01

11 2 0
                                    


Kim Sara, itulah namaku. Memang nama yang sangat sering dipakai oleh orang lain. Namun, tentu orang-orang itu tidak akan seperti diriku. Seorang gadis yang tengah kebingungan dengan perasaan nya atau mungkin hatinya. Hal ini disebabkan oleh seorang pria yang kukenal tanpa terencana. Yakk seperti yang sudah kalian ketahui sebelumnya....

-
-
-
-

Sekolah hari ini terasa seperti biasa. Begitu membosankan karena ocehan semua murid - murid yang sibuk membicarakan sosok orang yang sama..

Yah siapa lagi jika bukan Jeon Jungkook.

Saat pertama kali melihatnya, aku merasa biasa saja akan wajahnya. Namun berbeda dengan orang lain. Mereka akan langsung berteriak menyebutkan segala kata yang ada di dalam otak mereka untuk pria yang bernama Jeon Jungkook.

Dan beruntungnya, bel pertanda pulang telah berbunyi. Memberi ku kesempatan untuk kabur dari Naomi yang sangat menikmati kegiatannya melebarkan pipiku.

----

Jalanan kota Seoul siang ini cukup ramai. Mengingat ini adalah waktu pulang sekolah. Aku sedikit mengatur nafasku yang sesak dikarenakan berlari menghindari Naomi yang mungkin sekarang tengah mencariku.

Saat berhenti, aku tak sadar jika disampingku terdapat toko musik yang pegawainya terlihat sibuk memasang poster dan juga spanduk baru di bagian depan toko.

"Ahh.. Ahh seperti nya ada boyband yang tengah naik daun. Ahh apa peduliku..  Aku tak suka mereka. Mereka semua sama saja. Sama - sama menyanyi dan menari."

Namun, rasa penasaran ini pun timbul yang disebabkan oleh tidak nampaknya wajah para member boyband tersebut. Hanya spanduk dengan warna putih. Dan dilengkapi dengan garis yang kemudian membentuk sebuah bunga di bagian ujung spanduk. Sama dengan posternya juga. Namun, saat meneliti poster tersebut dengan lebih cermat, terdapat nama - nama yang kuduga adalah nama para member pada bagian bawah. Kusipitkan mataku, dan kubaca dengan teliti....

"Rap Monster, heumm nama yang unik. Aku yakin pekerjaannya hanyalah menyanyikan lagu rap sepanjang waktu..  Berikutnya, Jin. Hemm biasa. Suga, nama apa itu?? Lalu JHope, okay itu juga terdengar sangat unik. Jimin yak.. Lalu V, tunggu.. Apa?? V??  Ya sudahlah. Dan yang terakhir... "

Tiba - tiba saja sebuah tangan menepuk pundak ku dengan begitu keras. Membuat ku terlonjak dan langsung membalikkan badan untuk melihat orang itu.

Kulihat wajah Naomi yang tengah memperlihatkan bagian mulut dan hidungnya hampir menyatu. Dan jujur saja, itu malah membuatku ingin tertawa. Dan yak itulah wajah kesal sahabatku.

"Cyaa bagaimana bisa kau meninggalkan ku tadi hah??  Kau langsung berlari hingga melupakan handphone mu di meja."

"Huh.. Syukurlah. Aku hanya refleks mendengar bel pulang dan langsung berlari begitu saja. Ohh Naomi, terima kasih sudah membawakan handphone ku."

"Ya tentu. Cyaaa Sara, apa kau akan langsung pulang? Apa kau tidak bosan berada di rumah terus? Tidakkah seharusnya kita pergi berjalan - jalan? Kau tau?! Ada cafe yang baru dibuka sebulan yang lalu. Apa kau tidak ingin melihatnya? Mungkin kau ingin duduk atau memesan kopi dan kue??"

Melihat wajah memelasnya, benar - benar membuat hati ku tidak tega untuk menolaknya. Ditambah dengan rasa bersalahku karena meninggalkannya di sekolah tadi. Kulihat wajah penuh senyum itu dan kususul dengan anggukan.

"Baiklah, aku rasa aku ingin meminum sedikit milkshake dan mencicipi sepotong Chesse Cake."

Langsung dirangkulnya lenganku ditambah dengan wajah gembiranya. Kami langsung menuju halte bus dan menaiki bus yang akan membawa kami menuju Gangnam.



----

"Hah...  Kenapa sangat ramai sekali di sini? Cyaa.. kau bilang cafe ini baru di buka bulan lalu. Tapi kenapa di sini meja nya penuh semua??"

"Itu memang benar. Kurasa menu di sini sangat enak. Atau mungkin, kau tau Sara??  Mungkin saja para pelayan disini sangat tampan - tampan... " Dia mengatakan kalimat tersebut dengan wajah yang sangat kukenal dari dulu saat ia sedang mendeteksi keberadaan 'cowok tampan'.

"Hahh Naomi, ayo kita pergi ke lantai dua. Mungkin di sana masih terdapat meja kosong dan mungkin saja para pelayan yang tampan ada di sana!"

Seketika aku tidak melihatnya lagi. Okay, sekarang dia yang meninggalkanku.

Kulangkahkan kaki ku dengan malas menuju tangga lantai dua. Baru saja aku akan menginjakkan kaki ku di anak tangga pertama, seseorang menubruk ku dengan begitu keras. Bayangkan betapa sakitnya pantatku saat mendarat di lantai yang keras dan dingin.

Yang lebih membuatku jengkel adalah, orang itu hanya berpaling melihat ku terduduk di lantai dengan wajah kesalku yang kutembakkan langsung ke arahnya.

Pria itu memakai pakaian serba hitam. Ditambah dengan topi hitam dan masker hitam. Kenapa dia memakai itu semua??? Apakah dia malaikat maut???

Dia hanya melihatku selama tiga detik kemudian langsung memalingkan wajahnya dan berlari dengan sangat terburu - buru menuju pintu keluar. Setelah itu aku masih terduduk di lantai dan mulai menarik perhatian orang - orang. Namun, seketika aku langsung sadar bahwa pandangan orang - orang tidak tertuju pada ku, tetapi pada asal suara yang berasal dari lantai atas. Seketika kerumunan orang turun dengan berlari dari lantai dua. Persis seperti pria yang menabrakku tadi. Mereka juga langsung menuju pintu keluar, tanpa memperhatikan ku yang masih terduduk tanpa nyawa karena melihat kejadian yang baru saja terjadi.

"Heysss ingin ku berkata kasar. Hahh sudahlah. Tidak ada gunanya aku mengumpat sekarang. Ehhh, handphone siapa itu?"

Aku memungut sebuah handphone yang tergeletak tak jauh dari tempat aku terjatuh. Ini pasti milik kerumunan orang - orang tadi. Pikirku.

"Astaga, mereka bahkan tidak menghargai handphone mereka sendiri. Lebih baik aku simpan, mungkin saja pemiliknya sadar dan kembali kemari."

Langsung kumasukkan handphone tersebut ke dalam tas sekolahku.

Seketika pikiranku tersadar akan Naomi yang telah berada di lantai atas dari tadi. Kulewati setiap anak tangga dengan terburu - buru. Saat sampai di lantai dua, aku langsung memutari ruangan itu untuk mencari Naomi. Tapi, tunggu "Dimana Naomi?"







Bersambung... 







Hai semua.. Bagimana??  Bagimana??
Jika kalian suka, jangan lupa untuk meninggalkan coment yaa. Dengan senang hati aku akan membacanya.

Dan kalo ada yang gak suka, juga gak apa - apa kok. Karena cerita ini merupakan cerita pertamaku. Jadi, pasti banyak kekurangannya. Bagi yang gak suka, juga harus coment (wkwk suka suka kalian sihh 😄😄)

Dan untuk saat ini, aku otw chapter 2
Semoga aja cerita ini bisa terus berlanjut yaaa

Bye selamat menikmati....

Bimbang Kepadamu [Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang