Yang ngevote disayang doi deh wkwk💙
Sinar matahari pagi memasuki kamar Cara melalui celah-celah jendela, saat Monica membuka tirai-tirai yang menghalang masuknya sinar matahari di kamar Cara. Monica yang melihat putrinya itu keluar dari kamar mandi tersenyum hangat kepada anaknya tersebut
"Morning, sayang," Sapa Monica
Cara yang mendengar sapaan mamanya itu membalas dengan senyum manisnya."Sarapan dulu, Ra. Papa udah nunggu di meja makan." Cara menjawab dengan sebuah anggukan.
Setelah beberapa menit bersiap-siap di kamar Cara keluar menuju ruang makan.
"Mau dianter sama Papa apa berangkat sendiri?" Tanya Papa Cara saat melihat anaknya sudah bangkit dari kursi makan.
"Sendiri." Sahut Cara datar tanpa memandang wajah Papah nya. Cara berjalan mendekati mamahnya dan mencium tangannya.
"Kok sama Papa enggak?"
Cara yang mendengar hal itu menoleh ia hanya mengabaikannya saja dan berjalan cepat meninggalkan meja makan.
***
Cara berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas 11 Ipa-3 yang berada di lantai 2.
Hari ini adalah hari pengumuman untuk olimpiade Matematika dan Ipa.
"Car, lo gak bawa bahan praktek?" Tanya Amel, Amel adalah sahabat Cara dari SD. Dan kebetulan mereka satu kelas lagi.
"Gak,"
"Lah, terus nanti praktek pakai apa? Lo kan tau Bu Diana nggak tanggung-tanggung kalau ngasih hukuman sama yang gak bawa bahan buat pendukung pelajaran?"
"Bodo amat."
"Lo malah santai kayak gitu. Terus kalo lo ditanyain alesan lo apa?"
"Jatuh,"
"Jatuh? Maksud lo bahan praktikum nya jatuh? Jatuh dimana?"
"Di telen bumi!" Ejek Cara sambil berjalan keluar kelas meninggalkan Amel yang terbengong mendengar jawaban Cara seperti itu. Ia kesal dengan sikap Cara yang selalu dingin seperti itu.
"Untung gue sahabat lo dari kecil. Kalau enggak udah gue bakar tuh biar sikap dingginya ilang." Cibir Amel kesal
"Woi, lo mau upacara gak? Cepet keluar! Mau gue tutup pintunya nih!" Celetuk ketua kelas yang bernama Radit itu.
"Ya mau-lah." Jawab Amel memutar bola matanya malas
-------
Upacara dimulai sejak beberapa menit yang lalu. Saat ini Pembina upacara sedang menyampaikan amanatnya kepada para siswa setelah itu dilanjut dengan pengumuman.
"Sekolah kita memenangkan dua juara olimpiade Ipa dan Matematika. Olimpiade sains tingkat kota kita mendapatkan juara 1 yang dimenangkan oleh Carabella Athifa Herlangga, silahkan maju kedepan untuk berfoto dan menerima piala kejuaraan Olimpiade sains,"
Kita sebagai masyarakat sekolah harusnya bangga karena olimpiade ini membuat harum nama sekolah kita!." Kata pembina
"Alhamdulillah ya allah." Batinnya
Cara yang mendengar hal itu maju kedepan dan tersenyum bahagia. Suara tepuk tangan sangat riuh dan pujian-pujian dari siswa-siswi SMA Merah Putih
Cara maju ke depan dan tersenyum manis sangat manis.
"Gila, Cara kalau lagi senyum tambah cantik banget!" Seru salah satu siswa
"Untuk olimpiade matematika sekolah kita mendapatkan juara 2 yang dimenangkan oleh Arzan Kaleef, silakan nak Arzan maju ke depan." Lanjut pembina upacara.
Sesuai aba-aba Arzan maju ke depan. Alangkah terkejutnya Arzan ternyata perempuan yang bernama Carabella adalah orang yang di serempetnya kemarin. "Lah, elo ngapain disini?lo sekolah disini?"
Cara yang mendengar pernyataan sari Arzan hanya melirik saja. Menurutnya buat apa menjawab hal yang tidak penting. Bukankah ia tahu jika Cara sekolah disini, terus yang berdiri di sebelahnya ini siapa? Hantu?
Seusai melakukan foto-foto dan menerima piala olimpiade. Arzan dan Cara disuruh untuk menuju ke ruang kepala sekolah. Entah apa yang ada di ruang kepala sekolah nanti, Cara tidak tahu.
Next?
Vote dan coment dulu
Tbc
Pacarnya jungkook ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstrak
Teen Fiction"Dinginnya sifatmu tidak bisa mengubah kenyataan. Kenyataan bahwa aku sungguh-sungguh mencintaimu!"-Arzan Kaleef