"Dok.. Dokter Bercanda Kan?" Tanya BamBam Disertai Isakan Isakan
"Saya Tau Bahwa Kenyataan Ini Memang Sulit Diterima, Tapi Percayalah" Ucap Dokter Tersebut Sambil Memegang Bahu BamBam
"Kalau Begitu, Saya Permisi Dulu" Ucap Dokter Tersebut Kemudian Berjalan Keluar
"Hiks.. Lisa, Kenapa Lo Gak Kasi Tau Gue" Ucap Chaeyeon Sembari Berjalan Ke Arah Ranjang Lisa
Chaeyeon Duduk Disamping Ranjang Lisa Sambil Ngengam Tangan Lisa Yang Dingin Dan Pucat
"Lis- Lo Bangun Dong.. Kalo Lo Bang-Bangun Gue Janji Ga Bakalan Gue Larang Buat Maen Basket Lagi" Ucap Chaeyeon Sambil Mengelus Punggung Tangan Lisa
TIT TIT TIT Suara Alat Pendeteksi Detak Jantung
"LIS?!! LISA!!! BANGUN LIS!!!"
TTTTTTIIIIIITTTTTTTTTTTTTTT.........
"Lisa"
Lisa Menggeliat Dan Membuka Matanya Perlahan
"Engh- Papa?"
"Lisa, Kamu Koq Bisa Kesini?" Tanya Papa Lisa Sambil Mengusap Kepala Anaknya
"Gatau Pa, Tadi Pagi Lisa Masi Dipantai" Ucap Lisa Sambil Tersenyum Pahit
Ya, Sebenarnya Lisa Udah Tau Kalo Dia Mengidap Penyakit Mematikan Itu. Tapi Ia Sembunyikan Dari Teman Teman Bahkan Mamanya Sendiri Aja Gatau
"Lisa, Ikut Papa Yuk" Ajak Papa Lisa
"Yuk Pa! Lisa Juga Udah Lama Gak Jalan Jalan Sama Papa" Ucap Lisa Kemudian Menggandeng Tangan Papanya
Mereka Berdua Jalan Jalan Di Taman Dengan Pemandangan Yang Bagus Banget
"Pa" Panggil Lisa
"Hm? Kenapa Lis?" Tanya Papanya Sambil Menoleh Ke Samping
"Mulai Sekarang Lisa Bakalan Tinggal Sama Papa Kan?" Tanya Lisa Pada Papanya
"Gak" Balas Papanya Singkat
"Gak? Kenapa Gak? Kan Papa Juga Bahagia Kalo Lisa Bisa Deket Sama Papa Terus" Ucap Lisa Sambil Berpikir Keras
"Papa Memang Bahagia Kamu Bisa Deket Sama Papa, Tapi Disana-" Ucap Papanya Menunjuk Ke Arah Belakang Lisa
Lisa Membalikkan Badannya
Terlihat Ke 17 Temannya Sedang Melambai Ke Arahnya Sambil Tersenyum Senang, Dan Juga Degem Degem Yang Terus Memanggil Namanya
"Mereka Lebih Membutuhkan Kamu"
Lisa Menangis Terharu Ketika Mendengar Suara Temen Temennya Yang Terus Mengucapkan Janji Agar Lisa Mau Kembali
"Tapi, Pa-" Ucap Lisa Terpotong Karena Papanya Telah Berjalan Pergi
"Papa!" Teriak Lisa
Papanya Lisa Berbalik Ke Arah Belakang Melihat Lisa Yang Tengah Menangis Terharu
Lisa Berlari Ke Arah Papanya Kemudian Memeluk Papa Tercintanya Yang Telah 5 Tahun Pergi
"Pa, Papa Jangan Sedih Ya Kalo Lisa Pergi" Ucap Lisa Sambil Memeluk Erat Papanya
"Iya, Lisa. Kamu Percaya Sama Papa Kan?" Ucap Papa Lisa Sambil Mengusap Airmata Lisa Dengan Ibu Jari
"Iya, Lisa Percaya Koq! Ta-Tapi Nanti Kalo Papa Kesepian Gimana?" Tanya Lisa Lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Private Class •97 L
Fanfiction"Tunangan?!" "Fuck" Ketika ketenangan para anak kelas 12 mulai terusik karena harus menjalani hukuman sebagai murid murid 'Spesial'. Dan juga, satu per satu rahasia mulai terungkap selama mereka tinggal bersama. Akankah mereka berhasil mempertahanka...