0.7 sad

28 0 0
                                    

Kadang kita harus menutup mata dan telinga kita untuk sesuatu yang benar benar menyayat hati dan lebih memilih berpura pura tak mendengarnya.



"Van, gue duluan ya soalnya mau ke rs bentar"

"Yoi kris, gue nunggu abang gue aja"

"Hemm,, titip salam buat tante, gue belum bisa kesana" lanjut vania lagi.

"Ngak apa orang udah lebih baik kok" jawab kristin.

"Kalo gitu gue duluan ya dahh sayang" kata kristin dan berlalu pergi.

"Iss kakak gue mana sih,, udah jam segini juga" kesal vania.

Tin tin

"Eh setan tetan!!" Pekik vania kaget.

"Woy kalo bawa mobil hati hati dong jangan asal!" Teriak vania lagi.

"Ehh maaf ngagetin" kata seseorang dari dalam mobil dan membuka kaca mobilnya.

Gantengnya

"Lo ngak kenapa kenapa kan??" Tanya orang itu.

"Ehh,, ngak kok"

"Hemm, nama gue farel" kata cowok tersebut dan menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan vania.

"Hemm ehh" kata vania yang masih kanget

"Heemm,, nama gue vania" jawab vania akhirnya.

"Hemm,, maaf ya gue tadi buru buru. Gue duluanya semoga bertemu lagi. Bye" katanya.

"Ohh, ok hati hati"

"Ok" balas cowok tersebut dan tersenyum manis ke arah vania.

"Ya alah meleleh gue" kata vania yang teringat senyuman cowok tersebut.

"Belum pulang?"

"Eh monyet" kaget vania.

"Lo kalo mau nyapa jangan ngagetin juga bisa ngak sih!" Teriak vania.

"Gue nanya" kata daniel.

"Auk ah lo ngak asik"

"Orang nanya di jawab bukan banyak bacot!" Kata daniel

"Mulut mulut gue kok lo yang repot"

"Dasar sinting"

"Apa lo bilang??"

"Ngak!" Balas daniel

"Ehh kuda niel, lo pulang sama siapa??" Tanya vania.

1 detik 2 detik 3 detik

"Ehh kudaniel lo tuh ha gue tanyain juga malah diem"

"Mulut mulut gue kok lo yang repot!" Kata daniel meniru ucapan vania.

"Ihhhhh kudanill" kata vania cemberut.

"Jadi ikut ngak?" Tanya daniel

"Jadilahhh" jawab vania girang dan menaiki motor besar milik daniel

"Kudanil, lo pindahan mana?"

"Bali" jawab daniel singkat

Bali

Mendengarnya membuat wajah vania berubah dan daniel kebingungan dengan raut wajah vania sekarang. Daniel memilih diam dan sesekali ia melirik vania dari sepion motornya. Raut wajah bania tetap sama sulit di artikan oleh daniel. Sedangkan vania pikiranya jauh kemasa lalunya yang menyenangkan. Dia mengingat kenangannya yang begitu mustahil untuk dia lupakan.

"Van, turun udah nyampe" kata daniel halus
"Vania" katanya lagi tapi vania tetap tidak mendengarkannya. Akhirnya daniel memarkirkan motornya dan melepas helm lalu menghadap ke vania.

Cantik, manis

Batin daniel

"Vaniaaaaaa" teriak daniel di depan vania.

"Ehh monyet monyet" kaget vania.

"Kudanil rese. Apaan sih kalo bawa motor yg bener napa. Ngapain sih ngadep sisni trik triak pula skit nih kuping gue, kalua kuping gue rusak gimana? Mau tanggung jawab lo?" Croscos vania.

"Kita udah nyampe dari tadi" kata daniel sambil menjitak kepala vania.

"Eh masa ya?" Kata vania celingkukan.

"Hehe bener. Mksih ya daniel.. byee" lanjutnya dan lngsung menuju rumahnya.

"Aneh" kata daniel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untitled Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang