'Kepada seluruh siswa dan siswi baru yang sudah mendaftar ekskul SISPALA diharapkan segera berkumpul di Aula. Terima kasih.'
Kira-kira begitulah pengumuman yang baru saja di umumkan sepertinya oleh ketua ekskul SISPALA. Akupun berjalan meninggalkan Salsha yang baru saja menemuiku di taman.***
"Selamat siang semuanya. Selamat bergabung di SISPALA SMA MANDALA BAKHTI Yogyakarta. Saya Dylan Yunandar sebagai kepala suku, dan Cantika Carmeela Darie sebagai wakil saya". Ucap seorang senior tanpa aku dengar sama sekali dan aku sibuk dengan ponselku, karena memang aku tidak berniat sama sekali mengikuti ekskul ini. Akupun mengabaikan semua orang di Aula ini.
"Heii bisa handphone-nya disimpan dulu?" tiba-tiba seseorang menyentuh bahuku. Akupun kaget, sontak mendongakkan kepalaku melihat orang tersebut. Kak Dylan? Astagaa...
"Oh iya maaf kak" jawabku malu.
Ia tersenyum kemudian berlalu. Oh god! Lagi lagi dia tersenyum kepadaku. MEMPESONA.
Tidak lama, akhirnya selesai juga. Huh. Akupun berjalan keluar dan menghubungi Salsha. Ternyata ia sudah pulang lebih dulu karna ada urusan. Akupun memutuskan untuk menelpon Om Yudha.
"Halo Om, jemput aku disekolah sekarang yaa.""Siap neng. Tapi tunggu sebentar ya saya sedang mengantar Nyonya."
"Baik Om"
Akupun mematikan telponnya. Sementara menunggu Om Yudha, aku berjalan kearah gerbang sekolah agar tidak susah dicari. Aku putuskan menunggu di Pos Satpam di gerbang sekolah. Tidak ada siapa-siapa. Mungkin Satpamnya sedang istirahat.
Tiba-tiba ponselku bergetar menandakan notifikasi Whatsapp. Ku buka dan ternyata Salsha.
Lo udah pulang?Belom nih lagi nunggu supir gue.
Eh iyaa sorry tadi gua pulang duluan. Nganter nyokap wkw.
Its okay.
Terdengar suara motor yang berhenti tepat di depanku. Reflek, aku menoleh. Seorang pria yang sedang melepas helmnya. Dia tersenyum lebar padaku. Tersenyum lagi.
"Heii, belom pulang?" tanyanya.
"Iya belom kak lagi nunggu jemputan" jawabku. Dia adalah kak Dylan.
"Pulang bareng mau?" Ya Tuhan. Mimpi apa aku semalam sampai bisa diajak pulang bareng si Most Wanted yang kece badai ini. Oke, aku lebay.
"Tapi gue udah nelpon supir" jawabku mencoba biasa saja dan untungnya Om Yudha sudah datang.
"Itu supir lo?" tanya kak Dylan.
"Iya kak. Kena--" belom sempat aku bertanya.
"Lo tunggu disini" Katanya membuatku bingung lalu berjalan menuju Om Yudha.
Seperti sedang berbicara, setelah itu Om Yudha pergi dan kak Dylan kembali kearahku.
"Gampangkan?" ucapnya lagi membuatku bingung. Ia memasang helmnya.
"Ayokk naik." Entah angin dari mana aku langsung saja mengikuti katanya.
Diperjalanan aku hanya diam, gugup sekali rasanya. Aku masih saja bingung. Apa yg sudah dikatakan orang di depanku ini pada Om Yudha?. Ya Tuhan. Aku gugup sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kamu. Kita.
Teen FictionTak ada yang tahu, bukan? Kapan mereka akan bertemu jodoh yang sebenarnya? Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang sama sekali tidak menganggapnya serius? Apa mungkin yang menemanimu sekarang adalah jodohmu? Atau? Ini hanyalah permainan dunia yan...