IDF~10

17 2 0
                                    

"Aku yakin kalau suatu saat nanti aku bisa mencairkan es yang ada dalam diri kamu dengan cahaya cinta yang ada dalam hatiku"
~Neyrezia.

Dan sebuah suara mengagetkannya.
"NEY.. I'AM COMING..SEPUPUMU YANG CANTIK INI PULANG.. "
Ney menoleh ke asal suara tersebut dan itu adalah Lourine,sepupunya yang berasal dari Canada.

"LOURINE..."
Mereka berdua lansung berpelukan dengan erat.

Ya, Lourine Tandon, perempuan cantik dengan rambut pirang dan bermata biru ini adalah sepupu Ney yang berasal dari canada. Ayah Lourine merupakan kakak dari ibunya Rizna Tandon, yang sekarang menjadi Rizna Elmi. Ya, Rizna alias ibu Ney merupakan keturunan canada, ibunya juga memiliki rambut yang aslinya berwarna pirang dan bermata biru juga, tapi rambut pirang ibunya itu menjadi hitam karena dia memyemirnya. Dan Ney mewarisi mata biru dari ibunya itu, tapi tidak dengan rambutnya, rambut Ney mirip dengan ayahnya, hitam legam.

Lourine tinggal di canada, dia akan ke Indonesia biasanya setahun sekali atau pada waktu liburan, dan kali ini yang membuat Ney kaget karena Lourine datang tanpa dua keadaan itu.

" Lou, tumben banget lo ke Indonesia, biasanya kan kalau datang pas waktu liburan"

"Why? Apakah lo gak suka kalau gue come in here?"
Lou berpura pura ngambek sama Ney, berharap Ney akan minta maaf kepadanya, tapi dugaannya salah. Ney justru mengejeknya.

" Gausah manyun gitu kali, kayak bebek tahu. Hahahaha".

" WHAT!! DUCK? OMG.."
Lou malah makin mengerucutkan bibirnya, dan itu membuat Ney semakin tidak bisa menahan tawanya. Sampai keluar air dari sudut matanya.

Setelah mengusap air dari sudut matanya, dia kemudian mencoba menghentikan tawanya.

"Just kidding, jangan marah dong.. Nanti cepet tua loh, lo kan belum kawin. Hahahaahah"
Dan itu membawa tawanya kembali hadir. Malah semakin menggelegar dari sebelumnya. Hingga sebuah suara  menghentikan tawanya.

"NEY, KALAU KETAWA DI JAGA. KAMU PEREMPUAN. INGAT ITU".
Ya, itu suara Nicole, dadnya, yang ada di lantai bawah, tepatnya di ruang keluarga. Memang suara tawa Ney terdengar sampai lantai bawah, saking kerasnya. 

Mendengar pamannya yang menegur  Ney, membuat Lou ganti yang tertawa.
" Rasain tuh, makanya kalau punya suara itu di jaga, jangan di biarin liar. Hahahahaha".
Ney tidak terima, dia kemudian melemparkan bantal yang ada di pangkuannya ke wajah Lou yang sedang tertawa. Dan yup, tepat sasaran.

" Ih Ney, kamu ya".
Kemudian mereka saling melempar bantal dan saling menyerang. Dan kamar  yang tadinya tertata  rapi menjadi sangat berantakan, seperti kapal pecah. Setelah lama saling menyerang, mereka berdua kelelahan, dan memutuskan untuk berhenti.

"I'am tired Ney. Stop stop."

"Gue juga Lou".
Kemudian mereka menidurkan diri di ranjang king size Ney.

" By the way, gimana hubungan lo sama Neoval?".
Ney menoleh ke arah Lou, setelah itu dia menghembuskan napas kasar. Memang Ney menceritakan tentang Neo kepada Lou.

" Gue gak tahu, dia akhir akhir ini berubah gitu sikapnya ke gue, kembali ke awal lagi yang nyuekin gue. Padahal gue seneng banget pas dia ngerespon gue, eh gak tahunya, dia kembali nyuekin gue lagi".

" Shhut, you so beautiful Ney, banyak cowok di luar sana yang nungguin lo, gak perlu mengaharapkan cowok satu"
Ney merubah posisinya menjadi duduk, dan itu membuat Lou juga merubah posisinya menjadi duduk juga.

" Gak segampang itu berpaling dari orang yang kita sayang Lou. Lo pasti tau itu. Dan gue akan terus berusaha mendapatkan hati Neo. Gue gak akan pernah berhenti berjuang Luo".

" I'am proud of you Ney. Kamu wanita yang tangguh, gue akan selalu mendukung jalan yang lo ambil, asal itu gak nyakitin dan ngehancurin lo"

"Makasih Lou. Gue jadi terhura deh sama lo"

"Terharu kali Ney"

"Hahaha, iya iya. Just kidding. Oh iya, emangnya lo berapa lama lo di sini?"

"I dont know, mungkin cuma dua mingguan, yang pasti setelah daddy menyelesaikan pekerjaannya"

" Kok bentar banget sih, padahal gue masih mau kangen kangenan sama lo"

" Ih lebay deh lo."

" Gue serius Lou. Pokoknya malam ini lo harus tidur di rumah ini. Sama gue. Ya ?ya?"

"Emm ok"

"Yeaayyy"
Kemudian Ney lansung memeluk Lou. Hingga suara bariton khas laki laki memisahkan pelukan mereka. Tampak seorang laki laki tampan nan gagah berdiri di ambang pintu. Cowok tampan itu memiliki mata tajam seperti elang yang berbola mata biru seperti Lou dan Ney. Tubuh yang terlihat terlatih dan rahang yang tegas.

" Lou, kamu menginap disini apa ikut aku pulang?"

" Emm.. Kamu pulang aja sama daddy Louis, aku mau nginep di rumah Ney dulu"

" Ya kak Louis, Lou akan nginep disini"
Ya, dia adalah Louis Tandon, kakak Lou. Dia sudah bekerja sebagai arsitektur yang profesional di Indonesia.

" Yaudah kalau gitu. Ney, Lou, aku pulang dulu"

" Ok"
Jawab mereka serentak.
Setelah kepergian Louis, mereka kembali membahas  tentang Neo.

" Em Ney, emangnga Neoval itu kayak gimana sih? Sampai buat lo sulit banget ngelepas dia".

" Gue gak tahu kenapa gue cinta dia Lou. Lo tau kan kalau cinta itu datang tanpa sebuah alasan. Cinta itu datang tiba tiba, tidak peduli kita siap apa gak."

"Unc unc, tumben sepupu gue bijak, biasanya ngeloyor pikirannya"

" Huuu, lo tu ya. Gak bisa bikin gue seneng dikit kek".

"Hahahaha.. Sorry Neyrezia sayang.. sepupuku yang paling gue sayang"
Ucap Lou sambil menepuk nepuk pipi Ney.

" Ih Lou, sakit tau. Ini pipi, bukan drum, main tepuk tepuk aja".
Ucap Ney sambil mengelus elus pipinya.

" Tapi gue serius deh Ney, emangnya apa menariknya sih Neo di mata lo itu?"

" Di mata gue ya.. Emm. Dia itu berwibawa banget, sopan, dan dia itu orangnya baik ke semua orang. Pokoknya banyak deh. Gue gak bisa ngungkapin dengan kata kata. Tapi.. Gue bingung sama dia akhir akhir ini Lou, dia itu berubah banget sikapnya, kembali ke dulu lagi. Yang dingin banget sikapnya sama gue".
Terdengar nada kecewa dari suara Ney. Dan suaranya sedikit bergetar ketika mengatakan kalimat itu.

"Ney... Gue gak mau lo kayak gini. Gue mau lo bahagia Ney, gue sayang lo. Gue gak mau lo terpuruk kayak gini gara gara seorang cowok"

"Lou, yakinlah dengan sepupumu ini, sepupumu ini pasti bisa ngehadapin semua ini. Seorang Neyrezia gak akan pernah menyerah dan terpuruk. Yakinlah itu. Kayak gak tahu gue siapa Lou"
Kemudia mereka berdua tersenyum.

Jujur saja, Lou sangat kagum pada Ney. Ney gadis yang sangat tangguh dan kuat. Dia tidak pernah me nampakkan kesedihannya di hadapan orang lain, dia hanya menampakkan kebahagiaannya. Seperti dulu, ketika mantan pacarnya dan sahabatnya yang menghianatinya. Ney waktu itu sangatlah rapuh, karena selain kehilangan seorang yang di cintainya, dia juga kehilangan sosok seorang sahabat. Tapi Ney menyembunyikan itu semua dari semua orang, dia tidak mau orang lain prihatin kepadanya. Dia mau orang lain melihatnya sebagai sosok Ney yang kuat, bukannya rapuh.

Itulah prinsip Ney yang ditanamkan nya dari dulu. Yaitu sosok Ney yang ceria dan tangguh, serta mandiri.

In De Fantasie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang