[ 18 ] -Daniel P.O.V

726 97 10
                                    


[ • ]

"WAARGHHH!!!"

aku terkekeh sembari mengelus pelan tangan (Y/n) yang halus.
entah ia sadar atau tidak, ia telah mencengkram erat tanganku di genggamannya.

ia mengambil nafas rakus-rakus saat rollercoaster yang kami tumpangi berhenti sebentar.

(Y/n) terengah-engah dengan mata yang tertutup.
beberapa bulir keringat terlihat jelas menetes dari pelipisnya.

aku melirik kearah bawah.
aku menahan nafas, rasanya tidak kuat lagi aku terombang-ambing seraya mendengar teriakan dahsyat dari seorang (Y/n)!

bisa tuli aku sebelum mengatakan perasaanku padanya.

saat ini, kami berada dipuncak tertinggi.

grek, grek, nyettt..

(( apasi itu back sound terakhirnya kyk ngatain orang gitu 😂 ))

"(Y/n)..."

aku belum mau mati.
serius.
kurasa (Y/n) tidak sadar sama sekali akan bunyi yang ditimbulkan dari rollercoaster.

"WAAAAA!!!!!!"

aku maupun (Y/n) menjerit keras ketika rollercoaster yang kami tumpangi terjun bebas kebawah.

belum lagi saat ada kawanan burung yang tiba-tiba terbang melintasi kami saat rollercoaster akan naik.

aku tidak habis pikir, apa fungsinya kami berdua memilih tempat duduk paling depan?

[ • ]

"kaki gue pegel, sumpah. cape hhh"

keluh (Y/n) seraya memijit-mijit kakinya. sesekali, ia mengelap kerigatnya yang berjatuhan.

entah inisiatif apa yang muncul dari diriku, aku segera berjongkok dengan tumpuan kaki kanan dihadapan (Y/n) dan memijat pelan kakinya.

"masih pegel?"

tanyaku pelan.

(Y/n) terlihat malu.

lucu sekali dia!

sepersekian detik kemudian, kulihat ia menggeleng dengan rona kemerahan bersemburat di pipinya.

ia berdiri, akupun juga.

tidak mungkin ia berdiri, sementara aku berjongkok?
apa pula faedahnya aku begitu? memandangi paha mulusnya dan mengintip pakaian dalamnya?

"ayo main lagi, Niel!"

ajak (Y/n) semangat seraya menunjuk booth makanan.

aku tersenyum hingga mataku menyipit.

"lu laper kan? itu lu nunjuk stand makanan, cantik"

(Y/n) tersenyum.

kemudian ia melebarkan senyumnya,
lalu berubah menjadi kekehan,
tawa pelan,
hingga akhirnya dia tertawa keras.

Dear, Mantan || Ong Seongwoo •-Wanna One-•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang