Popcorn-6

15 0 0
                                    

Hari ini adalah surga bagi anak-anak SMA Tunas Bangsa karena hari ini ada rapat guru mendadak dan siswa-siswi dipulangkan lebih awal.

"Dy, mau pulang nggak?" tanya Sonya yang telah membereskan semua buku-buku yang terdapat di kolong mejanya.

"Nanti aja deh, aku lagi pingin disini lebih lama." jawab Audy.

"Yaudah ya gue duluan, tapi kalau ada apa-apa calling gue aja." ungkap Sonya dan tersenyum kepada Audy.

"Siap."

"Gue duluan."

"Ok."

"Ah mending aku ke perpus lah, kan lumayan nambah ilmu." ucap Audy sendiri.

***

Ketika Audy sudah berada didalam perpustakan milik sekolahnya, ia tidak menyangka bahwa hari ini ramai juga pengunjung yang datang di perpustakan untuk sekedar baca-baca. Audy kira sekarang disini sudah tidak ada orang sekalipun.

Audy mencari buku yang sedari tadi ia cari tapi tidak ada buku itu disini.

"Bukannya kemarin aku taruh buku itu disini ya?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Audy terus mencari buku yang belum selesai ia baca kemarin. Audy belum mengerti jurus apa saja yang terdapat dibuku itu.

Audy berjalan menuju rak buku yang paling belakang . Ia terus mencari buku itu hingga akhirnya ia dapat menemukannya. Audy melihat terdapat satu kursi di pojok sana, ia melihat seorang pria yang sedang membaca buku yang sedari tadi Audy cari.

"Maaf boleh saya lihat sebentar tidak bukunya?" tanya Audy was-was.

Pri itu tidak menghiraukan Audy sama sekali. Ia tetap terlihat tenang mengamati gambar yang ada dibuku itu.

"Maaf apa boleh saya lihat sebentar saja bukunya?" tanya Audy lagi.

Pria dihadapannya tetap tidak menghiraukan keberadaan seorang gadis disana.

Audy nampak geram melihat tingkah pria itu.

"Maaf apa boleh saya lihat atau saya pinjam sebentar saja bukunya?" tanya Audy geram.

"Lo ga punya mata?" tanya pria itu balik.

Audy tau disini dia yang salah, tapi apakah salah Audy telah meminta izin untuk sekedar melihat sebentar buku itu.

Pria itu tetap tidak menghiraukan omelan Audy untuknya. Dan nampaknya Audy semakin geram melihat sifat pria dihadapannya itu.

"Maafin aku." ungkap Audy dan langsung menarik buku yang sedang dipegang oleh pria dihadapannya.

Pria itu langsung tercengkang melihat perlakuan gadis dihadapannya.

Tiba-tiba pria itu langsung menarik kembali buku yang tadi Audy ambil darinya. Lalu ia pergi dan membawa buku itu menjauh dari Audy.

"Lah kok diambil lagi? Kan aku belum lihat tadi?" tanya Audy yang sudah berada didepan pria tadi.

"Bukannya lo hanya pinjam sebentar?" tanya pria itu tanpa melihat Audy.

"Tapi kan....."

"Redy!! Dimana kamu!" teriak seorang gadis yang bernama ilona yang baru saja memasuki perpustakaan.

"Hey apa lo ga bisa baca!" tunjuk salah satu anak yang berada di perpus itu kepada gadis yang memekik tadi untuk membaca peringatan yang ada didalam perpus.

"Emang lo berani sama gue?" tanya gadis yang memekik tadi bernama Ilona.

"Eh maaf gue sangka tadi itu bukan lo." ungkap salah satu anak tadi sambil memelas.

Sebenarnya banyak sekali warga SMA Tunas Bangsa yang tidak berani dengan Ilona  maupun Redy.
Sebenarnya mereka berani tapi karena mereka adalah anak dari donatur sekolah jadi mereka tidak ada yang berani.

"Eh lo cewe cepu! Ngapain lo gangguin cowo gue!!" ucap ilona memekik dihadapan Redy dan Audy.

"Oo ini anak baru yang gatel godain cowo orang." ucap ilona sinis.

Yah.. Sekarang si gadis yang bernama ilona itu sudah berada tepat dihadapan Audy. Tepatnya berada disebelah Redy.

"Aku nggak ngapa-ngapain cowo kamu." ucap Audy polos.

"Nggak ngapa-ngapain kata lo! Jelas-jelas gue liat lo lagi godain Redy." jawab Ilona ketus lalu menjambak rambut milik Audy.

Audy merasa sedikit kesakitan karena jambakan dari Ilona ini. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa ia merasa sedikit takut kepada Ilona. Sementara Redy hanya diam melihat mereka bertengkar.

"Tapi tolong Lepasin sebentar biar aku jelasin. Sakit tau." ucap Audy memohon.

"Tapi benar kok aku tadi hanya ingin melihat sebentar buku yang sedang ia baca, karena kemarin aku membaca buku yang Redy juga baca, jadi niat aku hanya meminjam saja. Tidak ada niat yang lain." ungkap Audy panjang lebar.

"Sudahkan, yaudah ayuk kita pergi dari sini Redy, aku ga mau deket-deket sama cewek kampung kayak dia." ungkap Ilona meremehkan.

Setelah kepergian Redy dan ilona, tiba-tiba datang seorang pria yang datang mendekati Audy.

"Hey, apa lo nggak kenapa-kenapa?" tanya pria itu cemas.

"Iya nggak papa kok, eh makasih yah sudah mau mengatakan itu padaku." jawab Audy.

"Kenalin gue Arga dari kelas 12-B." menjulurkan tangannya kedepan.

"Eh maaf kak aku nggak tau kalau kamu kakak kelas ku. Aku Audy dari kelas 11-A." ucap Audy membalas uluran tangan Arga.

"Oo jadi ini anak baru yang pindahan dari SMP itu." Ucap Arga tersenyum.

"Yaudah yuk kita pergi dari sini, kita ke kantin yuk kebetulan gue tadi belum makan." ucap Arga menarik pergelangan Audy, ia tidak memperdulikan jika Audy tidak mau ikut dengannya.

"Maaf kak, Tapi aku masih kenyang. Dan lagi pula aku masih mau membaca buku yang sempat aku perebutkan dengan Redy tadi." ucap Audy tersenyum kaku

"Yaudah lo temenin gue makan aja, sekalian bawa buku itu juga biar lo ga bosen." jawab Arga tersenyum tulus.

"Boleh tah kak."

"Iya boleh, nanti gue yang minta izin ke siapapun."

Audy tersenyum bahagia.
Entahlah, mereka berdua seperti kawan lama yang baru saja dipertemukan kembali. padahal Audy dan Arga baru saja kenal sekitar 10 menit yang lalu tetapi Audy merasa nyaman didekat kakak tingkatnya ini.

Lalu mereka pergi dari tempat itu. Arga tadi sudah meminta izin untuk membawa buku ke kantin.

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang