IDF~2

28 4 0
                                    

"Mengapa kau kembali di hadapanku lagi?setelah apa yang kau lakukan padaku dulu".

Setelah kegiatan MOS,ada pembagian kelas. Dan kebetulan Ney satu kelas dengan Teza.
Saat mereka masuk kelas,tepatnya di kelas X IPA 2, Ney duduk sebangku dengan Teza. Dan pada saat itulah matanya menangkap seseorang, dan membuatnya sangat terkejut,sampai Teza menepuk bahunya pelan.
"Ney, lo kenapa?kok bengong?"
Ney yang menyadari itu menjawab dengan sangat pelan.

"I--itu .......mantan gue"
Teza lansung menoleh ke arah yang ditunjuk Ney.

"Emangnya kenapa kalau itu mantan lo?".
Dan pada saat itulah Ney men ceritakan tengan Revano mantannya kepada Teza.

"Hubungan gue dengan dia berakhir dengan buruk. Gue benci banget sama dia. Dan tidak akan pernah menemuinya lagi. Dia udah selingkuh dengan sahabat baik gue. Cih, mereka itu makhluk bermuka dua. Gue gak nyangka,sahabat yang sangat gue percaya ternyata menghianati gue,dan mereka bermain di belakang gue."

"Sabar Ney. Gue nyaranin lo. Mendingan lo maafin mereka. Sebesar apapun kesalahan yang mereka buat. Dengan dendam tidak akan membuahkan hasil. Hilangkan rasa dendam itu.Dengan begitu, hati lo pasti tenang".

"Tapi itu sulit banget Za. Secara mereka itu udah ngehianatin gue. Udah ah, gue males ngebahas dia lagi"
Ucap Ney dengan ekspresi kesalnya.
Tapi itu tidak seberapa,kekesalan Ney semakin memuncak ketika orang yang baru saja di bicarakan menghampirinya.

"Ney.. Kamu di kelas ini juga?"
Ney tidak menggubrisnya,dan dia lansung memalingkan muka ke arah lainnya.

"Ney.. Kamu masih marah sama aku?. Aku khilaf Ney,dan aku masih cinta kamu,percayalah aku masih mencin--"

"APA!!lo jangan bilang tentang cinta cinta deh... Gue gak yakin orang macam lo masih punya hati" potong Ney sambil tersenyum sinis.
Vano yang mendengar itu menahan emosinya. Tapi dia mencoba untuk tersenyum.

"Lo lihat aja Ney. Gue akan buat lo jatuh ke pelukan gue lagi".
Setelah berkata begitu Vano langsung pergi meninggalkan Ney. Sementara Ney kesal melihat kelakuan Vano.
Teza mencoba menenangkan Ney yang terlihat begitu kesal.

"Udah Ney... Jangan tanggapi... Anggap aja angin baru lewat".

"Iya.. Angin NERAKA!!".

-------------------------------------------------------

Setelah bel pulang berbunyi, murid murid lansung berhamburan keluar setelah mengemasi barang mereka. Saat Ney mengemasi barang, ada seseorang yang tiba tiba menarik tangannya. Dia yakin kalau itu bukan Teza,karena Teza pulang dari tadi karena sopirnya sudah menjemput. Dan ternyata yang menarik tangannya adalah Vano.
Ney memberontak untuk melepaskan tangannya,tapi Vano lebih kuat dari Ney. Vano membawa Ney melewati koridor sekolah yang terlihat sepi menuju gudang sekolah.
"LEPASIN BANGSAT!!!!! TANGAN GUE SAKIT!!LO MAU BAWA GUE KEMANA??"
Tapi Vano tidak membalasnya,dia malah mempererat cekalannya di tangan Ney. Saat mereka sudah beraada di gudang,Vano melepaskan tangan Ney dengan kasar hingga Ney terjungakal dan jatuh.
"Aww.."
Ney meringis kesakitan saat dahinya terbentur meja hingga berdarah.

"Apa sih maksud lo bawa gue ke sini?? Lo mau bunuh gue?? Atau lo mau siksa gue?? JAWAB VANO!!!"
Dan pada saat itu juga Vano menampar pipi Ney dengan keras, hingga setetes air mata jatuh di pipi Ney.
"Itu gak seberapa sayang,gue bisa lakuin yang lebih dari ini."
Jawab Vano dengan santai dan tersenyum licik.Dan Vano semakin mendekati Ney. Ney yang merasakan itu langsung berdiri meskipun darah di keningnya mencucur.

"A-apa yang mau lo lakuin ke gue??"
Dan Ney sudah terpojok di tembok. Saat Vano mendekat dan jarak mereka tinggal beberapa senti, Vano memajukan wajahnya mendekati wajah Ney. Dan Ney hanya bisa menutup mata pasrah karena pening di kepalanya dan dia sudah kehabisan tenaga. Dan saat itulah terdengar suara pukulan dan suara orang jatuh. Saat dia membuka mata, dia melihat Vano yang jatuh dengan posisi yang mengenaskan. Dan saat itulah tiba tiba bayangannya kabur dan semuanya menjadi gelap.
----------------------------------------------------
Seorang siswa tampan dan terlihat dan berwibawa terlihat sedang fokus merapikan perpustakaan yang ada di samping gudang sekolah. Saat dia merapikan buku buku itu,samar samar terdengar teriakan seorang wanita. Tapi dia mengabaikannya karena dia pikir itu suara siswi yang sedang bercanda. Tapi aktivitasnya tiba tiba berhenti saat dia mendengar suara gaduh di dalam gudang, dan dia memutuskan untuk mengeceknya .
Saat dia membuka ternyata pintunya di kunci,dan dia akhirnya men dobraknya.Saat pintu terbuka, dia melihat seorang siswi berada di pojok yang terlihat sangat berantakan dengan darah yang mencucur deras dari keningnya dan juga seorang laki laki yang memojokkannya. Dia sangat geram melihat itu dan dia lansung memukul laki-laki itu dari belakang hingga terjatuh mengenai meja. Dan dia melihat wanita itu membuka matanya yang tadinya tertutup, dia sangat terkejut ketika wanita itu pingsan. Dan dia membawa wanita itu ke rumah sakit. Dia menggendong wanita itu dan memasukkkan ke mobilnya yang terparkir. Dan dengan melajukan mobilnya untuk keluar dari gerbang sekolah dan melajukan mobilnya dengan cepat untuk menuju ke rumah sakit. Dia sangat khawatir dengan keadaan gadis itu sekarang.

In De Fantasie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang