hujan tadi kuingat mengacak-acak rambutku menjadi tak menentu
kurapihkan di cermin perpustakaan
di belakangku
kau menatapku.Kuikuti dengan girang hati
langkahmu diguyur hujan
amat kau nikmati
dan kau bawaku ke hadapan seorang lelaki.
Kau peluk hangat
dingin di tubuhku merambat cepat
ia kecup keningmu
hujan mengguyur mata mengabur.Pada langkah pergi
setidaknya ku sadar satu hal
kita hanya penafsir tanda-tanda
yang kadang tentang malapetaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Puisi Dari Sebuah Ruang yang Abu-Abu
PoetryHanya puisi yang mengalir dengan kata-kata yang apa adanya untuk menceritakan hal-hal yang tak sempat dikatakan.