IDF~15

28 2 1
                                    

Neo memasuki rumahnya yang minimalis itu setelah memarkirkan motornya di garasi. Hari ini dia pulang telat karena tadi dia mampir di rumah makan, dia dari pagi belum makan apa apa karena mengantarkan Ney ke rumah sakit. Dia membuka pintu, dan sepertinya kakeknya sudah tidur karena semua lampu sudah mati. Gelap gulita. Neo berjalan menuju ruang kamarnya, dan pada saat akan membuka pintu, sebuah suara menghentikannya.

" Kenapa kamu pulang selarut ini?"
Neo menoleh ke asal suara, dan itu merupakan Stout, kakeknya.

" Kakek kenapa belum tidur?"

"Kenapa kamu pulang selarut ini?"
Stout mengabaikan pertanyaan yang di lontarkan Neo tadi.

" Aku tadi habis makan kek. Dari pagi belum makan soalnya".
Stout menatap Neo dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Kenapa kamu belum makan dari pagi? Apa saja yang kamu lakukan?"
Neo bingung apakah dia akan jujur atau tidak. Kalau dia jujur maka apakah kakeknya akan maerah kepadanya karena berurusan kembali dengan seorang gadis keturanan Elmi itu.

" Kenapa kamu diam saja?"

" Itu kek, tadi aku habis nganterin temen aku ke rumah sakit".

" Siapa?"

" Emm.. Ney"
Terlihat kakeknya seperti akan marah kepadanya.

" Kenapa kamu masih berurusan sama dia?".

"Ini juga terpaksa kek, percayalah".

"Maksud kamu?"

" Neo tadi tidak sengaja mendorongnya hingga dia jatuh dari tangga".

"APA! Bagaimana bisa kamu menyakiti seorang gadis, kakek tidak mengajarkanmu seperti itu, meskipun dengan orang yang kita benci sekalipun"

" Sungguh kek, aku tidak sengaja".

"Jadi itulah alasan kenapa kamu antar jemput dia mulai besok?"
Neo kaget mendengar itu, bagaimana kakeknya tahu itu. Dan ya, satu nama terlintas di pikirannya. Teza.

"Pasti ini kerjaan Teza. Dia pasti mengadu pada kakek tentang kejadian tadi"

" Ya kek"
Dia takut kakeknya akan marah setelah mengetahui hal itu.

" Bagus Neo".
Neo membelakkan matanya, kenapa kakeknya tidak marah kepadaanya?

" Ckckckck, kamu pasti bingung kan kenapa kakek tidak marah akan hal ini? Itu karena kakek bangga, kamu punya sikap tanggung jawab. Kakek dukung itu".

" Jadi kakek ngerti kan bagaimana posisi aku sekarang?"
Stout hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian dia menepuk bahu Neo pelan dan segera pergi memasuki kamarnya.

Di sisi lain, seorang gadis baru pulang dari rumah sakit, dia di perbolehkan pulang karena keadaannya sudah membaik. Gadis tersebut memasuki rumah besar nan mewahnya itu dengan kedua orang tuanya yang mendorong kursi rodanya.

Dan pada saat membuka pintu. Dia di kejutkan dengan...

"SELAMAT DATANG NEY....."
Ya, semua keluarganya berkumpul untuk menyambut kedatangannya di rumah ini.
Di situ ada semua kerabatnya, seperti Lou, kak Louis, beserta bonyoknya juga. Semua pelayan juga menyambutnya. Dan.. Tunggu.. Ney terkejut ketika mendapati Raka . Kenapa Raka ada disini?.

Ney sangat senang melihat mereka semua yang antusias menyambutnya datang ke rumah ini.
" Oh my God, It's Amazing, Thank you so much."

Lou menghampiri Ney yang duduk di kursi roda. Kemudia berjongkok di depannya.

" No problem Ney. Kita semua disini sayang banget sama lo. Gue khawatir banget saat tahu kabar tentang itu. Untung aja lo baik baik aja".

" Thanks Lou.Gue juga sayang sama lo".

In De Fantasie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang