5💨Kasih sayang

666 46 1
                                    

Kerena gk ada yang bener-bener nyayangin lo, lebih dari gue- Bella

👟👟👟

Vera memasuki rumah mewahnya dengan tergesa saat mendengar perkataan Mang Ujang- tukang kebun tumahnya- yang menyatakan bahwa Vero sudah pulang beberapa jam yang lalu dengan menggunakan taksi.

Dirinya mendengus kesal, saat kedua matanya menangkap sosok pria yang sangat familiar baginya tengah duduk disofa ruang keluarga sembari menonton televisi.

"Heeeh, kenapa lo gk bilang si kalo udah pulang?". Vero yang sudah mengetahui hal ini akan terjadi hanya menoleh sebentar, kemudian melanjutkan acara menonton tvnya yang sempat terjeda.

"Ro, gue ngomong ya sama lo. Anak anak pada sibuk nyariin lo, tapi lo malah enak enakkan nonton tv disini". Vero masih saja menatap layar televisi, walaupun sebenarnya ia tak tau apa yang ditayangkan oleh televisi itu.

Vera berjalan kearah televisi dan langsung mematikannya tanpa komando, membuat Vero menatapnya tajam.

"Apa apaan si Ra?". Vero akhirnya bersuara.

"Lo yang apa apaan, kenapa hp lo gk aktif?". Tanya Vera dengan suara meninggi, sambil menatap Vero.

"Batre hp gue habis". Vero menjawab dengan singkat dan mengambil remote tv yang tergeletak diatas meja kemudian langsung menyalakan kembali tv yang mati itu.

"Veroo, dengerin gue bisa gk sih?". Bentak Vera secara tak disengaja dan reflek membanting remote tv yang ia ambil dari tangan Vero.

"Apa yang harus gue dengerin?Omongan lo yang gak jelas?Raa, pliiis yaa. Gue lagi males ribut sama lo". Vero berusaha tenang, ia tak mau mengambil resiko kali ini.

"Gue gk pernah ngajak lo ribut, tapi lo yang selalu ngajak ribut duluan". Vera masih saja berucap dengan nada tinggi, dan hal ini tentu menguji kesabaran Vero.

"Raa, gue capek. Bisa gk marah marahnya entaran aja?"

"Gk bisa, gue maunya sekarang"

"Ck,,,batu banget sii". Vero beranjak dari sofa yang didudukinya seiring dengan nada bicaranya yang mulai meninggi.

"Gue ngomong kayak ginii, itu karna gue peduli sama lo"

"Gak gini caranya peduli sama gue". Vero tak bisa lagi mengontrol emosinya, dan dengan tidak sengaja membentak Vera.

"Lo sendiri yang selalu mancing gue buat marah Raa, maaf karna udah bentak lo". Setelah menyelesaikan kalimatnya Vero melangkahkan kakinya kearah tangga, meninggalkan Vera yang menatapnya dengan mata berkaca kaca. Vera sangat benci dengan bentakan, terlebih bentakan dari orang orang terdekatnya. Terlebih Vero.

Bruuuukkk...

Suara benda jatuh membuyarkan lamunan Vera, matanya langsung menatap kesumber suara. Dan betapa terkejutnya dia saat yang dilihatnya itu bukanlah benda, melainkan Vero yang tergeletak dibawah anak tangga pertama dengan kondisi yang mengenaskan.

"Astagaaaa Verooo".

***

Bau obat langsung tercium kala Kelvin membuka pintu kayu percat putih dihadapannya. Helaan nafas lelah keluar dari mulutnya. Lagi lagi, adiknya terbaring lemah ditempat ini. Dilihatnya Vera duduk disebelah ranjang Vero sambil mengelus elus tangan Vero yg terbebas dari selang infus. Berbagai alat kembali tertempel ditubuh adiknya, membuat ia menatap Vero dengan tatapan sendu.

CHOICE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang