Dear, Mantan || Ong Seongwoo •-Wanna One-•

[3]

[ • ]

"apaan? ga denger tadi.
Lo ketemu Seongwoo? Ong Seongwoo-hyung??"

kata Guanlin tidak percaya.
Guanlin membelalakan matanya,
tangannya kaku,
otaknya berpikir keras,

bahaya bila,
sahabat yang dia sukai ini diajak ba-

"dan gue diajak balikan sama dia"

kata kamu santai. Lalu kamu langsung berbaring di dada Guanlin.

fak. pupus sudah

Kamu yang ngeliat Guanlin udah murung gitu
langsung ngelingkarin tangan Guanlin di pinggang kamu.

"tapi, gue tolak dia kok"

Setelah kamu ngomong gitu, kamu bisa dengar Guanlin ngehela nafasnya pelan.
sangat pelan, nyaris tidak terdengar

tapi tertangkap sama kamu.

"Yaudahlah, orang kayak gitu mah, mending dilupain? susah sih emang. Cuma yang namanya
udah cinta itu susah moveon ya?"

kata Seonho bijak. Sebenernya sih kamu terharu sama kata-katanya awal-awalannya. Tapi langsung gajadi pas tiba-tiba kalimat  Seonho jadi sendu

Iyalah, pasti ucapan nya tadi buat doinya, bukan buat kamu
hnggg..

tapi buat nyemangatin dirinya sendiri karena doi nya Seonho jutek-jutek gitu sama Seonho.

yaudahlah.

"jangan mau lah, ndut. Lu tau sendiri kan kalo dia itu playboy akut?"

ucap Guanlin sambil narik tangan kamu terus dielus-elus.

hngg... Guanlin kalo bukan sahabat gue udah gue embat lo.

kamu ngangguk,
"iya Lin. Gabakalan gue sama dia, eh tapi, lo kenal Kang Daniel ga?"

kata kamu yang ngebikin Seonho langsung berdiri terus ngelakuin body-roll, thighs sweep, dan lain-lain

kamu ngeliatin Seonho aneh,

ini teh anak saha? pusing aink.

"ngapain sih, Ho?"

tanya Guanlin sambil narik tangan Seonho biat duduk lagi.

"ga tau ya? Kang Daniel mah populer banget padahal! dia yang ngajarin gue hal-hal tadi loh"

ucap Seonho bangga.

"hhh! ga bermutu parah!!"

gerutu Guanlin, ya wajar, dia hanya takut kalau perempuan disebelahnya ini jadi tertarik dengan pria yang dikenal sebagai Kang Daniel ini.

"apasih Guanlin"

kekeh kamu saat ngeliat wajah Guanlin yang sudah cemberut

"Lin, Ho, laper nih"

ucap kamu sambil memegangi perut kamu

"Delivery yuk?"

saran kamu yang ngebuat Seonho langsung beranjak cepat buat ngambil jaketnya.

"Ga usah ah"

ucap Guanlin yang langsung ngebuat Seonho dan kamu lesu berbarengan.

"udah mau malem ini, sekalian aja kita nyari makan diluar biar
ntaran gue yang nganterin lo pulang, ndut"

Kata Guanlin, tapi kamunya malah ngegelengin kepala kamu.

"ayolah, Ndut"

bujuk Guanlin, sementara Seonho cuma ngeliatin kalian berdua aja.

"bantuin Ho, ato ga lo gaboleh ikut"

"tau kan artinya gaboleh ikut? gaada makan malam"

ancam Guanlin.
kalau makanan? seorang Seonho gamungkin nolak.

"AYOLAH MBUL BURUAN KUY IKUT AH, TEGA YA LO GA KASIH GUE MAKAN??"

teriak Seonho dengan high-pitch nya, belum lagi Guanlin yang ngerengek sama kamu.

"Noonaaa, ayo ah ikut!!"

Bujuk Guanlin dan Seonho.

memang kamu lebih tua dari mereka, makanya kamu dipanggil Noona.

Tapi sebutan itu cuma muncul saat mereka berdua merajuk.

akhirnya kamu mengiyakan ajakan mereka dan mutusin buat ke café terdekat milik Kim Jaehwan, anak terkenal di sekolah kamu karena suaranya.

[ • ]

sesampainya kamu disana,
kamu ngeliat ada Daniel di ujung café

Seonho yang hendak menghampiri Daniel, langsung Guanlin tahan.

Daniel engga sendiri,
ada seorang perempuan di depannya, entah siapa.

"Jangan dulu, Seonho"

ucap Daniel sambil mengisyaratkan Seonho untuk diam terus narik kamu sama Seonho ke sebelah tempat duduk Daniel yang cuma dibatasi dinding.

buat apa?
nguping lah.
Guanlin cerdas
Guanlin jenius
Guanlin panutanq

[ • ]

"Niel, bantuin gue lah, gue masih cinta parah sama Seongwoo"

mohon perempuan itu sambil memegang tangan Daniel yang lalu ditepis Daniel.

"Sori, tapi Seongwoo udah milih cewenya sebagai true love nya. Dan lo, tolong jangan ngehalangin dia"

Kata Daniel sebelum dia beranjak pergi, namun ditahan kembali dengan perempuan itu

"Tapi, Niel. Gue ga masalah dia mau ngeduain gue, bahkan mau punya lebih dari 10 pacar juga, gue rela"

bela perempuan itu,
kamu yang ngedengernya sampe panas sendiri.

suara perempuan ini serasa familiar di telinga kamu.

"ya artinya lo ga sayang sama dia"

ucap Daniel santai

"justru karena gue cinta sama dia Niel! tolonglah, kan elo temen baik-"

Kata-kata perempuan tersebut terpotong dengan ucapan Daniel selanjutnya

"kalo lo cinta sama dia, lo gabakal mau dia jadi milik bersama"

Daniel natap perempuan itu tajam

"udah ya, makasih udah buang-buang waktu gue"

"Kim Chungha"

deg.