-Happy Reading-
Galaksi baru tiba di rumah ketika pukul sebelas siang. Hari ini ia pulang lebih cepat karena hari ini adalah hari terakhir kegiatan MOS dilakukan.
Ia sengaja meminta Afkar untuk memulangkan seluruh peserta MOS lebih awal karena nanti sore mereka akan kembali turun ke sekolah untuk mengadakan upaca penutupan kegiatan MOS secara resmi.
Namun ada satu alasan lagi yang membuatnya berpikir membuat hari ini lebih singkat dari hari-hari sebelumnya. Namun Galaksi terlalu gengsi untuk mengungkapkannya.
Galaksi melangkahkan kakinya yang lebar memasuki rumahnya. Ia sudah tidak sabar ingin menyantap masakan sang Bunda yang selalu terasa sangat lezat di lidah.
Dengan wajah yang selalu tercetak datar, Galaksi membuka pintu rumah. Pemandangan pertama yang ia dapatkan dari dalam adalah Bundanya yang sedang asik mengobrol dengan seorang wanita yang terlihat hampir seumuran dengan beliau.
Galaksi tidak tahu siapa wanita itu. Ia baru pertama kali melihat wanita itu berkunjung di rumahnya.
Galaksi mendekati Lolita yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Lolit yang menyadari kedatangan putranya pun menatap Galaksi dengan senyuman manis.
"Anak Bunda, udah pulang?"
Galaksi hanya mengangguk sebagai respon untuk perkataan Lolita. Galaksi sempat melirik ke arah wanita yang tadi mengobrol dengan Bundanya.
Entah kenapa Galaksi merasa wajah wanita itu tidak terlalu asing baginya. Wanita itu mengingatkannya akan sosok seseorang yang selama beberapa hari terakhir ini mengganggu pikirannya.
"Galaksi, kenalin ini temen Bunda, namanya Tante Wirna." Lolita memberi kode kepada Galaksi untuk menyalimi temannya. Galaksi pun menurut.
"Wir, ini Galaksi, anak aku," kata Lolita kepada Wirna yang menganggukkan kepala paham.
Lolita kembali duduk di sofa di mana tempatnya duduk sebelumnya. Galaksi ingin pergi ke kamarnya ketika Lolita meminta dirinya untuk ikut duduk bersama mereka.
Galaksi ingin menolak, namun demi menghargai tamu yang sedang ada di rumah mereka sekarang, Galaksi terpaksa menurut. Padahal dalam urusan fisik dan batin, Galaksi sedang tidak baik-baik saja.
"Ga, kamu tau kan kalau Bunda sama Ayah akan pergi ke Jerman dua hari lagi?" Galaksi mengangguk.
"Nah, kami akan pergi bersama Tante Wirna. Kebetulan suami Tante Wirna itu sahabatnya Ayah, dia minta Ayah kamu untuk sekalian ngajak istrinya ikut bersama kami karena beliau sangat ingin bertemu dengan istrinya."
"Tante Wirna punya anak perempuan yang setahun lebih muda dari kamu, tahun ini dia masuk SMA dan suatu kebetulan lagi sekolahnya satu sekolah sama kamu. Kalau Tante Wirna pergi, anaknya cuma sendirian di rumah. Gak mungkin dong, dia biarin anaknya tinggal sendiri di rumah selama Mamanya pergi, apalagi anaknya itu cewek."
"Jadi, Bunda berinisiatif kalau kamu akan tinggal sama dia selama kami gak ada di sini. Bunda yakin kamu bisa jagain dia. Lagian dia cantik kok, ya gak, Wir?"
Wirna yang mendengar pujian dari teman lamanya itu pun hanya terkekeh. Namun ia juga menyetujui kalau anaknya memang cantik.
"Namanya—"
"Eh, jangan dikasih tau dulu dong, biar nanti aja. Kan gak seru kalau Galaksi tau nama anak kamu duluan, sementara dia gak tau nama Galaksi."
"Yaudahlah, terserah kamu."
"Jadi, nanti malam kita akan makan bersama, sekalian kenalin kalian berdua. Kamu bisa kan, Ga?"
Galaksi yang sedari tadi hanya diam menanggapi Bunda dan temannya yang bernama Wirna itu pun sedikit memikirkan jawaban yang akan ia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Senior [SUDAH TERBIT]
किशोर उपन्यासBanyak yang mengatakan, Galaksi itu adalah sosok yang teramat sulit untuk didekati, apalagi untuk digapai. Bahkan jika ingin bertatap mata saja rasanya sangat mustahil untuk terjadi. Namun bagi Agatha, Galaksi itu adalah sosok yang teramat hangat ak...