13💨Dia Tau

152 12 2
                                    

Ternyata Lo punya rahasia besar yang ngga semua orang tau. - Geby

👣👣👣

Pagi pagi sekali Vero sudah terlihat rapi, dengan setelan kaos berwarna abu abu yang dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam serta sepatu yang senada dengan baju yang dikenakannya. Rambutnya pun telah ditata sedemikian rupa, sehingga ia terlihat sangat tampan. Kedua orang tua serta kakak dan adiknya mengernyit heran, hendak pergi kemana ia sepagi ini.

"Pagi sayaaang". Sapa Jaya pada Vero yang baru saja meletakkan pantatnya dikursi meja makan.

Namun yang disapa hanya melengkungkan senyuman yang ala kadarnya, entah karena mood yang kurang baik, atau karena bibirnya yang sedang sariawan. Entahlah.

"Ro, sakit?". Sinta bertanya, karena melihat gelagat aneh dari putra keduanya itu, memang sejak tadi malam ia tak banyak berbicara dan selalu terlihat menyendiri. Bahkan sampai tak keluar kamar sama sekali, membuat semua penghuni bingung dengan perubahan sikapnya yang terkesan tiba tiba dan tak biasa.

Vero hanya menggeleng singkat, sambil berpura pura menyibukkan diri dengan makanan didepannya, walau sebenarnya tidak ada yang dimakan sama sekali.

"Sayang, itu makanannya dimakan, jangan cuma diaduk aduk". Jaya mengingatkan. Namun Varo hanya mengangguk anggukan kepalanya, tanpa bersuara.

"Mau kemana lo, udah rapi aja pagi pagi?". Kali ini Vera yang mencoba untuk berinteraksi dengan kembarannya, barangkali dapat memancing suara Vero agar keluar dari kerongkongannya.

"Veraaa, dia abang kamu!". Bukannya suara Vero yang keluar, namun suara Papa merekalah yang terdengar untuk memperingatkan Vera.

"Iyaaa Pa, maaf-_".

"Vera ulang nihh. Mau kemana BANG(**T)?".  Ulang Vera dengan nada sedikit kesal, pasalnya ia sering kali keceplosan saat berada didalam rumah, dan dalam keadaan yg tidak tepat.

"Mau keluar bentar". Akhirnya Vero bersuara, walau singkat dan terdengar datar ditelinga. Namun setidaknya ini adalah suatu kemajuan.

"Sebentarnya Lo mah ampe sore". Nada bicara Kelvin memang terdengar santai, namun mampu membuat Vero mengalihkan perhatiannya.

Vero menatap tajam Kelvin, entah kenapa perkataan Kelvin sedikit merusak moodnya yg telah hancur berantakan sejak semalam. Ooh ayolaah, Vero itu moody an, dan sekarang moodnya makin dirusak oleh Kelvin. Yg benar saja-_.

"Ya terus apa masalahnya?Lo juga sering pulang sore, tengah malam, ngga pulang juga lo pernah. Gue gk pernah sewot".

"Vero!!Jaga ucapan kamu!!!". Jaya bersuara tegas.

Jaya memang melarang keras Putra dan putrinya berbicara tidak sopan terhadap yang lebih tua. Itu sebabnya Kelvin, Vero dan Vera memiliki perilaku dan etika yg baik. Namun sekarang, apa yg Vero lakukan tidak seperti biasanya.

"Bang Kelvin yg mulai duluan". Kali ini nada bicara Vero melemah, ia paham betul sifat Ayahnya yg bisa berubah menjadi lebih mengerikan jika ia terus berbuat yg tak semestinya.

"Seharusnya Lo tau dan ngerti apa alasannya"

"Gue tau, tapi gue gk suka kalo itu selalu jadi alasannya"

Perdebatan pun tak dapat lagi dihindari, keduanya saling menatap tajam. Anggota keluarga yg lain pun tak dapat melakukan apapun. Membela salah satu malah akan memperburuk keadaan. Toh mereka sama sama salah kan?.

"Kalian semua sama aja. Terus aja anggap gue mau mati".

"Vero!!!". Bentak Jaya, menurutnya Vero sudah sangat keterlaluan. Tidak semestinya ia berbicara seperti itu, terlebih didepan ayah dan ibunya.

CHOICE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang