Rangga POV
Lalu Elsa memesankan lagi minuman yang sama untukku. Setelah itu dia menaruhnya di atas meja dan meninggalkannya. Aku tak sadar ternyata sahabatku Adit udah dari tadi memperhatikan ku "heh, apaan sih lo, lihatnya gk usah segitunya kali!", "so swett... lo sama dia cocok banget, dianya cantik lonya ganteng!". Aku hanya tersenyum kecil dan berkata dalam hati 'lo akan jadi milik gue, gue akan buat lo jatuh cinta sama gue!'. Aku bersebrangan dengan Elsa dan aku menatapnya, memperhatikanya dan yang terbayang di anganku hanya kejadian yang terjadi baru saja. Bel pun berbunyi yang bertanda waktunya masuk. Aku dan Adit masuk ke kelas yaitu kelas XI IPA 2. Disana aku mulai mendudukki kursiku dan membuka buku Biologiku.
Author POV
Elsa memasuki kelasnya bersamaan dengan clara, sesampainya di kelas cowok yang tadi ngomong sendiri saat dia perkenalan sedang menjahili teman-temannya ,seperti: saat temannya tidur dia menggambar wajahnya, ada minuman punya temen di minum, dll. Elsa tiba-tiba langsung tanpa sadar menarik cowok itu dan berkata "heh kamu emang melakukan itu tak takut dimarahin?". Cowok itu hanya tertawa sinis yang menjawab "halo! Maaf mbak, karena kamu ini cantik saya tidak mau punya masalah, jadi lebih baik kamu duduk manis di kursi", cowok itu menarikan tempat duduk untuk Elsa. "Elsa jangan diladenin emang dia dari dulu gitu!", lalu Elsa menduduki kursinya sambil menahan amarahnya dan mencoba sabar. Lalu ada tangan didepan wajah Elsa, dan ternyta itu tangan si cowok itu. "Hai kenalin nama gue Martin", " Elsa" lalu aku membuang jauh-jauh wajahku. Lalu beberapa menit kemudian masuklah seorang pria kira-kira umurnya 28 yang menggunakan baju olaraga "anak-anak besok untuk kelas ini ada kelas tambahan olaraga untuk mencari siswa yang ikut dalam lomba jabang olaraga oke, besok saya tunggu di lapangan basket!"
.
.
.
Elsa POVSetelah pukul tepat pada 12.00, aku melihat jam tangan yang melingkar di tanganku aku terdiam dan bel pun berbunyi bertandakan bahwa waktunya pulang. Aku langsung berlari keluar kelas dan mengarah ke gerbang sekolah dan apa yang terjadi... aku tak menyangka bahwa bang Ali udah pulang barusan soalnya, aku suruh dia jemput aku jam 11.56 apabila aku tidak keluar sampai pukul 12.00 aku ditinggal dan sekarang pukul 12.10. Aku termenung dan tiba-tiba ada suara motor yang berhenti di depanku "hei ayo barengan aja!","gk usah kok, aku tunggu aja! ", lalu aku langsung mengambil handphone ku dan menelpon bang Ali, tetapi hanya suara cewek yang terdengar dan berkata "yang ada hubungi sedang sibuk, mohon coba lagi nanti!". Aku kaget dia menjawabnya dengan seenak jidat dan aku mulai tersadar karena aku bingung ternyata tadi itu hanya operator. "Gimana? ayo udah ikut aja!", "yaudah" aku menurutinya.
Ditengah perjalanan aku merasa kecepatan motor sudah semakin meningkat, aku langsung lingkarkan tanganku diperut datar rangga. Jantung lama-kelama mulai tak bisaku kedalikan, detakkannya selalu meningkat setiap detiknya. Sesampainya di depan rumah, aku melepaskan tanganku yang sedari tadi melingkar di perut datar rangga. Lalu aku turun, "terima kasih rangga atas tumpangannya, dan semuanya yang sudah terjadi aku minta maaf karena semua itu tak kusengaja", dia hanya tersenyum manis kepadaku yang membuatku panas dingin. "Tak apa!","yaudah aku kedalam duluya!", rangga menganggukan kepalanya. "Aku pulang ya,sa!", "hati-hati ga !". Lalu aku berlari ke dalam rumah dengan rasa yang gak karuan hebatnya.
.
.
.
Dinginnya malam menyelimutiku, bintang-bintang pun menemaniku. Aku sekarang berada di balkon kamarku. Aku sedang menulis buku diaryku, aku sudah terbiasa menulis diary. 'diary, rangkaian kata slalu kutulis. Tetapi kali ini aku ingin menuang sesuatu yang tak pernahku rasakan, dan aku tak mengerti artinya. Detak jatungku slalu berdetak begitu cepat di kala dekat dengannya apa yang aku rasakan? Apa ini yang dinamakan cinta?. Diary, pertama kali aku masuk sudah banyak masalah yang terjadi mulai dari mendapat musuh dan tentang cowok itu. Apa yang harus kulakukan ? #Rangga#Martin#kak renata. Tiba-tiba handphoneku berdering dengan sigap aku mengangkatnya. "Hallo!", "hallo, Sa!", aku kayak pernah mendengar suara itu lalu aku mulai teringat. "Clara!!" Lalu kami saling berbicara dan terdengar suara wanita tua berumur 30, ya... benar bunda. "Udah telponnya ayo cepet makan malam, semua udah nuggu dibawa!", aku hanya menganggukkan kepalaku dan aku kembali ke telponku "clara aku mau makna dulu nanti kita sambung lagi, da ra!", "iya!" Lalu aku mematikan handphone ku dang langsung turun untuk makan malam. Disana ada bunda, ayah, bang Ali dan mbak Ayu. Aku menarik kursi makan dan langsung duduk. "Sebelum makan kita berdoa, ayo berdoa mulai!, selesai". Kami slalu tidak berbicara saat makan oleh karena itu sangat sepi hanya terdengar suara sendok yang menari-nari di atas piring.setelah selesai itu kami berkumpul di ruang keluarga untuk menonton televisi. "Sayang gimana hari ini?" Tanya ayahku, " yah begitulah, pertama masuk sudah dapat berbagai cobaan!","apa dek?" Kak Ayu bertanya kepadaku dengan penasaran. "Bang Ali gk jemput!!","Ali kamu gk jemput dek Elsa?". "Kalian tahu aku kayak gimana aku orangnya tepat waktu gk kayak Elsa yang slalu molor-molor!" Dia berkata begitu sambil menatapku sinis. Lalu aku segera meninggalkan ruang keluarga dan langsung menuju kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
AntaraLangit Dan Bumi
Fiksi RemajaKehidupan Elsa berubah setelah ada Rangga. Tetapi bukan Rangga saja yang yang membuat hidup Elsa berubah ada beberapa orang lagi. Masalah yang Elsa alami mulai timbul satu persatu. Apa yang akan terjadi selanjutnya?