Chapter 3

87 9 0
                                    

"Mah, adek pamit ya. Assalamualaikum" dengan terburu-buru aku pamit kepada mama.

"HATI HATI"

Motor kak Dylan melaju sedikit kencang karena sudah tidak ada waktu lagi jika tidak ingin terlambat.

Ya. Bisa kalian tebak yang datang adalah kak Dylan. Entah kenapa dia bisa tahu aku akan terlambat dan dia datang disaat yang benar-benar tepat. Tapi, tidak ku pedulikan karena bukan saatnya menanyakan itu sekarang. Yang terpenting aku bisa sampai kesekolah dengan tepat waktu.

***

"Pak tungguuu" teriak ku dan aku berlari kearah gerbang yang akan ditutup oleh Pak Budi. Jarak antara parkiran dan gerbang cukup jauh jika diwaktu yang seperti ini.

Untung saja aku dan kak Dylan bisa sampai tepat waktu. Aku langsung bergegas masuk kedalam kelas. Dan masih untung bu Resi selaku guru kimia ku belum masuk kekelas.

Alhamdulillah. Batinku

"Huh! Untung aja" Aku berusaha mengatur nafasku kemudian duduk di bangkuku. Tentu saja sudah ada Salsha disana.

Oh iya. Aku lupa bercerita, pasti kalian bingung. Setelah terakhir MOS langsung ada pembagian kelas. Entah memang takdir atau hanya kebetulan, aku sekelas dengan Salsha.

Ia sedang membaca bukunya lalu terhenti ketika aku datang. Salsha menatapku bingung.

"Kenapa lo?" tanya Salsha.

"Semalam gua begadang ngerjain tugas fisika. Sampe otak gue keriting dan hasilnya..." Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya.

"... Gak selesai." lanjutku.

Setelah itu aku mengeluarkan buka tugas fisika ku. Aku harus mengerjakan sebelum bu Resi memasuki kelasku.

Aku menatap soal-soal didepanku. Hanya 10 soal dan baru 4 soal yang ku isi.

5 menit berlalu dan aku masih menatap soal didepanku tanpa berniat mengerjakannya. Karena otakku sepertinya sudah tidak mau bekerja untuk soal-soal ini.

"Gue pinjem pr lo dong" ucapku kepada Salsha dengan wajah memelas.

Salsha sempat menatapku sejenak. Lalu.. "Yaudah iya" jawabnya tak tega melihat wajah memelasku. Ha ha.

Dengan cepat aku menyalin semua tugas Salsha. Ku isi soal-soal yang belum ku kerjakan.

Tiba tiba Aldo a.k.a Ketua kelas datang.

"Hari ini bu Resi ada urusan. Jadi ulangannya ditunda minggu depan. Bu Resi nitip tugas dan harus dikerjakan sekarang." Ucapan Aldo barusan bagaikan surga bagi seluruh siswa-siswi kelas X.IPA.1 . Terlepas dari pelajaran guru terkiller seantero sekolah.

Semua murid kelasku bersorak gembira. Aku hanya mengucap syukur. Karena sebenarnya aku belum membaca buku untuk ulangan hari ini. Terima kasih Ya Tuhan.

Setelah selesai menyalin tugas fisika Salsha, aku buru-buru mengerjakan tugas kimia yang diberikan bu Resi kepada ketua kelas. Hanya dengan waktu 10 menit aku telah selesai mengerjakannya.

Masih ada waktu 30 menit lagi. Aku bisa memanfaatkannya untuk tidur sebentar.

Aku menaruh tas ku diatas meja, melipat kedua tanganku lalu menenggelamkan kepalaku diatasnya. Aku tertidur.

***

"Caitlin!"

"Woii bangunn" Salsha mengoyangkan lenganku.

Aku & Kamu. Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang