Tak terasa sudah satu minggu saja Audy bersekolah disini. Audy senang walau hanya beberapa anak saja yang bisa menjadi temannya untuk sementara ini.
Mereka bertiga sedang berbincang di kantin sekolah. Saat ini Audy sudah mempunyai dua teman akrab. Semenjak ia bersekolah disini merekalah yang memberi tahu tentang tata cara sekolah disini. Sonya dan seyra adalah teman akrab dari Audy, sonya sendiri adalah teman satukelasnya, sedangkan Seyra adalah teman dari Sonya, yang sekarang menjadi teman Audy juga.
Seyra dan Sonya mempunyai sifat yang sangat berbeda,perbedaan itulah yang membuat mereka sohib. Sonya adalah gadis yang sangat tomboy, sedangkan Seyra adalah gadis yang terlalu feminim. Tetapi Audy senang berteman dengan mereka.
"Dy,Lu jangan pernah berurusan dengan mereka ya." Ungkap Sonya setelah meminum teh botol miliknya.
"Mereka? Mereka mana yang kamu maksud." tanya Audy.
Sonya menunjuk sekelompokan anak basket disana, salah satunya ada Redy.
"Eh, kok aku kayak pernah ngeliat salah satu pemuda yang ada disana ya? Tapi dimana ya?" batin Audy.
"Hey, lo denger ngga lah?!" pekik sonya melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Audy.
"Eh,Memang kenapa?" tanyanya lagi.
"Mereka itu sok berkuasa disini, jadi kalo lu berurusan dengan salah satu dengan mereka lu akan celaka." sekarang giliran Seyra yang angkat bicara, yang sedari tadi ia sedang mencerna apa yang mereka bicarakan.
Memang Seyra sendiri agak lola otaknya, walaupun ia begitu cantik dengan kipas yang selalu ada di tangan mungilnya.
"Pemuda yang berada di tengah mereka itu namanya Redy Jordan Anggara." Tambah Sonya.
Tak lama dari itu datang segerombolan gadis mendekati meja redy.
Audy sendiri bingung dengan kedatangan mereka yang menghampiri meja redy.
"Terus yang tiga cewe itu mereka anak cheers, yang ditengah itu ilona dia ketua dari cheers, terus yang rambutnya pendek itu namanya weny, terus yang rambutnya kriting itu namanya sasi." lanjut seyra sembari mengkipas kipas wajah tirus nya yang sudah mulai berkeringat.
"Ooo.. Terus buat apa kalian memperkenalkan mereka padaku?" tanya Audy dengan wajah polosnya.
"Iihh! Lo inii! Gini loh Audy Mahendra, mereka itu paling disegani di sekolah ini terutama ilona dan redy." ungkap Sonya geram,tak tahan dengan pertanyaan audy.
"Kenapa kita harus takut dengan mereka, toh juga sama sama makan nasi kan?" audy tak mau kalah, ia tidak suka dengan peraturan ini, menurutnya ini aneh.
"Mereka anak dari Donatur sekolah, jadi wajar mereka sok berkuasa disini." sonya memperjelas lagi ucapannya agar audy mengerti, dan tidak bertanya lagi.
"Oooo." Audy manggut-manggut, seolah ia mengerti apa yang mereka bicarakan tadi.
"Oh iya satu lagi, Redy itu pemuda pendiam, tapi pendiamnya dia itu kayak pengen makan orang".
Audy ber-oh ria.
TRIING!TRIING!
WAKTU ISTIRAHAT AKAN SEGERA BERAKHIR DALAM 10 MENIT LAGI!"Tuh kan bell masuk udah tinggal 10 menit lagi, yaudah geh buru kita makannya,nanti malah gak bisa belajar lagi karena perut kosong." ungkap seyra
"Yaudah geh nggak usah banyak bacot." balas sonya.
Lalu mereka bertiga tertawa. Entahlah mereka tertawa karena apa.
"Yaudah gue duluan ya, bye." seyra yang beranjak ingin pergi dari kantin selayak melambaikan tangan kepada kedua teman yang sudah ia tinggalkan.
"Bye." ucap mereka berbarengan.
"Terus yang bayar bakso dia siapa?" tanya Audy dengan tampang polosnya.
"Lah iya, kampret! Trus kita gitu yang bayarinnya." tambah Sonya.
***
Happy Reading😘

KAMU SEDANG MEMBACA
POPCORN
RomansaAudy Mahendra adalah seorang gadis yang mempunyai dua retina mata sekaligus, dengan kecerdasannya yang melampaui batas kemampuan reman seangkatannya. Sehingga ia sekarang dapat bersekolah di SMA Tunas Bangsa dengan menduduki kelas yang lebih tinggi...