part 5

130 5 0
                                    

"Sakit ini tidak akan pernah terobati,
Cinta ini akan terus menunggu kepastian yang sirnah, Karena kamu membuat hatiku tak bertuan. Iqbal Digantara

****

Ternyata menerima sebuah kenyataan yang pahit itu rasanya sakit, melihat kamu sedih aku tidak sanggup tapi saat kamu merasa bahagia aku juga merasakannya tapi yang membuat kamu bahagia bukan diriku tapi dia.

Sejauh ini aku mencoba ikhlas melepaskan dirimu tapi kenapa setiap mencoba melepaskan mu aku merasakan sakit yang begitu dalam di hati ini.

Cinta yang dari awal aku jaga dan berharap suatu hari nanti kamu bisa membalasnya dengan cinta yang tulus sirnah dalam satu kata.

"Sakit itu pasti ketika kamu berlalu dari hidupku vivi, apa aku harus menjadi saghara dulu yang pergi baru kamu bisa mencintaiku, kalau itu emang bisa akan aku lakukan vivi.

****

"Saat mama mengetuk pintu kamar ku, aku tersadar dari lamunan panjang ku tentang diri mu vivi.

"Iqbal ada vivi di bawah sayang.

"Aku males ketemu sama vivi ma. Tolong bilangin sama dia untuk sekarang tidak usah ganggu iqbal dulu deh ma, iqbal mau sendirian dulu untuk sekarang.

"Tapi sayang vivi udah datang temuin sebentar saja ya.

"Mama tolong mengerti untuk sekarang.

"Ia sayang kalau itu mau kamu.

"Aku harus bilang apa sama vivi kalau iqbal tidak mau ketemu sama dia.

"Aduh vivi sayang iqbalnya lagi tidak mau ketemu sama siapa-siapa.

"Tante tolong vivi, vivi mau keatas lewat pintu juga gx apa-apa tante asalkan iqbal dengar apa yang mau vivi bicarakan.

"Ya sudah kamu ke atas saja vi.

"Makasih tante.

                                     ****

Aku menaiki anak tangga menujuh kekamar iqbal, rasa takut menyelimuti. Takut dia marah besar dan tidak mau ketemu dengan ku lagi.

"Tok.. Tok. Tok.. Tok.

"Mama sudah iqbal bilang lagi tidak mau di ganggu.

"Iqbal ini aku vivi, iqbal dengarkan penjelasanku dulu.

"Pulang saja vi aku lagi tidak mau di ganggu sama siapa-siapa.

Tangisku pecah saat iqbal menyuruhku pulang dengan nada bicara yang serak aku bicara di balik pintu kamar iqbal.

"Kamu cukup dengar kan aku aja dari balik pintu ini. Aku salah sama kamu, aku kesini mau minta maaf. Aku tidak bisa melihat hubungan kita jadi hancur gini bal,
"Sejauh apapun aku menjelaskan dengan mu pasti kamu tidak akan pernah mengerti dengan keadaan ku sekarang bal, aku hanya ingin kamu mengerti posisi ku, aku sangat mencintainya bal, aku tau sakit perasaan mu saat aku jauh lebih memilih dia tapi bal aku sayang kamu tapi sayang aku bedah, iqbal digantara tolong mengerti aku, bal buka pintu kamarnya jangan buat aku tambah bersalah dengan mu, iqbal aku akan menunggu kamu sampai kamu mau memaafkan aku dan mengerti dengan keadaan ini, aku yang salah kerena perasaan ku tidak bisa mencintaimu karena aku sudah nyaman menjadi sahabat mu yang selalu jadi pioritas utama mu.
"Aku bisa apa Cinta ini yang memaksa aku untuk memilih dia, aku bisa apa jika cintaku besar untuknya. Aku tau sakit dan pedihnya pengorbanmu untukku selama ini. Iqbal jangan diamkan aku seperti ini

"Vi, Kamu membuat aku nyaman dengan mu Ketika aku sudah merasakan nyaman
Kamu membuat harapanku sirnah
Aku tidak akan menyalahkan mu
Hanya saja aku yang terlalu nyaman berada di dekatmu. Tidak ada hati yang terluka dalam keadaan baik baik saja vi. Perluh waktu untuk aku bisa berdamai dengan keadaan ini vi.

cinta itu tidak sepahit kopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang