IDF~12

7 1 0
                                    

" Kamu bagaikan mawar indah yang berduri. Semakin aku ingin memetikmu, maka diriku akan semakin terluka akibat durimu itu".

Saat sampai di kelasnya, berbagai pertanyaan keluar dari mulut teman temannya. Terutama tiga cewek yang akhir akhir ini dekat dengannya. Yang pertama kali menyerang Ney  dengan berbagai pertanyaan adalah Sasha, si cewek bermata sipit mirip orang cina, karena memang dia keturunan Cina.

" Hebat banget lo Ney, lo berani banget ngelawan geng bar bar itu. Gue salut dah sama lo. Bangga gue punya temen kayak lo". Ucapnya sambil merangkul Ney.

" Gue juga deh Ney, eh tapi kok bisa sih kalian saling nyerang? Emang apa yang terjadi?"
Pertanyaan itu muncul dari Firsya, salah satu cewek yang fames di SMA yang memiliki postur tubuh layaknya para model.

" Iya deh Ney, gue juga penasaran. Ayo dong ceritain Ney, kita bertiga penasaran banget". Timpal Naina, cewek blasteran Belanda-Indonesia ini.

" Duh, gimana mau jelasin coba, kalian dari tadi gak berhenti ngomong"
Jawab Ney berpura pura kesal. Dan mereka bertiga hanya menyengir saja.
" Iya iya Ney maafkan kita bertiga yang tidak berdaya dengan ke kepoan ini"

" Bahasa lo Sha, lebay deh, perasaan kita gak sekepo itu" .

" Eh Na, lo harusnya terima kasih ke gue, karena gue juga ngewakili perasaan lo itu. Aslinya lo kepo kan? "

" Ih, siapa juga yang kepo. Gue cuma pengen tau aja kok"

" Eh itu sama aja kali. Gak ada bedanya"

" Ya beda dong Sasha"

" Sama aja kali Naina"

" Beda"

"Sama"

"Beda"

"Sama"

" Udah udah cukup!. Kok kalian malah berantem sih. Kalian gak pernah akur deh. Kita kan kesini tujuannya dengerin Ney, bukan malah lihat kalian berantem"
Firsya menimpali Naina dan Sasha yang dari tadi berantem. Ney yang melihat itu tersenyum, dia senang memiliki teman seperti mereka bertiga. Ya, akhir akhir ini mereka berempat sangat dekat, sebenarnya dulu berlima dengan Teza, tapi Ney tidak tahu mengapa, Teza akhir akhir ini agak cuek dengan Ney, itu membuatnya bingung. Tapi mereka masih duduk sebangku dan sesekali mengobrol.

"Oh ya Ney, buruan gih jelasin". Ucap Firsya.Setelah itu, Ney menceritakan semuanya yang sebenarnya terjadi dari awal hingga akhir.

" Ih gue kesel banget deh sama tuh cabe and the gengs, seenaknya aja ngomong kayak gitu. Kalau gue jadi lo ya Ney, gue bejek bejek tuh mulutnya".
Memang yang paling kesal disini adalah Naina, karena memang dulu Naina pernah ditikung sama Sisca si cewek bar bar itu. Karena Sisca, hubungannya dengan pacarnya dulu berakhir. Dan itu membuatnya sangat kesal.

" Udah lah Na, yang dulu biarlah berlalu. Emang lo gak males ngeladenin tuh cewek cabe?"
Mendengar ucapan Firsya, Naina manggut manggut.

" Iya tuh bener yang di katakan Firsya, ngapain juga lo ladenin tuh cewek bar bar. Kalau tadi gue gak di tampar tu cewek, gue males banget ngeladeninnya"

" Tapi ya guys, sepertinya Sisca itu udah kelewatan banget deh. Dia itu perlu di kasih pelajaran supaya gak seenaknya sendiri"

" Eh tumben banget lo Sha sepikiran sama gue. Sehati kali ya kita"

" Ih.. najong lo Na, jijik deh gue."
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka karen Pak Budi, guru mata pelajaran Kimia sudah datang, Dan di belakangnya ada Teza yang membawa buku novelnya.

In De Fantasie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang