IDF~5

18 2 0
                                    

Jangan buat seseorang kecewa dengan janji palsumu itu.
~Neyrezia.

Neo berjalan masuk ke kelasnya dengan wajah yang tidak se ramah biasanya. Hingga teman sekelasnya heran, apa yang terjadi pada Neo yang terkenal ramah itu menjadi cowok yang sedingin es dan menakutkan.
Teman sebangku Neo,Elga,lansung menghampiri Neo yang terlihat sangat kesal. Dia memukul pundak Neo dengan pelan.

"Oi Broo.. Pagi pagi gini napa? Datar banget mukanya, ngalahin papan tulis aja"
Neo menoleh kepada El dengan muka yang sama.

"Gue kesel El. Gue kesel sama tu gadis".Neo memukul meja di depannya dengan keras,hingga seluruh isi kelas menoleh ke arahnya. Ya memang.. Neo menceritakan tentang Ney kepada El,karena Neo dan El bersahabat dari lama,sejak mereka TK.

"Widiiih.. Santai broo.. Lo jangan terlalu benci sama dia.. Nanti.... "
El sengaja memutuskan pembicarannya sambil tersenyum jahil ke arah Neo.

"Nanti apa?"
Tanya Neo penasaran dengan ucapan El selanjutnya.

"Nanti lo jatuh cinta sama dia".

"GAK!! Gue gak bakal jatuh cinta pada gadis itu. Gak akan.Lagian gue udah punya Zaza di hidup gue."

"Iya gue tahu itu. Tapi inget bro, jangan terlalu benci sama seseorang nanti jadi cinta. Dan jangan terlalu mencintai seseorang,karena nanti akan jadi benci.inget itu"

"Basi". Neo tersenyum meremehkan mendengar ucapan El,dan berlalu pergi meninggalkan kelas untuk pergi ke taman belakang sekolah untuk menenangkan pikirannya sejenak.
Di samping itu El bergumam di dalam kelas.

"Gue takut lo akan menyesal atas apa yang lo lakukan saat ini".
-----------------------------------------------------------
Saat bel pulang berbunyi, Ney lansung mengemasi barangnya sambil tersenyum bahagia. Dia sudah tidak sabar menemui Neo. Teza yang melihat keanehan itu menatap Ney dengan heran.

"Ney? Lo kenapa? Kok buru buru banget. "

"Nanti aja deh za gue ceritain. Gue pergi dulu ya.. Bye..."
Ney lansung pergi meninggalkan kelas sambil bersenandung bahagia. Dia membayangkan dalam pertemuannya dengan Neo saat ini dia yakin akan bisa membuat Neo bersikap baik kepadanya.
Disamping itu Teza bingung dengan apa yang dilakukan Ney. Dia curiga kalau Ney bertemu dengan Neo,karena pagi tadi dia menceritakan tentang cowok yang menolongnya yang akan bertemu dengannya. Dan cowok yang menolongnya merupakan Neo,tunangan Teza sendiri. Dia sengaja menutupi ini kepada Ney karena dia tidak ingin hubungannya di ketahui oleh orang lain.
Teza semakin penasaran
"Apakah mereka akan bertemu? Apa hubungan mereka sebenarnya?"
Ucap Teza dalam hati. Dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti Ney pergi.
Teza melihat Ney yang sedang berada di kafe. Dia terlihat menunggu seseorang. Saat dia tidak sengaja melihat Neo berjalan ke arah kafe, dia yakin kalau Neo akan bertemu dengan Ney.
"Gak. Neo gak boleh ketemuan sama Ney". Dan dia menghampiri Neo yang akan menuju ke kafe.
"Neo"
Neo menoleh mendapati namanya yang di panggil.

"Teza?Kenapa kamu disini?"

"Ehm.. Itu-... Aku lagi nunggu taksi, perutku sakit". Teza lansung memegang perutnya sambil merintih kesakitan.

" Yaudah ayo. Aku antar kamu pulang"

"Hah?Gak usah, gak papa kok,aku bisa pulang naik taksi aja"

"Gak. Aku gak akan ngebiarin cewek sakit pulang sendirian,ini juga mau hujan.Apalagi kamu calon tunanganku za".
Mendengar ucapan Neo,dalam hati ia tersenyum gembira. Ia ingin sekali berjingkrak, tapi dia menahan itu semua demi kemulusan rencananya.

"Ehm.. Yaudah deh".

"Yuk". Neo menggegam tangan Teza menuju motornya yang terparkir. Teza tersenyum senang karena rencananya berjalan sesuai keinginannya.
"Maafin gue Ney, tapi gue gak mau kehilangan Neo dalam hidup gue. Dia sangat berarti bagi gue. Maaf karena gue egois,gue gak mau Neo jatuh ke pelukan lo. Neo hanya milik gue".

In De Fantasie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang