Chapter [13]

71 12 3
                                    

Ayaka POV

"Kami pulang!!" ucap kami bertiga (Aku, Ayumi, dan Izumi).

"Kalian sudah pulang, ya?" tanya Indina dan mendapat anggukkan dari Izumi.

"Indina, apa tadi ada Rika ke sini?" tanyaku.

"Iya, bahkan sampai sekarang dia ada di sini" ucap Indina.

"Hai, Tuan Putri!" sapa Rika.

"Hai juga, Rika!" balasku.

"Kalian sudah saling mengenal, ya?" tanya Ayumi.

"Bisa dibilang kalau kakak, Ayaka, dan Rika adalah teman dekat saat di Magical Kingdom" jelas Indina.

"Rika, apa kau sudah memberitahu Airin kalau kamu di sini?" tanyaku.

"Aku sudah meninggalkan catatan tentang itu di rumah" jawab Rika santai.

Teng.. nong...

"Biar aku saja yang buka" ujar Rika dan langsung menuju pintu.

"Airin?!" ujar Rika.

"Airin?" tanya kami.

"Ngapain kamu ke sini sambil bawa senjata tajam gitu? Mau membunuh? Atau apa?" tanya Rika tanpa henti.

"Jadi, kakak mengusirku?" tanya Airin dengan tatapan tajam.

"Eng, enggak bukan gitu maksudnya" jawab Rika terbata – bata.

"Ya sudah, kalau gitu biarkan aku masuk" ucapnya.

"Iya, silahkan masuk" ucap Rika membiarkan Airin masuk.

"Hai, Ayaka, Ayumi, Izumi" sapa Airin tersenyum.

"Hai" balas Kami.

"Ini senjata yang aku punya di rumah" ucap Airin sembari menaruh senjatanya.

"Wow, senjatamu hebat juga, ya" puji Ayumi.

"Kau hebat bisa memiliki pedang legenda Yukki ini" puji Indina.

"Kak Indina tau tentang pedang ini?" tanya Airin.

"Kami tau tentang pedang itu. Pedang legenda yang dulu digunakan oleh seorang gadis bernama Yukki. Dia menggunakan pedang ini untuk melawan 4 naga berkepala dua seorang diri. Dia berhasil mengalahkannya, namun dia kelelahan dan akhirnya tidak tertolong. Sejak saat itu, pedang ini dinamakan Pedang Legenda Yukki sebagai tanda penghormatan kepadanya" jelasku.

"Dan setelah saat itu, pedang ini mencari pemilik baru. Sepertinya, dia sudah menemukannya" ujar Indina.

"Benarkah? Bisa dibilang pedang ini adalah pedang kesayanganku" ucap Airin.

"Jagalah pedang itu baik – baik. Aku yakin Yukki tidak akan bahagia jika pedang kesayangannya jatuh kepada orang yang salah" ujar Rika.

"Iya. Aku merasa sangat beruntung" ujar Airin bahagia.

Beberapa menit kemudian, datang Yuga dan Rena. Mereka membawa senjata yang mereka punya. Rena membawa lightsaber dan crossbow sedangkan Yuga membawa pedang dan busur panah.

"Senjata kalian?" tanya Yuga kepadaku, Ayumi, dan Izumi.

"Aku hanya menggunakan lightsaber" ucap Ayumi.

"Aku hanya menggunakan busur panah ini" ucap Izumi sembari menunjukkan busur panah miliknya.

"Kalau aku menggunakan double katana dan belati" ucapku.

"Bukannya kau juga memiliki busur panah" tanya Yuga.

"Oh, senjata itu sudah aku beri ke Izumi" ucapku.

"Dimana sejatamu, Ayaka?" tanya Rena.

Aku meluruskan kedua tanganku, memejamkan mata, dan seketika muncul double katana yang masing – masing ku genggam. Aku langsung menaruhnya di punggungku.

"Oke, Rika, Indina, aku harap kalian ikut dalam peperangan ini" ujarku.

"Kami sedia membantu" ucap Indina dan Rika.

"Rika...!" ucapku dan mendapat anggukan dari Rika.

Rika mengulurkan tangannya, "Portal dimension" seketika di depanku terbuka sebuah portal. 'Petualangan dimulai!' batinku dan langsung memasuki portal itu.

Putri Kristal KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang