bagian 3 - my hero

16 1 0
                                    


"apa ? kalian bercanda kan ?" aku bertanya untuk memastikan apa yang mereka bilang beberapa detik yang lalu

"tentu saja kami tidak bercanda, bukannya kau selalu dipuji ketua karena jenis sihirmu ?"

"itu benar . oleh karena itu tidak adil jika kau memiliki pasangan saat perburuan. karena kami lebih lemah sudah seharusnya kami bertiga"

*hahaha* mereka tertawa sambil melihatku yang sedang ketakutan mendengar perkataan mereka

"kalau begitu semoga beruntung"

"tunggu-" aku mencoba mencegah mereka yang sedang beranjak pergi. Tapi aku tetap tak bisa menghentikannya. Mereka pergi dengan kendaraan berkaki empat mereka masing masing

"jangan tinggalkan aku sendiri" dengan suara putus asa karena ditinggalkan sendirian didalam hutan

Namaku valencia marie , umur 20 tahun , anggota pasukan pembasmi kejangkalan. Sekarang aku menghadapi sebuah kenyataan yang lumayan membuat nafasku sesak. Aku ditinggalkan didalam hutan sendirian oleh teman satu timku sendiri. Awalnya kami ditugaskan untuk berpencar dengan berpasang pasangan. Tapi seperti yang terlihat ditengah perjalanan aku ditinggalkan . alasannya cukup mudah. Karena kesalahpahaman ketua terhadapku akan jenis sihirku , ketua selalu memujiku dibanding anggota lain. Ketua sangat disukai oleh semua orang, jadi sudah pasti apa yang akan terjadi jika ketua selalu memujiku dibanding orang lain ? dan disinilah aku berakhir. bagiku tidak sulit untuk mengerti manusia. menurutku yang lebih sulit adalah menentukan pilihan. Karena saat kita bingung untuk memilih cara menghadapinya ketika kita sudah mengerti dengan apa yang lawan bicara kita maksud , itu adalah kondisi sulit yang sebenarnya. Contohnya seperti yang terjadi padaku tadi. Aku bingung apa yang harus aku lakukan untuk mencegah mereka saat meninggalkanku , dan akhirnya berakhir dengan keputus asaan. Mungkin itu hanya pendapat pribadiku saja. Karena belum tentu semua orang satu pemikiran denganku

"jadi..... apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Bukan berarti aku tidak memiliki tujuan, tapi aku bingung harus memilih pulang atau pergi ketempat tujuan yang harusnya aku dan partnerku tuju. Jika aku pulang sudah pasti aku akan dipermalukan habis habisan , dan jika aku pergi ada kemungkinan saat bertemu dengan monster atau semacamnya aku akan dihajar habis habisan. Lihat ? sulit bukan menentukan pilihan?. Disaat bingung menentukan pilihan aku teringat dengan hadiah dari tugas ini. Aku membayangkan berapa uang yang aku terima setelah pulang menyelesaikan misi sendirian. Saat memikirkan itu aku termotivasi untuk menyelesaikan misi ini. Pujian pujian ketua yang pernah diucapkannya padaku juga meningkatkan kepercayaan diriku. Kupikir tidak masalah jika mencobanya sesekali sendirian

"ok , semangat marie !" kuteriakan untuk diriku sendiri sambil mengangkat tangan. Setelah menyadang tas dan menaiki kuda aku pun melanjutkan perjalanku sendirian. Tujuan ku kali ini ke sebuah kota kecil. Dikabarkan kota itu diserang beberapa jenis monster. Semoga memang Cuma beberapa. Semoga sihirku berguna disana. Yaah... setidaknya sihirku berguna untuk orang yang sedang terluka disana

Ditengah perjalanan aku menghentikan kudaku. Aku melihat seorang anak sedang bersandar dipohon. Rambutnya berwarna putih terlihat kusut dengan sedikit debu. tubuhnya penuh dengan balutan kain bekas. dengan lukanya yang seperti itu mungkin ia salah satu korban serangan monser di kota yang ingin aku tuju. Aku segera turun dan menghampiri anak itu

"hei nak, kamu tidak apa apa"

Anak itu membuka matanya yang berwarna putih . setelah melihatku beberapa saat ia kembali menutup matanya

"setidaknya jawab pertanyaanku dulu!" teriakku kesal

Anak itu tetap diam seakan dia tidak mendengarkan apa apa, Atau mungkin ia sekarang tak sadarkan diri

apakah waktu istirahatku telah habis ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang