Popcorn-5

7 0 0
                                    

"Audy!!" teriak Neni a.k.a Bunda Audy.

"Iyaa"

Audy keluar dari dalam kamar dan menuruni anak tangga rumahnya, Audy sudah rapi dengan seragam sekolah miliknya. Dan tak lupa juga mengkelabang rambut dan memakai kacamatanya. Audy sangat menyukai penampilan seperti ini.

"Cepat, ini Seyra dan Sonya sudah pada datang." ucap bunda Audy lembut.

Yahh... Neni a.k.a bundanya sendiri sudah memgenal cukup baik bagaimana pertemanan mereka ber tiga. Setelah Audy pindah di SMA Tunas Bangsa. Sonya dan Seyra lebih banyak menghabiskan waktu dirumanya.

Audy tidak menghiraukan ucapan bundanya, Audy terus menuruni anak tangga rumahnya dan sampai di ruang makan, disana sudah ada Ayahnya, bundanya, Sonya dan Seyra.

"Pagi." sapa Audy

"Udah cepat makan lagi habis itu kalian berangkat, tapi ingat bawa mobil nya jangan ngebut-ngebut." ucap bunda Audy memperingatkan.

"Siap bos." Audy berlagak memberi hormat kepada bundanya.

Audy menarik kursi yang berada di samping Sonya.

"Dy, abang Deon kemana?" tanya Sonya dengan nada pelan, bahkan hanya mereka saja yang dapat mendengarnya.

"Di luar kota, lagi nyelesain deskripsinya yang kemarin." jawab Audy sangat pelan.

"Sekalian dia lagi nyari gebetan kali disana." tambah Audy menggoda.

"Iishh, ya nggak lah abang Deon pasti setia ama adek Sonya." ungkap Sonya percaya diri.

"Hmm, mungkin." jawab Audy mengelos.

Setelah semuanya selesai sarapan mereka berpamitan.

"Bun,yah, Audy berangkat ya." pamitnya dan menyalami Neni dan Mahendra a.k.a ayah Audy.

"Tante, om,Sonya sama Seyra juga berangkat ya." pamit Sonya dan mereka berdua menyalami bunda dan Ayah Audy.

"Iya, inget jangan ngebut-ngebut ya Sonya bawa mobil nya." ucap Neni memperingati.

"Siap tante." jawab Sonya bersemangat.

"Ayah nggak ke kantor?" tanya Audy kepada Mahendra a.k.a Ayahnya.

"Ngantor kok, tapi nanti mungkin jam 9 nan." ucapnya santai

"Ohh." Audy ber-oh ria.

"Yaudah kami berangkat, Assalamualaikum." pamit mereka.

"Waalaikumsalam." ucap Mahendra dan Neni kompak.

***

Mereka bertiga sekarang sudah berada didalam mobil Sonya, Sonya yang menyetir disebelah Sonya ada Seyra, lalu dibangku penumpang terdapat Audy.

"Kalian berdua kemarin kemana? Kok gua datangi kelas kalian, kaliannya malah nggak ada?" tanya Seyra membuka percakapan awal, ia tidak menyukai jika didalam mobil itu sepi.

"Yealeh, orang kita dua aja ada kok didalam kelas, lo nya aja yang sibuk pacaran." ketus Sonya.

"Iyatah, hhheehee." Sonya memperlihatkan deretan giginya yang putih nan bersih itu.

Sementara Audy hanya melamun didalam mobil, ia memikirkan kejadian sewaktu di ruang osis kemarin.

Audy melihat seorang pria yang sedang mendorong motornya di sebrang jalan sana, ia sangat mengetahui pria tersebut.

"Eh Audy, lo lagi liatin apaan lah." tanya Seyra yang baru saja menyadari.

"Eh, enggak kok." jawab Audy gugup. Ia tidak mau teman-temannya tau bahwa ia sedang memperhatikan Pria yang ada disebrang sana.

***

Audy, Sonya dan Seyra membuka pintu mobil yang sedari tadi mereka tumpangi. Mereka sudah sampai di parkiran Sekolah.

Audy sedang mencari kendaraan seseorang pria yang tadi sempat ia lihat beberapa menit yang lalu. Ia terus memperhatikan motor itu satu persatu, sampai akhirnya ia tetep tidak menemukan apa yang ia cari.

"Sepertinya dia belum sampai." batin Audy.

" lo kenapa lah dari tadi gua perhatiin kayak lagi ada yang lo cari." tanya Seyra mengintimidasi.

"Lo kurang enak badan." tanyanya lagi.

"Kurang enak badan gimana orang dia tadi pas dirumah sumringah gitu." tukas Sonya sewot.

" kalian duluan aja ya." ucap Audy mengakhiri.

" lah kenapa? Kenapa nggak mau bareng kita?"

"Yaudah, ayok Seyra kita duluan." ucap Sonya dan menarik lengan Seyra.

Audy terus menunggu diparkira, ia tahu bahwa menunggu seorang pria itu sulit. *eeaakk

Sampai akhirnya gerbang pun ditutup menandakan bahwa 5 menit lagi jam pelajaran pertama akan segera dimulai, sementara pria yang ia tunggu sejak tadi tidak muncul-muncul sampai sekarang.

Dan....

Pria yang Audy tunggu sejak tadi akhirnya datang juga, tetapi ia melihat gerbang sudah digembok. Betapa kasihannya engkau pria aneh.
Audy berjalan menuju pos security yang bertugas menjaga keamanan sekolah milik SMA Tunas Bangsa.

Audy sedang melihat perdebatan yang terjadi di gerbang sekolahnya antara  securty dengan pria yang telah lama ia tunggu sejak tadi.

"Permisi pak." ucap Audy sopan.

"Eh iya neng Audy ada apa?" tanya Ben a.k.a satpam sekolahnya

"Maaf pak, teman saya yang satu ini terlambat, soalnya saya tadi melihat dia sedang mendorong motornya. Entah kenapa masalahnya pak, mungkin dia kehabisan bensin kali ya pak." tukas Audy panjang lebar untuk membuat satpam itu percaya dan mau membukakan pintu gerbang untuk pria yang telah menolongnya kemarin.

"Iya neng, saya akan membukakan gerbang ini." ucap Ben dan tersenyum.

Audy hanya bisa membalas senyum itu dengan tersenyum kaku.

"Kenapa lo membantu gue?" tanya pria itu datar.

"Karena kamu telah menemukan ponselku kemarin." ucap Audy jujur.

Yap benar pria yanh sedari tadi Audy tunggu adalah Redy. Pria yang telah menemukan ponselnya kemarin.

"Gue nggak butuh bantuan lo, walaupun lo nggak bantu gue tadi, gue akan tetap bisa masuk." tukas Redy dan meninggalkan Audy yang hanya menundukan kepalanya.

"Apa karena kamu anak dari Donatur sekolah?" tanya Audy kepada Redy yang telah berlalu meninggalkannya.

Redy memutarkan 180 derajat, sehingga mata mereka bertemu, dan Redy hanya tersenyum sinis kepada Audy.

Yap mata mereka bertemu...

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang