

"Kau dalam bahaya V," jelas Mark.

"Aku tidak peduli, asalkan dia tidak merusak hubungan ku dengan kekasihku." jawab V.

"Hyung kau benar mencintai sahabatku?" kali ini Bambam yang bebicara.

"Kau tahu betul aku tidak pernah main main dengan ucapanku!" tegas V.

"Tapi lawan mu Jungkook! Kau tidak sadar dia Jungkook, Jeon Jungkook pewaris tunggal keluarga Jeon!" lanjut Bambam.

"Bambam benar V, apa yang kau lakukan jika lawanmu Jeka?!" tanya Bobby penasaran.

"Aku akan siap, kalian tidak sadar siapa aku, aku juga salah satu pewaris tunggal keluarga Kim, kalian teman temanku, Hyung Hyung ku apa kalian lupa siapa diri kalian?"

"Hanya seorang Jeon Jungkook tidak akan membuatku takut!" jawab V dengan yakin.

Yang diucapkan Taehyung benar, mereka semua dari keluarga kaya, jadi buat apa takut dengan manusia seperti Jungkook. Jika mereka bersama sama, mereka bisa mengalahkan Jungkook.

'Kau salah Hyung, kau tidak tahu siapa Jungkook sebenarnya. Apa yang akan dia lakukan, lagi pula Seunghyun pasti akan memihak Jungkook.' lanjut Bambam dalam hati.

"Sudahlah lebih baik kita pulang," ucap Bei di tengah ke tenggangan percakapan yang terjadi.

"Kau benar Sayang, lebih baik kita pulang." senyum mengembang di wajah Bobby.

"Baiklah." sahut mereka bersama dan meninggalkan tempat tersebut.

"Taehyung!" panggil seorang pada Taehyung saat melihat Taehyung yang bejalan di depannya.

Taehyung berbalik melihat siapa si pemanggil, ternyata ada Jimin teman pendeknya. "Ada apa Chim?" tanya Taehyung.

"Tumben sendiri, siapa yang mengatar?" tanya Jimin.

Iya sekarang Jimin juga Taehyung berada di koridor sekolah, pagi yang cerah untuk mengawali hari ini. "Sendiri," jeda sesaat.

"Bambam datang berangkat dengan Mark Hyung, sedangkan Seunghyun Hyung sudah berangkat pagi-pagi sekali." jelasnya pada Jimin.

"Tidak berangkat bersama kekasihmu?" tanya Jimin lagi.

"Mungkin lain kali, lagian aku tidak mau merepotkan dia Chim."

Jimin hanya diam sambil menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Oh astaga!" pekik Taehyung tiba-tiba, membuat Jimin kaget.

"Ada apa?" kata Jimin penasaran.

"Aku baru ingat, bahwa ada yang aku mau tanyakan pada kekasihku," kata Taehyung sambil memukul keningnya.

"Cih, aku pikir apa." Jimin memutar bola matanya malas.

"Chim, aku pergi dulu?!" ucap Taehyung dan segera berlari meninggalkan Jimin.

"Dasar anak muda generasi Masako!" umpat Jimin saat melihat kelakuan Taehyung.

Tentu dia berbicara saat Taehyung sudah tidak ada di depannya, kalau ketahuan bisa habis dia di hajar Taehyung, apalagi Taehyung itu uke baru jadi.

"Jimin?" tepukan di bahu Jimin mengagetkan dirinya.

Tbc..
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘👿👿👿👿👿👿👿👿👿👿😇😇😇😇😇😇😇😇

NERD [ KOOKV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang