11💨Memperhatikan

433 31 6
                                    

Jangan ngeliatin gue terus. Ntar kalo jatuh cinta, gue gak tanggung jawab. - Vero

😺😺😺

Teriakan Vera sukses membuat geger seisi rumah. Bagaimana tidak, suaranya yang nyaring itu terdengar keseluruh ruangan bahkan sampai kedapur, membuat beberapa pekerja yang perhatiannya tertuju pada pekerjaan masing masing teralihkan padanya.

Kini Vera masih berdiri mematung, memerhatikan Vero yang mengenakan pakaian dengan keseluruhan kancing terbuka diambang pintu. Didepannya terdapat Icha yang menutup kedua matanya dengan sebelah tangan, sedangkan tangan yang sebelahnya lagi ia gunakan untuk memeluk dirinya sendiri.

Pikiran Vera melayang kesegala arah. Menerka nerka, apa yang terjadi diantara mereka berdua.

"Kalian habis ngapain?". Teriak Vera lagi, namun kali ini lebih pelan dari sebelumnya.

Sontak Vero dan Icha pun menoleh kearah Vera yang berdiri dengan beberapa kantong plastik berisi makanan ditangannya, dibelakangnya pula ada Anta yang juga berdiri dengan barang bawaan yang hampir sama dengan Vera.

Vera melangkah menuju kearah kembarannya berdiri, namun sebelumnya ia meminta agar Anta membawakan kantong plastik yang dibawanya.

"Kancingin baju lo, lo pikir perut lo bagus buat diliat. Kurus gituu". Ucap Vera bernada kesal.

"Kurang ajar lo, six pack gini dikatain kurus". Balas Vero tak terima. Vero tak bisa dikatakan kurus, bahkan tanpa membuka baju pun orang bisa menyimpulkan bahwa Vero benar benar berotot.

Anta yang berada dibelakang Vera pun hanya bisa ternganga, tak menyangka Vero bisa melakukan hal seperti itu.

"Waaahh, parah lo Ro. Saking ngebetnya pengen kawin, temen sendiri lo sikat". Anta berucap sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

"Gimana Cha?Enak gak ituan ama Vero?". Sambung Anta sambil terkekeh.

"Enak aja lo, kagak sudi gua ituan ama dia. Amit amiiit". Icha mengetukkan sebelah tangannya kedahi kemudian kedinding.

"Otak lo Ta". Vera menyahut.

"Yakali gua ituan ama cewek dirumah, ketahuan lah begoo". Ucap Vero sambil menonyor pelan kepala Anta.

"Apalagi ama ini cewek, rata depan belakang gitu. Kagak ada sensasinyee". Tambahnya lagi.

Vera dan Icha yang sedari tadi diam membelalak tak percaya dengan arah pembicaraan kedua lelaki dihadapan mereka ini. Benar benar jorok.

"Apa kata lo tadi?Gua kagak denger, coba ulang". Icha berucap sambil mengarahkan telinganya kearah Vero.

"Gua bilang, lo RATA". Vero mengulang kata kata yang tadi ia ucapkan, dan sengaja menekan kata rata. Membuat muka Icha yang semula biasa saja menjadi merah padam akibat kesal.

"Heeeehh, ni orang kalo dibiarin mulutnya makin kurang ajar yee". Ucapnya dengan nada yang bisa dibilang ngegas.

"Lu bilang, gua kurang ajar?, sekarang gua tanya, kurang ajaran mana gua sama elu yg seenak jidat masuk kekamar gua tanpa izin?". Tanya Vero dengan beberapa jeda.

Icha gelagapan, tak tau ingin mengatakan apa.

"Yaa yaakan gue kagak tau kalo itu kamar lo. Gua pikir lo nunjukin kamar Vera". Icha menggigit bibir bawahnya, guna menghilangkan rasa gugup. Memang itu adalah salahnya, yang tak memerhatikan terlebih dahulu saat memasuki kamar tersebut.

CHOICE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang