Bagian 3

2.8K 327 40
                                    


"Nah, segeralah datang padaku pengantinku"

Kekeh Taehyung.. mengingat wajah manis Jungkook.

Jujur saja, Taehyung tidak tahu dimana tempat tinggal yeojanya itu, tapi dia yakin "Ries" tahu dimana yeojanya berada.

Hanya tinggal menunggu waktu sampai Ries bisa menelusup kembali kedalam pemiliknya. Meskipun itu memerlukan waktu yang cukup lama, Taehyung akan bersabar.

"Aku butuh tempat tinggal" Dia mengedarkan pandangannya menatap penuh minat kearah mansion mewah bercat putih.
Dia melangkahkan kakinya, menjatuhkan dirinya dari atap gedung kemudian membentangkan sayap hitamnya dan melesat cepat kearah mansion. Ia menginjakkan kakinya diluar gerbang Manshion, melipat lagi sayap indahnya dan berjalan dengan tenang memasuki gerbang.

Dia mendengus pelan, melihat begitu banyak perubahan di Manshion ini sejak terahirkali dia menginjaknya.

"Siapa disana?"

Seorang satpam penjaga gerbang mansion berjalan tergesa kearah Taehyung, membuat kilatan abu-abunya memancar sekejap.

"Katakan pada atasanmu, bahwa Tuannya telah datang"

Mendengar perintah Taehyung, Satpam itu mengangguk cepat seolah tubuhnya tengah dikendalikan, dan berjalan dengan tatapan kosong kedalam manshion.
Selang beberapa menit, seorang pria paruh baya berlari tergoboh kearah Taehyung.

"Yang mulia"

Pria itu membungkuk penuh hormat pada Taehyung yang hanya dibalas anggukan kecil olehnya.

"Bangun, langsung saja dimana kamarku"

Taehyung berjalan melewati pria paruh baya yang dengan segera menunjukkan jalan pada Taehyung. Beberapa patung berbentuk kuda bersayap menarik kereta kencana menghiasi halaman manshion. Patung seorang pria membawa pedang teracung seolah memerintah anak buahnya maju meghadapi perang, berdiri menantang didalam kereta yang ditarik oleh kuda-kuda bersayap tersebut.

Taehyung tersenyum sinis, manusia memang terlalu naif.

Ayahnya tidak akan mungkin mengacungkan pedang tak berguna seperti itu, dan tidak pernah sekalipun menampilkan wajah menggelikan seperti itu.
Benar. Si patung pria yang berada didalam kereta itu adalah replika ayahnya sang Raja.

Taehyung memasuki pintu kayu besar dengan ukiran rumit yang menghiasinya, dia dapat melihat pilar-pilar kokoh ketika dia masuk kedalam.

Taehyung mengendus lagi, manusia memang selalu memaparkan isi kantongnya dan menyombongkan diri layaknya penguasa. Tapi, itu bagus.

Bagus bagi dirinya yang dapat dengan mudah mendapatkan koneksi luas didunia manusia.

Manshion miliknya yang dia titipkan pada manusia fana, dikelola dengan apik bak istana. Taehyung sedikit memuji ajas peruban Manshionnya.

Terimakasih, untuk si manusia kepercayaan.

Tapi, dia tidak suka.

Tidak suka akan sikap seorang yeoja dihadapannya yang berdiri angkuh layaknya penguasa.

"Siapa dia"

Taehyung menatap datar kearah yeoja yang memakai piama tidur sutra mahal dan menatap Taehyung berani, seolah Taehyung akan berlari tergopoh kearahnya dan menciumi kakinya.

" Dia. . Putriku yang mulia"

Taehyung tidak berekspresi, dia hanya berjalan lurus, yeoja itu sudah menyeringai, berpikir Taehyung akan menghampirinya dan memujanya.

Tapi tidak,

Taehyung hanya melewatinya dan berjalan angkuh menaiki tangga.

Pria paruh baya tadi hanya diam menatap Taehyung, dia tahu, tuannya tidak suka diikuti ketika masuk kedalam ruangannya.

"Lancang sekali kau memasuki manshionku,!!"

Triak yeoja itu, terlihat tidak terimd ketika Taehyung hanya melewatinya dan dengan berani menaiki tangga menuju ruangan terlarang.

"JAGA UCAPANMU"

Hyun He tidak perduli bentakan ayahnya, dia memilih berlari menyusul Taehyung yang hanya diam memijaki anak tangga menuju tempat pribadinya.

"Hey Kau. . . !!! Apa kau tuli"

Taehyung berbalik, menajap tajam Hyun He yang masih menatapnya nyalang,

"Choi Min Seok" kata Taehyung dengan nada mengancam.

Ayah Hyun He berlari tergopoh dan bersujud dibawah kaki Taehyung.

"Appa...apa yang kau lakukan. . . Kenapa kau bersujud dibawah kaki rakyat jelata sepertinya. . !!"

"Oh tidak. . Ampuni putriku yang mulia. .. .ampuni kami"

"Choi Min Seok, kau telah melakukan dua kesalahan. . . "

Hyun He bergetar takut ketika melihat perubahan yang dialami Taehyung, Taehyung menampakkan wujud aslinya dihadapan dua manusia yang tidak tahu dimana tempatnya berada.

"Pertama. . . Kau melupakan siapa pemilik tempat yang kau tinggali, membuatmu berani mengangkat kepalamu tinggi-tinggi, "

Datar Taehyung, aura gelap mengelilingi Tubuhnya, dia tidak menampakkan sayapnya, namun Jubah hitam dengan aksen emas mewah dipinggirannya, serta warna rambut dan bola matanya yang berubah, mampu membuat dua orang dihadapannya bungkam. Terlalu takut bahkan hanya untuk mengedipkan mata, mereka tak berani.

"KeDua, . Kau memanjakan putrimu layaknya Ratu, kau membiarkan dia menginjak kepala orang lain hanya karena dia berkuasa. . "

"Yang Mulia... "

"Choi Min Seok" potong Taehyung "Aku akan mengambil apa yang menjadi milikku, ini hukuman bagimu dan anakmu"

"Baik yang mulia. . Saya akan menerima hukuman anda"

"Dan kau, . ."

Hyun He Menegang.

"Kau lancang memakai barang yang bukan milikmu"desis Taehyung.
"Choi, kau membiarkan anakmu memakai semua barang milik pengantinku, kau sungguh lancang"

Mata Taehyung berkilat, dan tubuh Min Seok terangkat keudara seolah tengah tercekik.

"Kembalikan semuanya, dan bakar, aku tidak ingin pengantinku memakai sesuatu yang sudah ditempeli penyakit"

"Ba. . Baik yang mulia"

"Kalian bisa tinggal dibawah. "

Hyun He ambruk ketika Taehyung berbalik menuju ruang terlarang yang ayahnya bilang sebagai ruang pribadi sang penguasa.

Yang dengan bodoh dia triaki dan dia rendahkan.

Setelah ini, apa yang akan dia alamai?

Dia biasa hidup dalam kemewahan dan hanya dalam hitungan detik semuanya hilang.

Tidak !!

Tidak ada yang boleh tahu jika seorang Choi Hyun He jatuh miskin.

Tidak akan pernah.
-
-
Tbc
-
-
Belum ada Taekook momentnya. .
Pelan-pelan aja ya. . Ehe. .

Gak jd update hari saBtu :'v tp yang lain update tetep saBtu :'v

BLACK/kth+jjk (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang