Walau senyummu selebar lautan, kamu tak bisa menutupi kesedihan yang kecilnya melebihi debu.
Rista POV
"Hiks...hiks...", "lo kenapa ris?". Lalu aku menghapus air mata yanga sedari tadi terus mengalir tanpa hentinya.
"Sebenarnya, akutuh suka sama Rangga sebelum dia pacaran sama Elsa, gue belum tahu kalau mereka sekarang udah pacaran!" aku berbicara sambil Clara mengelus punggung sambil menenangkanku. Lalu dia memberi saran kepadaku.
"Ris mending lo ngomong langsung sama Elsa!", "gak usah aku takut nanti malah ngerusak hubungan mereka! Aku tunggu waktu yang tepat!", " ya udah kalau itu keputusan lo!, tapi lambat laun semua akan terbokar, ingat itu ya Ris!!".
Lalu bel masuk berbunyi, lalu aku coba menghapus air mata yang telah membasahi pipiku. Setelah itu aku dan Clara meninggalkan taman dan masuk ke kelas.
.
.
.
Dua minggu telah berlalu.Sinar pagi menembus kaca kamarku yang membuat aku terbangun dari tidur nyenyakku. Setelah itu aku melihat jam yang tepat pukul 05.30 sontak aku lari untuk mandi dan melakukan sholat, setelah itu aku ke dapur untuk sarapan. Lalu aku segera naik ke motorku.
.
.
.
Setelah sampai di sekolah, aku melihat Elsa lagi gandengan sama Rangga yang buat hatiku seketika remuk berkeping-keping, sebelum aku mengeluarkan air mata, dari belakang ada seseorang yang menuntunku ke toilet wanita."Ris, cukup gue gak suka lihat lo kayak gini!", "gue gak papa ra, gue cuma...", "cuma apa! Ayo jawab, cuma apa? Gue tau perasaan lo, mendingan lo jujur aja deh!! Kalau lo gak berani gue yang bilang sekarang!"
Clara sudah meninggalkanku sambil berlari.
Elsa POV
Sekarang aku dan rangga sedang berjalan ke arah taman.
"Rangga, kamu mau bawa aku kemana?", aku merasa bingung karena mataku sedang ditutupi oleh kain.
"Udah ikut aja!", "Rangga jangan main-main!", "nggak kok!! Sebentar lagi juga sampek, sabara aja oke!"
.
.
.
2 menit kemudian ..."Udah sampek!", "bukain dong penutup matanya!", teriakku padanya.
"Ya ampun ternyata di taman belakang!", "emang kamu kira kemana?". Lalu kami mulai duduk di bangku taman.
"Aku kira kemana gitu!", "mintanya kemana? Jangan jauh-jauh!", "gak jadi deh, soalnya aku mau ke korea, emang kamu mau anter aku kesana?", dia hanya terdiam sambil menelan ludahnya.
"Sa gak kita sadari ternyata udah 2 minggu ya kita pacaran, kamu gak lelahkan pacaran sama aku?", "gak dong! Tapi mungkin kita akan berhenti deh kalau ada sesuatu yang ternjadi", "gak bakal!".
Setelah itu datanglah clara yang lari ke arahku yang seperti di kejar-kejar setan.
"Ra ada apa kamu kok lari-lari gak jelas gitu!", "penting sa!! Tentang Rista!, gue pinjem dulu pacar lo ga!" Rangga hanya menganggukan kepalanya saja.
.
.
.
Sampailah kami di ruang teater. Disitu sudah ada Rista yang sudah duduk sambil menangis."Rista kamu kenapa nangis?", "Sa ini semua karena ku sama Rangga!", aku hanya melihat Clara dengan wajah bingung.
"Clara maksud kamu apa?", "biar aku yang jelassin ra! Jadi gini sebenarnya aku suka sama Rangga sebelum kamu pacaran sama Rangga!", "o... jadi gini yang namanya sahabat saling rebut-rebut pacar orang seenak jidat!, kamu tuh gak mikir perasaan orang apa gak sih, sakit tau!!" Aku menangis histeris.
Tiba-tiba ada yang merangkulku dari belakang ternyata Martin.
"Sa udah sabar tadi dari sana kedengeran!", "tapi ya gak usah dirangkul dong tin malu tau!", Rista dan Clara menatapku dengan kaget.
"Lepas!!!", "udah...", "Ris maaf aku gak bisa kalau harus relain Rangga tapi mungkin cinta dapat berpaling karena pacaran itu sifatnya sementara kan! Tapi jauhin aku dulu karena aku gak mau ketemu kamu!" Lalu aku meninggalkan Martin, Rista dan Clara.
Author POV
Bel berbunyi waktunya pulang, ya... tepat pukul 08.30. Emang pulang pagi soalnya gak ada pelajaran alias jamkos. Semuanya pulang terutama Elsa dan Rangga.
Sekarang mereka berjalan mengarah ke parkiran dan naik motor milik Rangga dan pergi meninggalkan sekolah, Clara yang mengetahui itu dia sedih karena kasihan kepada Rista.
Dalam hati Clara berkata 'Elsa lo gak cocok sama Rangga, karena gue tahu gak ada cinta di mata lo dan Rangga, yang sebenarnya hanya ada sesuatu hubungan yang tak berarti menurut gue!'.
Sore yang dihiasi sunset yang membuat mata terpesona melihatnya. Elsa yang terus berpikir tentang masalah yang terjadi tadi di sekolah.
"Apa aku harus merelakan Rangga, tapi aku tak mau dia pergi. Apa aku salah melakukan ini kepada Rista?"
Sore lama-kelamaan mulai gelap.
Malampun tiba dengan bulannya yang bersinar, Elsa sekarang tahu yang harus dia lakukan saat ini."Ris ternyata aku yang salah, aku gak pantes buat Rangga karena aku hanya mengaguminya saja bukan mencintainya!, mengapa aku baru sadar sekarang !"
Lalu Elsa langsung kebawah untuk melakukan makan malam. Setelah makan dia lang naik ke kamar dan mulai mgerjakan tugasnya.
.
.
.
Pukul 21.00 dia mulai terlelap.
Keesokan harinya Elsa cepat-cepat mandi karena dia ingin bertemu dengan Rista. Saat ini dia berangkat sendiri karena dia sudah mengatakan kepada Rangga bahwa dia tak perlu dijemput.Sesampainya disekolah ternyata Rista sudah datang, dan Elsa langsung menggeret Rista.
"Ris maafin aku ya tetang yang kemarin, itu kesalahan aku. Ternyata aku baru nyadar bahwa aku hanya kagum aja sama Rangga!", "gak papa kok tapi aku juga minta maaf karena aku gak pernah cerita sama kamu" dan mereka saling berpelukan.
"Aku akan ngomong yang sejujurnya sama Rangga !" Kata Elsa.
Sorry ya temen-temen baru update sekarang, dan maaf kalau gaje , serta ada perubahan pada dialognya. Pokoknya saran buat ceritaku, vote, dan terus ikutin kelanjutan cerita.

KAMU SEDANG MEMBACA
AntaraLangit Dan Bumi
Ficção AdolescenteKehidupan Elsa berubah setelah ada Rangga. Tetapi bukan Rangga saja yang yang membuat hidup Elsa berubah ada beberapa orang lagi. Masalah yang Elsa alami mulai timbul satu persatu. Apa yang akan terjadi selanjutnya?