2 : Langit si Penghancur Segalanya
Sekarang hari minggu, itu artinya surga bagi gadis yang punya prinsip mandi pagi di hari minggu itu sunnah muakad. Lihat saja sekarang, dirinya masih bergelung di atas kasur dengan laptopnya yang baru dibeli beberapa minggu yang lalu dari ayahnya.
"Ah, so sweet banget sih Gong Yoo, jadi nambah cinta deh," gumam Bintang sambil terus menerus menatap layar laptopnya yang mulai meredup.
Saat sedang hikmadnya ia menonton Drama Korea atau lebih tepatnya menonton ketampanan Gong Yoo, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan adanya notifikasi. Tapi yang lebih mengganggunya lagi adalah ponselnya berbunyi beberapa kali yang membuat Bintang panik dan langsung bangkit dari tidurnya untuk mengambil ponselnya.
From : 0820384873xx
Woy! Jadi nge-band nggak?
Bales elah, sok ngartis amat
Bales ngapa nying
Bintang mengeryit. "Nyang-Nying emang gue anying lo," cibirnya kesal.
Karena kemarahannya sudah naik pitam, dengan penuh keberanian Bintang mulai mengetikkan balasannya.
Me :
Heh! Lo itu siapa sih? Salah nomor nggak tau malu, cih!
Terkirim!
Setelah selesai mengirim pesan tersebut, Bintang kembali menyibukkan diri untuk menonton Drama Korea. Tapi tiba-tiba seruan dan ketukan pintu dari luar menghentikan kegiatannya.
"Bintang! Disuruh makan sama Mama sana!"
"Iya, bentar!" sahut Bintang seraya memutar drakor kembali.
"Emangnya lagi ngapain sih? Dari malem nggak keluar-keluar kamar!"
Bintang diam dulu sebentar. Jangan sampai abangnya tahu kegiatannya di kamar selain tidur dan belajar, bisa tamat riwayatnya kalau abang sampai tahu hobinya menonton drama korea.
Bintang mengecilkan volume suara agar tidak terdengar sampai luar. "Nggak lagi ngapa-ngapain, kok!"
"Ya udah, buka dulu dong pintunya, abang pengen masuk!"
"Si Langit nyusahin amat sih, pake acara pengen masuk segala," dengus Bintang yang pastinya dengan suara pelan, bisa kelar hidupnya kalo ketahuan mencerca abangnya sendiri.
Bintang kemudian buru-buru mematikan laptopnya dan menaruh laptopnya ke atas nakas lalu membuka pintu untuk abangnya. "Puas?"
"Galak amat sih adek abang." Langit kemudian memasuki kamar Bintang dan menyusuri setiap sudut dan berakhir di kasur empuk ber-sprei bunga-bunga.
"Abang mau ngapain sih kesini?" Bintang bersedekap.
"Nggak mau ngapa-ngapain sih, cuman pengen masuk aja."
Bunyi notifikasi dari ponsel Bintang berhasil membuat kedua mahkluk itu menoleh ke nakas. Bintang dengan sigap mengambil ponsel pintarnya sebelum keduluan oleh Langit yang tingkat ke-kepo-annya melebihi agen FBI ketika sedang mengintai.
Bintang membuka ponselnya dan beralih ke aplikasi berbentuk surat dan melihat siapa si pengirim.
From : 0820384873xx
Jangan ngebohong lo, kemarin lo ngasih nomor lo ke gue yang ini. Nggak mungkin salah nomor gue
Bintang rasanya ingin menyentakkan kepalanya ke dinding saking kesalnya. Ia kemudian mulai mengetik balasan kembali namun tiba-tiba pergerakannya terhenti.
"Siapa tuh?" Langit mendekat.
Bintang langsung menyembunyikan ponselnya kebelakang punggungnya. Ia menggeleng. "Bukan siapa-siapa."
"Pacar kamu ya?" goda Langit.
Bintang menggeleng cepat. "Bukan, kok. Abang sok tau!"
"Akhirnyaa adek abang yang cantik ini udah nggak nge-jomblo lagi." Langit kemudian berjalan ke luar kamar dan meninggalkan Bintang sambil berseru, "Ma! Bintang udah nggak jomblo lagi!"
"Abang nyebelin!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Chatting With a Wrong Number
Cerita Pendek•(Completed)• Ketika Tuhan mempertemukan dua makhluk yang tidak saling mengenal. . . . ©copyright 2017 by Gowin.